Andira pov
Kami telah tiba di mall yang berada di pusat kota bandung ini. Setelah memakirkan mobil, kami langsung masuk kedalam mall. Kak davin mengisyaratkan untuk mengikutinya. Kak davin berjalan ke arah bioskop.
"Mau nonton bioskop gak?" Tanya kak davin pada kami semua.
"Hmm" ares menjawab dengan malas. Aku dan randy hanya pasrah mengikuti kak davin. Kami masuk ke bioskop dan langsung membeli tiket. Setelah itu kami langsung masuk keruang bioskop dan memilih bangku paling depan. Aku duduk diantara ares dan randy. Sambil menunggu pemutaran film dimulai, aku membuka ponsel ku untuk mengabari mama kalau aku tidak langsung pulang kerumah.
"Eee buset dah, ini film pengabdi?" Randy setengah berteriak saat melihat tulisan 'pengabdi setan' di layar bioskop.
"Emang" jawab kak davin sambil tertawa kecil melihat ekspresi randy. Aku juga terkejut saat mengetahui film yang akan diputar, tapi aku langsung mengontrol wajahku agar terlihat biasa saja.
"Ehh babi ngepet, gausah sok sok tenang lu, lu kan juga takut nonton film beginian!?" Serang randy saat melihat wajah ku yang tenang. Ya, memang aku sangat takut menonton film hantu.
"Gue b aja tuh! Lo tu yang takut nonton beginian, lu kan demennya nonton film dewasa" elak ku . Randy hanya memutar bola mata nya malas, sepertinya dia sedang malas berdebat dengan ku.
"Gue sengaja gak pulang kerumah, biar ga ketemu ama kuntilanak, eh malah disini gue liat kuntilanak" cibir randy pelan. Ares dan kak davin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kami berdua dan detik kemudian dua kakak beradik ini hanyut dalam film ini.
Aku melirik ares dan randy, ares masih fokus menatap ke layar, sedangkan randy memejamkan mata sambil sesekali membuka matanya. Aku meraba tas ku, mencari headset untuk mendengar lagu agar tidak takut saat mendengar backsound film ini. Karena aku tahu, yang membuat film horor itu mengerikan terletak di suaranya yang mengerikan. Aku memasangkan headset ku hanya sebelah ditelingaku. Sedangkan sebelahnya lagi aku biarkan saja. Aku menutup mata di sepanjang film ini sambil membesarkan volume lagu di hp ku. Tiba tiba sebuah lengan menarik ku ke dekatnya. Ya, itu ares. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga ku
"Gausah takut, ada gue" bisiknya ditelinga ku dan detik kemudian di kembali menatap layar bioskop.aku merinding dengan posisi ku yang hanya berapa senti dengan laki laki tampan ini.
"Hantunya lagi ngerjain pr, dia ga mungkin takutin lo" bisik dia lagi. Aku hanya mematung memandang kembali ke depan.
Dia mengambil sebelah headset ku untuk dia pakai ke telinganya. Dia menatapku sambil tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipi nya. Aku hanyut dalan senyumannya. Namun langsung kutepis imajinasi itu mengingat dia telah memiliki pacar.
Menit selanjutnya dia masih tetap fokus dengan film ini. Aku bergidik ngeri melihat hantu di film ini.
"Aaaaa" teriak aku bersamaan dengan randy. Randy teriak walaupun masih tetap fokus ke depan dengan mulut nya yang penuh dengan popcorn. Walaupun ia takut, tapi dia masih tetap menatap ke layar.
"hantunya mirip nadine kok ya?" Tanya randy entah tertuju kepada siapa. Dia masih tetap hanyut dalam film ini
"Untung emak gue ga mengabdi ama setan, gue rela deh liat emak gue arisan tiap hari,asalkan ga mengabdi ama setan" gumam randy lagi masi tetap fokus kedepan
"Abis ini gue sholat lah, kan takut kalo emak gue mengabdi ama setan karena butuh uang untuk beli bedaknya ama pancinya" gumam randy, lagi.
Aku hanya mendelik ngeri melihat kelakuan randy yang tidak waras.
Tiba tiba sebuah tangan menggenggam punggung tanganku. Aku terkejut menatap ares , tapi dia masih menatap fokus ke depan.aku mencoba meronta, tapi genggaman dia sangat nyaman di tanganku.
Aku menutup mata ku agar tidak melihat layar bioskop. Laki laki disamping aku ini pun kembali menarik kepalaku untuk bersandar di pundaknya. Aku tersentak dan langsung membuka mata. Aku merasa tidak enak mengingat ares memiliki pacar.
"kak gue ke toilet bentar ya" Aku langsung berdiri dan berbisik ke kak davin
"Gue ikut.." randy langsung berdiri juga.
"Ehh curut..inget ya kalo toilet cewek ama cowok beda" kak davin mengingat kan randy yang memiliki sifat mesum.
"Kan lumayan tuh , gue salah masuk toilet cewe, dapet pemandangan enak" balas randy sambil langsung berlari ke pintu keluar. Kak davin hanya bisa mengumpat melihat kelakuan randy.
Kami pun keluar. Aku menuju kamar mandi perempuan dan randy menuju kamar mandi laki laki tentunya.
Aku membasuh wajah ku sambil menatap wajahku dicermin. Entah mengapa, ujung bibir ku terangkat saat mengingat kelakuan ares di bioskop tadi. Tapi aku langsung menepis pikiran itu.
Ingat dir ingat! Dia itu cuma adik kelas lo doang, dan dia udah punya pacar.
Aku keluar dari toilet sambil menyembunyikan wajah ku yang bersemu merah.
Randy yang menunggu ku sambil bersandar di dinding, dan sesekali menggoda perempuan yang berlalu lalang. Dan perempuan yang digodai oleh randy hanya tersipu malu, karena memang paras randy yang diatas rata rata, hanya saja otaknya yang dibawah rata rata.
"Udah jangan gangguin anak orang mulu, nanti pada nangis semua itu cewe" aku menyenggol bahunya.
"Beh..lo kaga tau, cewe cewe pada kejang kejang liat kegantengan seorang randy putra" bangga dia sambil melirik perempuan perempuan yang sedang memperhatikannya.
"Au ah .. yuk masuk lagi" ajak ku sambil menarik tangannya.
"Ehh gue gamau balik, gue disini aja" kata dia sambil menahan tubuhnya
"Kenapa ga berani lanjut nonton? Pengecut lo! godain cewe aja berani, masa nonton begituan kaga berani?" Serang ku sambil mengangkat dagu ku dengan tatapan menantang
"Gue gamodel nonton film horor, gue sukanya nonton film 21+. Lagian gue punya firasat cewe cewe ini nungguin lo pergi, terus minta no hp gue" jawab dia pd.
"Ngapain tunggu gue pergi?"
"Mereka kira lo pacar gue" kata dia sambil melirik ke arah cewek cewek.
"Yawda gue disini juga ah, biar cewe cewe itu gaminta nomor hp lo" kata gue sambil melirik sinis para perempuan itu. Sebenarnya aku tidak ingin balik karena aku merinding nonton film dan dapat perlakuan manis dari ares. Aku tidak ingin salah tingkah saat ares mulai berlaku manis.
"Alah bilang aja , lo sebenarnya takut juga kan?" Goda randy. Aku baru saja ingin mengelak, tapi tiba tiba tangan ku di genggam oleh seseorang, ya, ares.
"Ayok kita balik, gue bakal jagain lo" ajak ares sambil menatap mataku
------------
Finally!!! Maaf kemarin gue jarang update,biasa la anak rajin, jadi belajar mulu. jadi gue kali ini update berturut turut biar mampus tu readers baca story ini. Dan ini chapter terpanjang selama gue terjun ke dunia wattpad.
Oiya..menurut kalian alur nya gimana
♡ares mutusin naila, terus pacaran ama andira
Atau..
♡ares pacaran ama naila, tapi tetep suka ama andira, walau gada kepastian
Comment yaa gimana alur ceritanya. Kalo bener ama imajinasi gue, gue beliin kuota deh (?)
Voment yeu !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen Fiction"Cinta ini sudah tertulis rapi di takdir kita" [Random private] Karena cinta,kita bertemu Ditengah perbedaan kita bersatu Ini memang scenario tuhan Kita ikuti saja alurnya Yang berjalan seperti irama lagu Yang telah hilang,datang lagi kehidup kita...