part42

87.1K 4.8K 151
                                    

Warning!!!

Ini part yang paling waras jadi gak ada yang lucu..
Hidup tuh harus seimbang, masak lucu mulu ntar dikira orgil, jadi ini part nya leo kita yang galau..
Wkwkwk...
Biar kek cerita-cerita lain...

Vote dan coment..

Jangan jadi pembaca gelap..

Tekan bintang biar idup lo terang dikit..
Udah tau gelap masih aja dibaca..

Heran saya 😑

Nulis itu gak semudah ngorek udel... 😒
Yang setelah ngorek langsung cium.. 😐
-----------------------------------------------------------------

Satu minggu setelah sayembara di langsungkan dan leo di izinkan menikahi nauka oleh dean.....

Nauka dan meri sedang menikmati pemandangan sejuk halaman belakang rumah dean,sebelun meri bertanya tentang pernikahan nauka yang mampu membuat tiba-tiba raut wajah nauka berubah menjadi tidak bisa di tebak.

"Jadi gimana persiapan penikahan lo?" Tanya meri,

"gue gak tahu, sebenarnya gue masih ragu mer,lo tahu sendirikan kalo leo itu duda ,sedangkan gue ? jadi gue masih gak tahu harus gimana." Jelas nauka.

"lo gila apa bagaimana sih? Pak leo itu sudah serius banget sama lo ka,lo gak liat gimana usaha dia? Lagian kalo memang lo gak suka atau gak mau kenapa lo gak bilang dari awal? Gila aja ya pak leo bahkan sudah nyiapin segala macem tentang pernikahan kalian dan lo masih gak bisa nrima kalo lo mau nikah?"
jelas meri panjang lebar, hei ia hanya ingin menyadarkan kebodohan sahabatnya ini.

"gue masih terlalu muda buat nikah mer,lagian dia yang maksa gue selama ini." Nauka tidak terima jika dirinya disalahkan.

"ya lo juga kenapa sikap lo kayak gini? Seolah-olah lo sudah nerima pak leo ?" tanya meri.

"gue gak enak sama maminya pak leo,gue juga kasian liat alex mer,gue gak tega."

"dan dengan sikap gak tega lo ini malah mendatangkan masalah baru kemudian hari ka,bahkan mungkin saja lo bakalan nyakitin pak leo kalo dia tahu lo nerima dia cma gara-gara kasian sama alex dan maminya."

"jadi menurut lo gue yang salah disini begitu? Gue yang salah karna tidaksiapan gue buat nikah,gue salah karna mikirin nasib gue kedepannya gimana? Gue yang salah karna keraguan gue? gitu maksud lo?"

"ya gak begitu juga nauka,maksud gue kenapa lo gak ngomong sama pak leo kalo lo belum siap nikah karna lo sendiri masih ragu akan perasaan lo atau tidaksiapan lo buat nikah muda,mungkin dia akan ngerti,ya walaupun enggak setidaknya lo sudah coba."

"......" Nauka terdiam,

"gue ngomong gini bukan gue mau mojokin lo nauka,tapi gue mau ngasih saran gue buat lo sebagai sahabat. Jadi apapun keputusan yang lo ambil itu hak lo,gue gak ada alasan buat larang lo,jadi gue harap lo bisa mikir apa yang bakal lo lakuin selanjutnya dan lo juga jangan lupa apa yang telah pak leo lakuin buat dapet izin kak dean buat nikahin lo,bahkan pak leo masuk rumah sakit Cuma buat dapat restu nikahin cewe buluk kayak elo yang gak ada apa apanya dibandingkan model,artis atau pun anak konglomerat yang lainnya,bukan mau ngatain lo ya tapi pak leo itu ganteng,tajir,baik lagi kurang apalagi coba? Dan gue yakin lo sebenarnya memang sudah jatuh cinta sam pak leo tapi lo Cuma belom nyadar dan menjadikan rasa sayang lo sama alex dan tante mia sebagai alasan. Dan yang paling penting adalah..
Bukannya lo sendiri yang bilang kalo cita-cita lo mau kawin sama bule?"

Meri meninggalkan nauka sendiri yang sedang merenungkan semua perkataan meri.

Dan tanpa mereka sadari leo mendengar semua yang mereka bicaran tanpa melewatkan satupun. Leo yang awalnya ingin mengajak nauka untuk melihat desain undangan pernikahan mereka akhirnya berbalik tanpa menghampiri nauka terlebih dahulu ,leo meremas kuat sample undangan di tanganya.

Baiklah leo akan memberikan apa yang nauka mau,leo tidak akan memaksa nauka untuk menikah dengannya,leo sadar jika memang dari awal ini kesalahannya yang jatuh hati kepada nauka perempuan yang masih lajang dan muda tidak seperti dirinya seorang pria dewasa yang menyandang status duda anak satu.

Leo mengemudikan mobil sport nya menuju mansionnya dengan perasaan campur aduk,ia tidak menyangka akan patah hati karna seorang gadis sederhana seperti nauka. Jika ia tahu nauka menaruh keraguan padanya ia tidak akan melangkah terlalu jauh seperti sekarang,oh tidak ! dirinya memang bodoh bukannya nauka pernah mengatakan bahwa dirinya memang masih ragu, tapi dirinya meyakinkan nauka bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Leo pulang dengan wajah kaku bahkan sambutan maminya tidak ia hiraukan,

"leo mami tanya loh, bagaimana undangannya kalian sudah nentuin yang mana yang kalian suka kan? Biar mami suruh orang buat cetak."

Leo yang sedang memasukkan sebagian bajunya ke dalam koper pun menghentikan kegiatannya dan memandang maminya sejenak, leo menghela nafas panjang sembari menuntun maminya untuk duduk diatas kasur miliknya.

"mi,gak ada yang akan menikah,oke? Jadi batalin semua yang sudah mami siapkan buat pernikahan ini."

"loh loh? Kok gitu? Kalian ada masalah? Bicarain baik-baik dong jangan kayak gini." Mami leo bahkan tak daoat membendung rasa kecewa yang keluar dari nada berbicaranya,

"sudah gak ada yang bisa di bicarain lagi mi, kami memang gak cocok, jadi leo mohon sama mami untuk batalin semuanya,leo akan pulang ke london untuk waktu yang tidak bisa ditentukan ada kerjaan yang harus leo urus mengenai salah satu perusahaan kita yang lagi dalam masalah disana,aku juga akan membawa alex. mami baik-baik disini dan sampaikan salam leo sama papi ya, leo berangkat 1 jam lagi,jadi gak sempet pamit sama papi. "

"tapi leo,.."

"mami tenang saja oke? Leo akan balik secepatnya kok."

Setelah menenangkan maminya leo menyuruh pelayan untuk menyiapkan segala kebutuhan alex,dan ia menghubungi seseorang untuk meluruskan sesuatu.

"halo? Bisa kita ketemu di cafe dekat bandara? Ya, Ada hal penting yang mau gue sampein.. "

".........."

"oke,gue segera kesana,"

Tut..tut..tut...

Leo menghela nafas panjang....

"Mungkin memang ini yang terbaik... " hibur batinnya...






















Abisss.....
--------------------------------------------------------------

Vote and coment......

You're My Mommy! (pindah Ke Dreame!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang