Chapter 01

3K 245 210
                                    

Sebelum mulai membaca. Mari simak video teaser berikut ini ya~

Teaser I - Main Casts Version

So how? Please give a comment about the teaser yak! Hopefully you like it guys!💋

And...
Let's start it!

Happy reading♡

****

Malam semakin larut namun hiruk-pikuk Kota Seoul semakin menjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut namun hiruk-pikuk Kota Seoul semakin menjadi. Jalanan dipenuhi kendaraan hilir-mudik dan beberapa pasang kaki yang melangkah dengan beragam derap di tiap trotoarnya. Diantara keramaian tersebut, tampak seorang gadis berambut panjang melangkah pelan menyeberangi persimpangan. Sebuah syal berwarna cokelat melingkar manis di lehernya dan sepasang high heels yang tak tahu entah sejak kapan sudah berpindah tempat ke dalam jinjingannya.

Jeong-ah menghentikan langkahnya setelah memasuki salah satu lorong sepi yang terletak di antara bangunan pertokoan. Ia paham betul flat yang ia sewa masih lumayan jauh dari tempat ia berdiri saat ini. Masih harus berjalan lurus dan belok ke kanan ketika menemui persimpangan kedua. Barulah setelah itu, gedung kuning gading bertingkat tiga di sebelah kanan adalah tempat di mana ia tinggal. Lebih tepatnya adalah ruangan atap yang selama tiga tahun terakhir telah menjadi tujuannya untuk pulang.

Wajah kecil nan lusuh itu menengadah ke arah langit dan mendengus pelan. "Ah, jinjja.." Jeong-ah memejamkan matanya sesaat lalu kembali memandangi bintang-bintang yang bertaburan di langit. Ada rasa kecewa dan menyesal di sepasang mata bulatnya. Ia sungguh merasa hari ini berlangsung sangat lama.

Entah memang begitu atau dikarenakan sederet permasalahan yang menghantamnya. Mulai dari kecerobohannya yang mengakibatkan ponselnya hilang. Hingga sikap ikut campurnya yang berujung pada pemecatan tak terduga. Mungkin baginya membantu seorang wanita yang dipaksa pergi oleh pacarnya ketika ia menolak adalah wajar. Selama si wanita juga bersikap tahu diuntung ketika si pria membuat keributan dengan menuduhnya mengganggu privacy mereka. Hingga berteriak seperti orang gila setelah Jeong-ah menarik lengan wanita itu darinya dan memaksa si bos menghampiri mereka. Namun ternyata, wanita yang ditolong justru membenarkan penjelasan kekasihnya.

Ah, ia lupa. Bagaimanapun mereka sepasang kekasih dan si wanita memang terlalu bodoh untuk menyadari niat baiknya. Entahlah. Ia sudah pasrah karena bagaimanapun hal tersebut telah merenggut pekerjaanya dan kini ia harus pulang dengan setumpuk kesal di dada.

"Akhirnya.." Gumamnya sebari memalingkan wajah dan menatap lekat kedua kakinya yang mulai terasa dingin. Tumit-tumitnya terlihat memerah bahkan salah satunya lecet berdarah. Setelah lebih dari tiga kali ia mendapat teguran atas sikap sok tahu dan terlampau ikut campur, akhirnya hari ini datang juga. Ketika lagi-lagi kebiasaan itu hadir dan memaksa pemilik kafe tempat ia bekerja tak lagi memberinya kesempatan. Ia sudah terlalu sering ditolerir. Maka dari itu ia mencoba memaklumi walau sejujurnya jauh di lubuk hati ia merasa bahwa apa yang ia lakukan sudah benar. Hanya saja orang-orang itu yang terlalu brengsek.

CLOSE(D) - SESE [Pindah Ke Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang