[1] hello, you.

1.7K 229 41
                                    

areska yang dari tadi berdiam diri di dalam mobilnya cuma menatap pintu rumah di seberang jalan dengan ekspresi tak terbaca.

sudah terhitung 30 menit sejak areska duduk tanpa melakukan apa-ala di dalam mobilnya sementara lagu-lagu mengalun tenang dari radio mobil miliknya.

ia mengetuk-ngetuk pelan setir mobilnya seiring irama detik jam, sambil memikirkan suatu halーtidak, banyak hal yang terus berkecamuk dalam otaknya.

haruskah ia? bisakah ia? sanggupkah ia?

areska pikir, enam bulan adalah waktu yang cukup untuk melupakan aresha. areshanya yang dulu menjadi alasan mengapa tengah malam adalah waktu yang tepat bagi keduanya untuk saling menyapa setelah lewat telepon setelah keduanya hampir tidak bisa bertemu lagi satu sama lain.

areshanya yang manis dan pengertian. tahu kapan areska merasa sangat down dan membutuhkan dirinya di sebelahnya.

namun areska salah, aresha tidak semudah itu untuk dilupakan. enam bulan bukan hal yang cepat untuk melupakan semua kenangan berharga yang tercipta selama dua tahun itu.

dari dalam mobil, hanya terdengar suara pendingin dan suara mesin mobil yang terdengar. detik berlari ke menit, areska membuang-buang waktunya dengan duduk diam di sini. tidak akan ada pencapaian atau perkembangan yang ia raih jika dirinya terus diam di sini.

areska tidak ingin menjadi pecundang, maka dimatikanlah mobilnya dan mulai berjalan ke rumah di seberang jalan dengan perasaan grogi.

ia memandang pagar rumahnya yang tidak terkunci. bagaimana kalau ada pencuri masuk? areska terkekeh, mengingat betapa cerobohnya aresha dulu, dan begitu pula sekarang.

areska berdiam diri, menatap pintu berwarna abu-abu itu dan mulai memberanikan dirinya. diketuk pintu rumah itu dua kali dengan tangan yang terkepal erat.

tidak perlu waktu lama, suara tangga yang bergema dan suara langkah kaki yang makin mendekati pintu mulai membuat areska makin gugup.

bagaimana tanggapan aresha nanti saat orang yang dulu selalu mengajari aresha untuk sederhana dan lebih memahami sekitarーsementara di sisi lain lelaki itu tengah menanggung beban berat kembali datang setelah perpisahan enam bulan yang lalu?

"iya?" aresha dengan masker yang masih melekat di wajahnya dan bando yang menghalau rambut agar tidak mengenai maskernya itu membuka pintu.

detik kemudian, keduanya diam. ah, kenapa pertemuan pertama setelah putus selalu se-menyedihkan ini?

"halo, cha," sapa areska pelan, dengan senyuman kecil.

"h-halo, res," aresha membalas senyuman areska, pahit.

areska terkekeh kecil, "lagi maskeran ya?" lucu melihat aresha dengan piyama biru muda dengan motif beruang dan sandal rumah dengan masker dan bando.

"udah 30 menit, ini lagi mau dibersihin. bentar ya."

bohong. padahal aresha baru saja memulai sesi maskeran-nya, dapat terlihat dari masker nature republic kesukaan aresha itu baru saja mengering. namun demi mengobrol dengan areska, ia rela untuk mencuci wajahnya.

aresha memang sangat tidak suka tiap kali sesi maskeran-nya diganggu, namun jika itu soal areska, aresha rela harus membiarkan aktivitas yang dilakukannya harus terhenti sementara.

itu dulu, begitu juga sekarang.

areska menunggu beberapa menit di ruang tengah, sebelum aresha kembali dari toilet dengan wajah basah dan handuk kecil di tangannya.

"kenapa, res? kok malem-malem ke sini?" tanya aresha, terlihat biasa dengan kehadiran areska.

bagaimana bisa aresha terlihat biasa saja pada areska, sementara lelaki itu sudah tak karuan perasaannya melihat ia seperti ini?

wanita memang perasaannya bisa berubah secepat ini atau mereka saja yang terlalu pintar memendamnya?

"gue cuma lagi lewat jalan ini terus liat rumah lo, jadi ya udah, mampir aja bentar," areska sedikit menunduk.

"kangen?" aresha mendelik jahil.

"rindu lebih tepatnya, cha."

aresha kini terdiam, sementara areska terkekeh.

"ayah sama bunda ke mana?" areska bertanya, merasa rumah aresha terlihat sepi.

"ke luar kota, jenguk kak resta di surabaya," jawab aresha.

"ngga ikut?"

"ngga ah, panas. masih banyak tugas juga besok."

areska mengangguk paham. ia sedikit ragu saat bibirnya terbuka, hendak memberi ajakan. tapi ia terlalu takut. takut ada tolakan saat ia mulai mengeluarkan ajakannya.

"cha."

"ya?"

"would you like to have a late night drive with me?"

areska sangat grogi sekarang. damn it. areska sebenarnya tidak tahu apa topik obrolan yang akan dia katakan saat ini, namun tiba-tiba saja ide late night drive itu ke luar dari bibirnya. entah mengapa keluar begitu saja.

"res."

"ya?"

"if i said yes, where do we go?"

"if i said yes, where do we go?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

areska danuandra

areska danuandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aresha djauhara



sotellme,
140518 — 150518.

__

HUHUHU BENTAR YA AKU KANGEN BANGET SAMA CHANGYEON YA ALLAH SAYANG AKHIRNYA KALIAN BERLAYAR LAGI DI AKUNKU T^T

btw, menurut kbbi,

kangen: ingin sekali bertemu.
rindu: sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu; memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu.

jadi kangen dan rindu beda ya. kangen itu spontan, rindu itu mendalam, (pidi baiq).

anw, karena buku ini udah selesai dari lama jadi aku publish langsung semua aja ya hehe.

Late Night DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang