Chapter 12

743 138 15
                                    






Ku lihat Taeyoung, sepertinya ia benar-benar sudah sangat lapar, maka dari itu itu kami langsung ke dapur untuk membuat makanan yang sudah ku janjikan. Tapi, kulihat Seolhyun sepertinya dia kelelahan maka dari itu aku berniat untuk menyuruhnya istirahat.

"Seolhyun-ah, istirahat saja. Kau lelah, bukan?"

"Eoh, tapi Eonnie.."

"Kau istrirahat saja, ini hanya hal yang mudah. Lagi pula ada mereka yang membantuku." Aku  menoleh pada ketiga anakku. Dan dia pun menyetujuinnya.

Kini tinggal aku dan anak-anak di dapur ini, aku menyiapkan apa saja bahan-bahan yang diperlukan dan kulihat Taeyoung dan Miyeon membantuku membawa bahan-bahan itu ke meja, lalu Al menyiapkan air untuk ku rebus.

Aku sangat senang saat ini aku merasa seperti menjadi ibu yang sesungguhnya, yang sedang menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

"Mom, Airnya sudah. Tapi, aku tidak bisa membawanya, takut tumpah." Dengan hati-hati Al berbicara saat aku mengupas bawang.

"Benarkah? Tak apa, biar Mommy saja yang membawanya. " Aku beranjak dari kursi kulihat keberadaan Seolhyun, dia sedang asik membaca majalah yang ada dimeja ruang tv. Dan aku kembali pada tujuanku membawa air  yang telah Al isi untuk merebus mie.

"Jika kalian lelah, kalian bisa istirahat sebentar untuk menunggunya matang." Ucapku saat kembali duduk, melihat Al memainkan bawang bombai, Taeyoung memutar-mutarkan botol saus dan Miyeon memainkan minyak yang masih dalam kemasan.

"Anni, aku ingin membantu Aunty." Aku tersenyum saat Miyeon terkekeh ingin membantuku.

"Kau suka membantu seperti ini, eoh?" aku duduk disampingnya dan kembali mengupas bawang.

"Tentu saja, karena aku memang sering membantu saat Eomma memasak."

"Jinjja? Wah anak yang pintar"

"Gomawo, Aunty." Miyeon tersenyum padaku. Manis sekali senyumnya.

"Nae, Miyeon-ah. Hmm sepertinya kau sangat dekat dengan Eomma Seolhyun?" Tanyaku.

"Tentu aku dekat, dia kan Eommaku, eoh?" Seketika aku menghentikan aktifitas mengupas bawang ditanganku saat mendengar ucapannya. Ternyata benar dugaanku, kurasa Taeyoung dan Miyeon telah berpikir bahwa ibu mereka itu adalah Seolhyun, bukan aku.

Dan aku kembali bertanya padanya.

"Ah i-iya. Lalu bagaimana dengan mereka?" Aku menoleh pada kedua putraku dan di ikuti oleh Miyeon yang tepat berada di depan kami berdua.

"Mereka? Oh iya, mereka juga sama hanya saja Taeyoung sedikit lebih dekat dengan Daddy, mungkin karena mereka sama." Ucapnya membuatku penasaran.

"Sama? Memangnya apa yang sama dengan Taeyoung dan Daddy?"

"Banyak yang bilang jika Taeyoung itu jiplakkan nya Daddy, dan kurasa itu benar. Mereka jahil, suka menggoda, dan... genit."

"Ah jinjja?" Aku membulatkan mataku saat mendengar ucapan terakhirnya dengan pelan tapi jelas, haishh.. Kim Taeyeon yang benar saja kau, apa sifatmu yang satu itu harus kau turunkan juga pada putramu? Sulit dipercaya.

"Benar, Aunty. Apalagi jika kita sedang main bersama, seperti yang kembar sebenarnya itu mereka, bukan aku dan Taeyoung."

"Kalian sering main bersama dengan Daddy?" Lanjutku sambil memulai mengirisi bawang bombai.

"Iya Aunty, setiap habis makan malam kami memang selalu main bersama sebelum tidur. Bahkan Daddy bisa lebih menjadi seperti anak kecil. Kami pernah bertanya mengapa Daddy seperti itu jika sedang bermain bersama.? Ah dan Aunty, tahu tidak Daddy bilang apa?"

I Love Someone Else/?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang