sakit? iya dong

26 3 0
                                    

Happy reading
Muachh

"Ada yang merayakan hari spesial" jawab gibran sambil tersenyum geli

"Emangnya ada apa si?" Tanya nadine penasaran. Walalupun aku tahu dia tidak sepenuhnya penasaran, hanya saja dia mengatakannya untuk modus bisa berbicara dengan gibran.

"Ada deh" jawab gibran masih setia tersenyum. Dia melirik jamnya. Dam mendongkak menatap kami panik

"Ehh ayok ke belakang, nanti kita kaga sempet liat momen indah kek gini haha" kami langsung bergegas kebelakang. Aku semakin bingung dengan situasi.

*****

"Happy anniversary nelaa.."

Deg

Suara itu familiar ditelingaku.seketika lututku lemas,jantungku berdetak tak karuan,oksigen rasanya susah dihirup. Apa ini yang disebut cemburu?

Aku mengumpulkan nyawaku untuk tersadar dengan apa yang aku lihat. Ares yang sedang mengarahkan buket kehadapan naila sambil tersenyum. Senyum yang ia berikan sekarang,sama dengan senyum yang dia berikan tadi dibioskop. Senyum yang membuat orang yang meluhat akan merasa nyaman.

Apa maksud dia berlaku romantis pada ku tadi? Apa itu hanya kejahilannya?

Suara riuh dan tepuk tangan kembaki menyadarkanku.

"Sihiyy"

"Wii"

"Lanjut res"

"Nikahin terus gih biar bisa ena ena" kata randy tanpa malu. Seketika suasana hening. Semuanya melotot menatap randy. Yang ditatapun hanya cengengesan.

"So sweet ya mereka" bisik nadine ditelingaku. Dadaku terasa makin sesak.

Sekarang aku dan naila sama sama menahan tangis. Naila menahan tangis karena haru, dan aku menahan tangis karena sakit.

Ehh kenapa aku gini?

Emangnya lo siapa ares dir?
 
Ingat dir ingat, lo cuma kakel nya

Itu doang , kaga lebih

Lo berpikir ares php in lo? Lo nya aja dir yang terlalu cepet baperan

Batin andira.

"Gue---" andira berpikir sejenak
"Pulang duluan yaa.. kak sera sendiri dirumah" lanjutnya, berbisik dengan ketiga sahabatnya yang sedang menatap haru ares dan naila.

***
Ares pov

Entah dorongan apa yang buat gue jadi pengen buat dia nyaman. Mungkin karena gue gemes liat wajah dia pas lagi gugup sama ketakutan. Dia yang diam diam pake headset biar ga denger suara film,pura pura males balik dari kamar mandi,membuat gue ingin tertawa mengingat tingkah lucunya itu.

Setelah gue mengantar andira dan randy ke rumahnya, aku nenatap jendela sambil tersenyum geli, menbayangkan tingkah mereka tadi yang pura pura tidak takut

"Ketawain apa lu?" Tanya davin sambil menatap jalanan

"Ketawain nasib lu yang terus menjomblo.. masa gue udah punya pacar, tapi lu belum. Gue kan juga pengen liat calon kaka ipar" tantang ares

"Alay lo" ejek davin malas.

***
Author pov

matahari yang mulai tenggelam, senja yang mulai menampilkan bakatnya dalam memikat mata manusia, udara yang membelai dengan lembut tubuh ini. Suara ngaji yang menandakan maghrib mulai tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang