three

31 21 1
                                    





Membalikkan badan, "Apaa?",tanya Muklisin.

"Mending lo sekarang ke ruang bu Indah",jawab Alma.

"Kenapa gua dipanggil, ma?",mengejar Alma.

Tanpa memperdulikan Muklisin yang mengejar Alma. Alma tetap berjalan. Merasa kasihan, Alma menghentikan langkahnya dan memberitahu Muklisin dengan berbisik.

"Katanya lo gak becus jadi ketua kelas",kata Alma pelan.

"Kata siapa?",tanya Muklisin heran.

"Kurang tau. Mending lo cepet-cepet ke ruang Bu Indah. Entar juga dikasih tau",ucap Alma meninggalkan Muklisin.


Bingung sekaligus heran yang saat ini sedang dirasakan Muklisin.

Dilihatnya kursi yang menghadap bokong Muklisin. Sembari duduk menghilangkan rasa panik sejenak.

"Apalagi yang harus gua hadapin?",gumam Muklisin sambil melamun memikirkan masalahnya.

Karena sudah terlalu lama memikirkannya. Segera Muklisin menghampiri bu Indah.

Tampak raut wajah Bu Indah kecewa terhadap Muklisin.
Menarik dan mengeluarkan nafas secara perlahan. Meneguk tenggorokan.

"Ada apa bu?",tanya Muklisin.

"Kamu pikir dengan kamu memasa bodokan teman-teman kamu dikelas. Kamu bisa seenaknya perlakuin teman kamu dikelas?",tanya Bu Indah kasar disertai emosi.

"Bu.uu.."

Sontak Muklisin langsung menghadap ke arah suara yang muncul.

"Taro aja disitu bukunya,nak",ucap Bu Indah halus.

"I..iya buu",jawab Kaira lemah lembut.


Terlihat jelas wajah Kaira berbunga-bunga senang melihat Muklisin berada di ruangan Bu Indah.

Melompat kegirangan seperti orang yang baru saja ditembak oleh orang yang disukainya.

"Akhirnya lo kena masalah juga hahaa",batin Kaira.

Merelakan diri nya untuk menjadi ketua kelas tidak mudah. Banyak orang yang merendahkan. Bahkan menertawakan, padahal Muklisin sudah berusaha menjadi pemimpin yang baik. Tapi malah masalah yang menimpa nya.

Kaira memang tidak menyukai Muklisin sebagai ketua kelas karena Muklisin terlihat lemah seperti orang yang tidak berdaya.

Bukan hanya Kaira tapi hampir murid dikelasnya.

Muklisin mendapat banyak ocehan dari Bu Indah.
Sampai ingin tertidur kalau mendengarnya.

"Jadi mulai sekarang jadilah sosok pemimpin yang baik!",tegas Bu Indah.

"Iyaa bu",ujar Muklisin sambil menundukan kepalanya.

Membalikkan badan dan meninggalkan ruangan Bu Indah dengan kaki yang sulit untuk melangkah.

Belum sampai keluar ruangan, Bu Indah mengomel sendiri membicarakan Muklisin "Gimana jadi ketua kelas aja gak bener"





















#readers❤
#vote❤
Terimakasih yang sudah baca sampai sini. Jangan lupa tinggalkan vote kalian juga berikan komentar tentang cerita ini ya🙏
Dan share juga ketemen-temen kalian cerita ini.

Untuk Muklisin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang