Hari mulai gelap saat Nauka pulang ke kost dalam keadaan lelah..
sejak dua tahun yang lalu gadis yang mempunyai nama panjang nauka putri dan teman nya meriska..
memilih untuk merantau ke ibukota dengan harapan dapat memulai hidup yang lebih baik setidaknya itu yang ia dan meri fikirkan...dulu,
"lo udah pulang?"Tanya meri
"hmmm," jawab nauka dengan nada lelah nya
"lo tau gak nyet? hari ini sangat melelahkan banyak banget piring yang kudu gue cuci rasanya tangan gue mau patah anjir."
"Ya sabar aja ka..liat nih gue udah nyetrika baju sampe 3 jam belum abis-abis, pinggang gue rasanya remuk bentar lagi."
"Hufftt lo benar kita harus berusaha biar gak kelaparan di kampung orang."
"Hahaha lo bener mer,idup di kota orang memang kejam sist.."
Nauka melanjutkan langkahnya memasuki kamar kosan yang hampir dua tahun ini mereka tempati,selesai membersihkan diri ia menghampiri meri yang sedang merapikan baju yang ia setrika spertinya ia sudah selesai menyetrika semuanya..
"Mau gue bantu gak?" nauka bertanya ketika melihat sahabatnya agak kesusahan membawa baju-baju yang telah selesai di setrika
"Boleh,gue udah capek banget njir" jawab meri dengan cengiran khas nya
"ya setelah ini kita bisa langsung tidur"__________________________________________
"Bangunnnn naukaaaa!!! Kalo gak lo akan telat lagi.."
"Hmm bisa diam gak sih lo mer.. Gue masih ngantuk."
nauka mendengus kesal saat meri berteriak di telinganya."Bukannya bos lo bilang kalo lo masih terlambat juga hari ini dia akan mecat lo?" tanya meri
"Sialll!!! Gue lupa anjirrr.. Jam berapa sekarang?" nauka bertanya dengan wajah paniknya.
"Jam 7:30 .."
"Hahahahahaha siap-siap di pecat nauka sayang.." ejek meri dengan ekspresi yang menurut nauka sangat menyebalkan..
"Diam lo mer .. Kalo gak mau gue lempar lewat jendela lo.."
NAUKA POV
Sialll gue telat lagi,semoga si botak itu eh ralat,
Bos gue itu telat dateng ke caffe hari ini.
Huffff hampir aja,ternyata si botak itu lagi ada urusan keluar kota, kalo gak gue sudah pasti di pecat..
Kafe hari ini lumayan sepi sehingga gue bisa pulang lebih cepat.Hari sudah mulai petang saat gue berjalan pulang,sekilas gue bisa mendengar suara anak kecil yang menangis,kira-kira anak siapa yang menangis di tempat sepi kayak gini..
Dari kejauhan gue dapat melihat anak kecil yang duduk di bawah tiang lampu di pinggir jalan yg sepi..
Tanpa sadar kaki gue melangkah mendekati anak tersebut."Hiksss hikss mommy.."
Sekilas dapat gue dengar anak itu memanggil ibunya,apa anak itu di buang orang tuanya ya? Kasihan juga spertinya dia masih kecil..
"Hikss hikss mommy.."
"Heyy kenapa menangis hmm?"
Tanya gue lembut pada bocah yang hmm sangat tampan menurut gue di umurnya masih sangat kecil..
Bocah itu cuma menatap gue dalam tanpa menjawab pertanyaan gue.
Bodoh sekali orang tua yang membuang anak setampan ini.."Hey kamu baik baik saja sayang?"
"Mommy??"
Hah? Mommy? Hanya itu yg anak itu sebutkan setelah sekian lama menatap gue.
"Ehh bukan.. Aku bukan mommymu.."
"Huaaaa... Mommy jangan pergi..alex kangen mommy.."
"Mbakk jangan gitu dong sama anaknya.. Kasian..kalo marah sama ayah nya ya sama ayah nya aja mbak, anak jangan jadi korban juga kasian tuh udah nangis.."
tuduh salah seorang pejalan kaki yang gue yakini adalah ibu-ibu rumah tangga.."Ehh bukan..bu,.bukan..saya bukan.. "
Gue ga tau harus bilang apa ketika melihat banyak tatapan tajam yang melihat ke arah gue.
bukannya tempat ini sepi,kenapa bisa tiba2 jadi rame begini sih.lamunan gue buyar ketika merasakan tangan kecil yang memeluk kedua lutut gue..Gue bingung.. Apa harus gue bawa pulang aja tapi nanti mau gue kasih makan apa nih anak.jangankan buat dia bukan makan sendiri saja susah, ya ampunnn gue bingung..
sekali lagi gue lihat sekeliling gue orang2 masih melihat gue dengan tatapan mencemooh.
Tak punya pilihan lain spertinya gue harus membawa nya pulang ke kost.
Ini hari yang berat ya tuhann....<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Cerita pertamaku..
Jangan lupa vote and comment guys..
Mohon bantuannya...😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Mommy! (pindah Ke Dreame!)
RomanceApa jadinya jika ketika sedang pulang bekerja nauka melihat anak kecil yang sedang menangis di pinggir jalan yang sepi,, Saat nauka dekati malah di tuduh ingin membuang anaknya sendiri akibat cekcok rumah tangga yang bahkan belum pernah ia rasakan...