"Beberapa hari ini sebaiknya kalian semua berlatih untuk menggunakan kekuatan kalian," jelas paman Lixy mengingatkan.
"Dengan begitu, kalian akan mengetahui bagaimana cara melumpuhkan pasukan Floo," lanjutnya.
"Apa kami perlu ke rumah 'beliau' paman?" Tanya Vyna.
"Tentu saja Vy. Kau perlu membawa anak-anak ini menemui 'dia', "
Rachel dan kawan-kawannya terlihay bingung maksud dari perkataan Vyna dan paman Lixy.
Beliau?
Dia?
Apa maksud paman Lixy dan Vyna?
***
lagi dan lagi, perjalanan menuju rumah 'beliau' perlu waspada. Untung saja mereka memiliki sayap, jadi tak perlu capek-capek jalan kaki. Untuk menuju ke rumah 'beliau' diperlukan waktu yang cukup lama. Terlebih lagi perjalanan menuju ke sana harus melewati hutan yang sangat lebat.
"Apa masih jauh vy?" Tanya gyera.
punya sayap atau tidak, sama saja lelahnya. Ya walaupun perbedaannya hanya sedikit.
"Hanya tinggal beberapa meter saja," ujar vyna santai.
"Itu dia!!" Vyna mendadak berhenti sambik menunjuk ke arah rumah yang terlihat sedikit kumuh dan emm agak terkesan bukan seperti rumah. Hal itu membuat semuanya menatap vyna tak percaya.
Are you sure??
Apakah tempat seperti itu yang akan mereka tempati selama menjalani latihan??. Apakah bisa? Maksudnya, bentuknya saja sudah mau runtuh apalagi jika digunakan untuk tempat latihan, yang ada baru 5 detik latihan rumah itu akan hancur berkeping-keping.
"Ergh.. apa kau yakin ini tempatnya?? Emm..maksudku, ini tidak seperti......"
"Seperti Rumah?" belum sempat Farrel menyelesaikan perkataannya, Viona lebih dulu melanjutkan perkataan Farrel.
" masuk saja dulu," Viona tersenyum meremehkan lalu terbang menuju rumah tua itu.
"Ayo kita nyusul Viona," Rachel dan kawan kawannya pun mengikuti Viona.
Saat masuk ke gubuk milik beliau, kata yang pantas di ucapkan adalah
Wow
kalian tidak akan percaya bagaimana keadaan di dalam gubuk tersebut. Memang dari luar terlihat seperti rumah yang mau runtuh saja. Tetapi jika kalian masuk kedalamnya, keadaan berbanding terbalik.
Memiliki ruangan yang sangat luas dengan beberapa rak buku di sudut ruangan. Oh jangan lupa juga dengan lampu kaca yang tergantung di atap rumah tersebut dengan indahnya, ada pula kursi di samping perapian.
Don't jugde book by it's cover
Ya memang benar apa kata pepatah. Memang tidak seharusnya kita menilai sesuatu dari luarnya saja.
"I-ini...
"Luar biasa,"
"Bagaimana bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
||Tentang Dan Ketika|| Fiksi✔
Roman pour AdolescentsKisah tentang 6 orang sahabat ketika di hadapkan oleh sebuah misi yang mengharuskan mereka untuk menyelamatkan ferixword. Akankah mereka berhasil menyelamatkannya? Atau berhenti di tengah misi.? "Yakinlah bahwa akan ada hari yang bahagia dalam hidup...