Beberapa menit perjalanan menuju rumah para fairy, akhirnya mereka telah sampai. Walaupun saat perjalanan mereka sedikit ketahuan oleh para pasukan Floo. Untung saja Dewi fortuna berpihak ke mereka. Sehingga,mereka bisa lolos dari pasukan Floo.
"Woah..gue serasa di Dream world." Takjub Rakha.
"Ntar aja takjubnya, masuk dulu ke rumah. Mau kalian ketahuan lagi sama pasukan Floo," ujar Vyna. Merka semua pun mengikuti vyna menuju salah satu rumah.
Rumah para fairy sangat unik. Dengan dinding yang terbuat dari beberapa bebatuan yang disusun, dan daun serta ranting pohon yang digunakan sebagai atap. Untuk memperindah rumah mereka, biasanya para fairy membuat beberapa gantungan dari bunga dan dipasang di depan rumah mereka.
"Nah rumah ini akan menjadi Rumah kalian." Ujar vyna. Mereka semua memperhatikan rumah tersebut. Rumah yang akan mereka tempati memiliki banyak hiasan bunga di dinding dinding rumah. Apalagi ditambah dengan tulisan welcome yang terdapat di pintu masuk.
Setelah puas melihat bagian luar rumah tersebut, mereka semua pun masuk ke dalam rumah. Dan, wah rumah tersebut sangat luas. Mereka merasa tidak menyangka. Bagaimana tidak, dari luar rumah tersebut terlihat sempit untuk mereka ber-enam. Bahkan Rakha ingin sekali mengomel tapi karena tatapan Kevin yang seolah mengisyaratkan untuk tetap diam, akhirnya ia tidak jadi untuk berkomentar.
"Selamat beristirahat. Aku pergi dulu. Kalau ada yang kalian perlukan, rumah ku di samping kalian," ucap vyna. Mereka semua tersenyum mengangguk. Baru beberapa langkah vyna berjalan, tiba tiba gyera pun berucap, "vy gimana sih untuk mengilangkan sayap ini? Nggak mungkin kan gue tidur dan mandi pakai sayap?,"
"Ah itu sih gampang. Bilang saja 'gone' dan sayap itu akan hilang. Kalau lo butuh tinggal bilang saja 'wings' " jelas vyna.
"Oh~. Maaciww," vyna pun keluar dari rumah tersebut.
"Gue pengen tidur. Kira-kira dimana ya kamar tidur gue." Ujar Rakha sambil meregangkan otot ototnya lalu berjalan ke lantai 2 untuk mencari kamar tidur.
"gue ikut lah cari kamar gue. Pegel juga nih badan gue" ujar Viona mengikuti Rakha. Sedangkan Gyera, Rachel, Farrel, dan kevin duduk di kursi sambil berpikir sejenak.
"Gue ngak habis pikir ya, kok bisa kita ke Ferixworld. Mana kita harus ngalahin pasukan Floo lagi," keluh Gyera.
"Gue penasaran, siapa aja manusia yang udah ke Ferixworld.," kini giliran Kevin yang bersuara.
"Bentar deh guys. Coba kalian pikirkan, kita bisa tanya ke vyna soal manusia yang pernah datang ke ferixworld seperti yang dikatakan Kevin. Nah kita juga bisa tanya bagaimana cara mereka lawan pasukan yang nyerang ferixworld. Vyna kan bilang, manusia yang datang kesini ferixworld itu diutus untuk membantu para fairy. So, pasti ada manusia yang sebelumnya sudah pernah ke sini. Dengan begitu kita bisa mengetahui cara mereka mengalahkan pasukan itu dan kembali ke dunia kita," jelas Farrel panjang lebar.
"Betul juga tuh rel. Gimana besok aja kita ke rumah vyna. Kita istirahat aja dulu, Soalnya ngak mungkin sekarang kan?. Kita semua masih pada capek," usul Rachel.
"Gue setuju. Kalau gitu, kita istirahat dulu yuk. Udah siang juga nih kayaknya'' ujar Gyera kemudian bangkit dari kursi menuju kamar yang akan di tempatinya.
***
Kalau di bumi biasanya pagi hari identik dengan suara kicauan burung yang begitu merdu, namun di ferixworld pagi hari identik dengan suara kepakan sayap para Fairy yang sibuk dengan aktivitas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
||Tentang Dan Ketika|| Fiksi✔
JugendliteraturKisah tentang 6 orang sahabat ketika di hadapkan oleh sebuah misi yang mengharuskan mereka untuk menyelamatkan ferixword. Akankah mereka berhasil menyelamatkannya? Atau berhenti di tengah misi.? "Yakinlah bahwa akan ada hari yang bahagia dalam hidup...