Chapter 15

753 143 38
                                    




Sejak kejadian itu, kini setiap hari selepas pulang sekolah Seolhyun akan membawa anak-anak kepada Tiffany atau bahkan Tiffany sendiri yang menjemput ke tiga anaknya dan Seolhyun yang menyusul. Entah di kediaman Tiffany atau mereka pergi bersama keluar walau hanya untuk sekedar makan siang bersama atau pun bermain bersama. Dan akan kembali pulang saat matahari mulai akan tenggelam.

Itulah cara Seolhyun untuk membahagia kan mereka, cara ia mendekatkan dan memperkuat hubungan Tiffany pada anak-anaknya, tentu semua dengan persetujuan Taeyeon.

Tapi tidak untuk hari ini, Seolhyun baru saja menerima panggilan penting yang menyebabkan ia tidak bisa menjemput anak-anak yang kini lebih dulu dijemput oleh Tiffany.

Dreet.. Dreet..

Tiffany Eonnie-"Seolhyun-ah, datanglah dengan cepat, nae? Aku dan anak-anak telah menyiapkan makan siang yang special."

"Haishh.. Eottokhae?" Seolhyun bingung saat membaca pesan masuk dari Tiffany. Mengetuk-ngetukkan jarinya pada posel yang masih dalam genggamannya. Berjalan kesana kemari tanpa tujuan.

"Cari cara Seolhyun-ah, cari cara.. Aduh bagaimana ini." Mencari cara apa yang harus ia lakaukan.

"Hmm..Taeyeon Oppa! Benar, Taeyeon Oppa." Menghentikan langkahnya saat meyebutkan nama Taeyeon. Dan fokus dengan poselnya itu dengan cepat.

"Cepat angkat teleponnya Oppa.. ayolah, jebal." Seolhyun berdecak pinggang, menggurutuk saat menunggu panggilannya di angkat seorang yang jauh disana.

"Yeoboseyo."

"Ah, Oppa."

"Waegeure?"

"Hmm.. Oppa, aku mendapat kabar dari Bibi bahwa Paman saat ini sedang sakit, dan Bibi meminta ku untuk pergi kesana. Bolehkah?" Ya, sesuatu yang penting yang mengharuskan Seolhyun menemui keluarga adik dari Ayahnya yang kini hanya mereka yang masih Seolhyun miliki di Desa Jeonju.

"Jinjjayo? Ah pergi lah Seol. Bawa Paman kerumah sakit secepatnya, dan pastikan jika Paman tidak mengalami sakit yang serius." Ucap Taeyeon dengan cemas.

"Eh.. tapi bukan i-itu maksudnya Oppa." Seolhyun mengerti, tapi bukan itu pokok dari yang ia maksud kan.

"Eoh? Apa maksudmu."

"Aku akan pergi menemui Bibi dan Paman. Tapi yang ku maksud.. Hmm, bisakah kau menjemput anak-anak?" Dengan hati-hati dan pelan.

"Eoh? Kau belum menjemputnya Seolhyun-ah? Lalu dimana mereka? Aku segera menjemput mereka." Dengan sigap Taeyeon menjawab.

"Kau mau menjemput? Benarkah?"

"Yak! Terus saja kau ini malah balik bertanya, cepat jawab!" Taeyeon kesal.

"Di apartemen Tiffany Eonnie" Jawab Seolhyun dengan cepat.

"Mwo-mwoya? Ja-jadi mereka disana?" Taeyeon terdengar gugup.

"Hmm.. iya mereka disana." Jawab Seolhyun.

"Ta-tapi itu kan urusanmu dengannya, kenapa harus aku?"

"Yak! tapi anak-anakmu juga ada disana. Kau ingin membiarkan mereka menunggu?"

"Haihh.. Jinjja, haruskah?"

"Ah Oppa kau terlalu banyak bicara, cepatlah jemput mereka. Aku harus segera pergi juga." Seolhyun dengan cepat, saat melirik jam di dinding yang semakin menunjukan waktu berlalu.

"Mwo? Kau ini mudah sekali memerintah. Chh.. Pergilah, salamkan pada Bibi dan Paman disana. Kali ini anak-anak bersamaku."

"Ok. Gomawo Oppa." Mematikan sambungan telepon "Oppa, fighting! Semoga ini awal yang baik untukmu dengan Tiffany Eonnie." dan bersiap akan pergi.

I Love Someone Else/?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang