four

31 21 3
                                    









"Kenapa setuju pas gua dipilih jadi ketua kelas?",gumam Muklisin.

Banyak pikiran yang terngiang dikepala Muklisin saat ini. Ingin melepaskan jabatan rasanya.

Tak kuat memegang pasukan. Melihat pasukan saja seperti mau mati.

Tidak ada yang mau mengerti keadaan Muklisin. Hanya sepintas memperdulikannya. Kali ini Muklisin menulis catatan harian untuk pertama kalinya. Buku catatan itu pemberian Raina.

"Pas banget Raina ngasih ini ke gua. Setidaknya ada beberapa kata permohonan yang ingin gua sampaikan kepada Tuhan",kata Muklisin.





10 Mei 2017

Hari ini adalah hari terburuk yang kesekian kalinya. Tadinya aku tidak ingin menulis satu kata pun. Tapi ini sungguh berat, tidak banyak yang menyukai ku sebagai ketua kelas. Bahkan guru yang ku hormati juga tidak menyukai diriku. Apakah aku memang lemah seperti orang tak bernyawa?





Tak sanggup lagi menulis kata pun di buku itu. Rintikan air mata mulai jatuh diwajah Muklisin tepat dipipinya.

Muklisin yang saat ini merenungi kejadian yang sudah terjadi. Menutup mata sesaat mencoba menghilangkan ingatan tentang kejadian itu.

Menghela nafas sambil menyeka air mata.

"Gua gak boleh nyerah gitu aja. Mungkin semua orang nganggap gua lemah. Tapi sekarang gua gak bisa diem aja.",ucap Muklisin dipenuhi semangat.

Disisi lain Raina melihat Muklisin lagi yang terlihat sedih.

Raina sudah melihatnya dari tadi tapi ia sengaja tidak ingin memperlihatkan wajahnya.

"Maaf sin. Gua gak bisa bantu lo kali ini. Tapi gua tetep setia liatin lo dari jauh",gumam Raina tersenyum tipis.

"Lo lagi ngapain Raina?",tanya Sonia menepuk bahu Raina dan sontak membuat Raina kaget.

"Huuuaa"

"Ini gua Sonia,ra"

"Ish, lo mah bikin gua kaget aja",Raina memukul pundak Sonia.

"Oh. Jadi lo dari tadi ngelihat....", Sonia yang bingung tidak melihat siapa-siapa .

Muklisin yang sudah pergi sebelum Sonia melihatnya.

"Nah lo liat siapa sih tadi?",tanya Sonia penasaran.

"Udah ah. Kita ke kelas yok?",jawab Raina menarik lengan Sonia.

"Lo lihat siapa Ra? Jangan jangan lo masih ngeliatin Kevin si brengsek itu ya?",oceh Sonia yang banyak tanya.

"Kepo ih",ujar Raina sambil menggelitik Sonia.















Update yang cukup lama
ya 😔
Sebelumnya terimakasih banyak yang udah baca sampe sini ❤
Tanpa readers cerita ini gak akan lancar.
Tetep pantengin yak juga tinggalkan vote kalian 😀

Untuk Muklisin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang