Akhirnya, hari yang ditunggu pun tiba. Pentas seni yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh SMA di mana Jennie dan Hanbin bersekolah.
Saat ini Jennie sedang mengambil foto para bintang tamu, karena ia masuk divisi dokumentasi, tepat di depan panggung. Karena Jennie merasa bosan, ia menoleh ke belakang untuk melihat di mana teman-temannya berada. Terlihat Hanbin berada di pinggir pintu keluar, menjaga pintu bersama temannya.
"Yok yang tau lagunya bisa nyanyi bareng-bareng ya!" seruan Mario, personil Kahitna membuat Jennie kembali fokus untuk memfoto Kahitna, bintang tamu di pensi tahun ini.
"Mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku
Dan saat ini engkau selalu ingin bertemu
Dan mengulang jalin cinta..."Jennie jadi teringat perkataan Joy dulu. Ternyata lagu Mantan Terindah yang dinyanyikan Raisa, awalnya dinyanyikan oleh Kahitna. Sialnya, Joy malah mengatakan itu lagu yang cocok untuk Jennie dan Hanbin.
"Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau disana aku disini
Meski hatiku memilihmu..."Jennie mengumpat dalam hati. Kenapa reff-nya cocok sekali dengan dirinya? Apa saat ini Hanbin juga memikirkan tentang makna lagu ini?
°°°
Jennie baru saja selesai menyelesaikan panggilan alamnya. Ia pun berniat kembali masuk ke dalam gedung. Jennie sempat melihat Hanbin berdiri di photobooth sambil minum.
Apa ia bisa foto bersama Hanbin setelah acara ini berakhir seperti biasa? Dulu, ia selalu menyempatkan foto bersama setiap acara sekolah.
Ah, Jennie lupa. Ia sudah tidak ada hubungan lagi dengan Hanbin.
Acara pensi ini selesai pukul 10 lebih. Tentu saja sebagai panitia, Jennie harus brifing per divisi, brifing seluruh panitia, belum lagi foto-foto. Panitia saja baru bisa makan ketika jam 12 malam.
"Yer, gue nginep di rumah lu aja ya? Udah malem soalnya, mana rumah gue jauh," pinta Joy ketika mereka sedang duduk di tangga, menikmati konsumsi panitia.
"Okede. Lu gimana Jen?" tanya Yerin dengan mulut yang penuh makanan.
"Gak usah deh. Gue pasti disuruh pulang," jawab Jennie.
"Jen," Jennie menoleh ketika ada yang memanggilnya. Joy dan Yerin yang tidak dipanggil pun, ikutan menoleh.
"Pulang bareng siapa?" tanya Hanbin. Lelaki itu kemudian duduk di samping Jennie.
"Gak tau. Kakak gue kali," Jennie mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Jujur saja, Jennie baru ingat ia belum meminta jemput pada kakaknya.
"Pulang bareng gue aja," ajak Hanbin.
"Yaudah," balas Jennie. "tapi gue makan dulu ya,"
Hanbin mengangguk. Lalu ia berjalan ke arah teman-temannya yang sedang mengobrol.
TINN TINN!
Suara klakson mobil membuat orang mengalihkan pandangannya ke arah mobil SUV hitam itu. Hanbin sudah tahu siapa pemilik mobil itu, apalagi Jennie.
"Loh, kok kakak ga bilang-bilang sih mau jemput?!" Jennie marah-marah sendiri sambil menyuapkan makanannya dengan cepat.
"Jen, ga jadi nih?" tanya Hanbin yang ternyata ada di sampingnya.
"Iya nih. Tiba-tiba kakak gue jemput, padahal gue belum bilang ke dia. Sorry ya," ucap Jennie. Ia merasa bersalah dengan Hanbin.
"Yaudah gapapa." Jennie tahu, tersirat kekecewaan di jawaban Hanbin.
:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex -hanbin, jennie
Short Story❝ kalian terlalu akrab untuk disebut mantan pacar. ❞