"Hah? Serius?" Tanya tak percaya sharla.
Gimana mau percaya, sekarang alexi nembak sharla.
Alexi mengangguk mantap.
"Hmm kasih waktu ya... e-e- 5 hari" ucap sharla gugup dan saat menyebutkan hari ia memberi tanda dengan jari menunjukkan angka 4.
"4 atau 5?" Bingung alexi.
"E-ee 4 eh- 5 ya 5 maaf ya.." cengir sharla.
Alexi pun mengangguk kembali.
Sabar.. batin alexi.
"Eee gw balik kekelas Bye!" Gugup sharla sekian kalinya.
Alexi pun yang melihat tingkah sharla gemas sendiri.
☆☆☆
Alexi menembak sharla saat berada di taman. Alexi tahu pasti sharla akan menolak dan meminta waktu tambahan, felling cinta.
Alexi pov
Gw lagi nunggu jam istirahat, plan gw istirahat nembak sharla.
Gw udah jatuh hati sama dia, dari pertama bertemu.
Sekarang saatnya istirahat.
Gw lebih memilih nembak ditempat sepi.
Bukan karna gak mau kesebar berita nembaknya, tapi itu kayak latihan tapi real.
So sekarang saat nya.
"Shar ayo" ajak gw.
"Ehh kemana sembarang tarik orang aja" elaknya.
"Oke gw serius. Gw nembak lo!" Ucap gw refleks dengan nada tegas.
"Hah? Serius" tanyanya.
Ya iyalah.. udah nembak nada gitu lagi.. salahh
☆☆☆
Hari hari berlalu. Sharla sudah menenukan jawabanya.
Tetapi sebelum itu hari hari mereka agak lebih canggung.
Sharla sih... alexi mah b aja, tapi karna alexi pintar menyembunyikan ekspresi.
Saat istirahat di kantin.
Tiba tiba saat semua orang sedang makan alexi berdiri sambil berucap
"Gimana sharla terima kan?"
Sharla yang sedang masuk kantin pun masing bingung apa maksud alexi.
"Lu udah terima gw kan?" Tanya alexi diulang.
"Haaaa?" Cengo sharla.
Teman sharla gemas pun dari belakang menganggukan kepala sharla.
'Wehhhh jadiannn'
'Aaaaa ka alexi udah gak jomblo lagii'
'Gw gak ikhlass'
'sal kan kau bahagiaaaaaaaaaaa'
'Mohon bersabar ini ujian'
'Sabar ujian ini lebih berat dari pada kangen kamu'
"Eh-eh" tiba - tiba sharla menarik tangan alexi ke tempat sepi
♡♡♡
Vote&Komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
FakeNerd
Teen Fiction"Biar mereka merasakan karma nya dulu" Berbeda dari anak pada umum nya. Sharla harus menerima kenyataan pahit bahwa ia diusir saat masih anak-anak. Kehidupannya berjalan naik dan turun. Bahagian dan kesedihan datang secara bergantian atau bersamaan...
