Terimakasih telah meluangkan waktu kalian membaca Acc 😚
Jangan lupa pencet ⭐ dong ;(
Hah enjoy :)
**
Sudut bibir Refal tertarik ke atas, saat melihat Lia mengerjap, bingung dengan ajakannya barusan. Ia tidak tahan untuk terkekeh melihat gerak - gerik Lia yang menurutnya lucu.
Refal jadi menghadap ke Fauzan yang masih berceloteh. "Kayaknya elo harus duluan deh, gue aja yang nemenin Lia nungguin gojek. Sekalian mau ngomongin tugas kelompok."
Fauzan jadi mengangkat alis, begitu pula Lia yang menoleh menatap Refal yang berbicara dengan intonasi santai tak urung senyum ramah di wajahnya.
"Ouh gitu... kalau gitu gue duluan ya, semoga lancar kerja kelompoknya, salam buat Tante Diana." Pamitnya akhirnya membuat Lia diam-diam menghela napas lega.
Refal masih menatap punggung Fauzan yang menjauh lalu menatap Lia yang masih bergeming menunggu Gojeknya. Kaki Refal bergerak ke dekat pos satpam, lalu duduk di kursi depannya membuat Lia menoleh.
"Makasi." Ujar Lia pendek membuat Refal mendongkak lalu tersenyum.
"Gampang kok, ngusir Fauzan. Kenapa lo bilang susah?" Tanya Refal membuat Lia jadi ikut mendekat, berdiri di samping kursi Refal.
"Gak pulang?" Tanya Lia tanpa menatap Refal membuat Refal jadi mengerjap, tersentak kecil lalu menunduk menyembunyikan senyumnya.
Untuk pertama kalinya, Lia bisa diajak ngobrol!!
Jika kosong, Refal sudah backroll kesenangan namun ia masih jaga image. Masa depan doi begitu.
"Kan nungguin gojek sama elo." Jawab Refal namun Lia tak menoleh.
Punggungnya disandarkan pada kursi, Refal mendesah pelan, lelah juga latihan Band hari ini. Netranya jadi menoleh melihat Lia yang masih berdiri.
Tangan Refal bergerak menoel tangan Lia membuat empunya menoleh.
"Gak pegel diri mulu? Duduk gak?" Tawar Refal menyeringai membuat Lia mengangkat alis lalu menoleh depan kembali.
"Kursinya kan cuma satu." Jawab Lia dingin mendengus pelan.
"Kalau buat Lia, gue kasih, apasi yang nggak. Gue aja yang berdiri." Ujar Refal membuat Lia menoleh, lalu mendelik kembali membelakanginya.
Refal tersenyum jahil, kembali menoel tangan Lia membuat empunya meringis kesal.
"Ish, gue berdiri aja." Jawab Lia jutek mengusap lengan yang baru saja dicolek Refal.
"Pegel kali, atau mau gue pangku aja?" Tanya Refal santai membuat Lia memukulnya gemas.
"Aw, sakit." Ringis Refal mengusap lengannya pelan.
"Lagian." Jawab Lia mendelik lalu kembali menghadap depan dan menggeser agar jauh dari jangkauan Refal mencolek lengannya.
"Apa bagusnya liatin jalan, mending liatin gue, gak ngebosenin, ganteng juga."
Tawa Refal pecah saat Lia maju ingin memukulnya kembali namun sebuah suara mengalihkan keduanya.
"Julia Jisu? Maaf neng, tadi saya kena macet gara-gara ada kecelakaan. Udah nunggu lama ya? Duh, sekali lagi maaf Neng."
Lia jadi berdehem. "Gapapa," jawab Lia pendek lalu segera menghampiri motor kang Gojek dan naik.
"Untung nunggu nya sama pacar ya Neng, jadi bisa berduaan dulu. Mamang jadi gak terlalu ngerasa bersalah." Celetuk Kang Gojek membuat Lia melotot kecil, sementara Refal sudah tersenyum geli. Meskipun Dalam hati mengaminkan.
"Gak pake helm neng?"
"Deket mang." Jawab Lia membuat Kang Gojek beroh-ria.
"Bye." Refal menyunggingkan senyum sembari melambaikan tangan kecil membuat Lia tersetrum kecil, melihat senyum Refal yang to the bone.
Kepalanya menggeleng pelan, lalu membalas Refal dengan anggukan kecil.
"Nanti malem, gue tunggu, aktif twitter lagi ya."
Netra Lia melotot, kepalanya menoleh kesal pada Refal yang sudah jauh dibelakang karena motor sudah melaju.
Sial.
Padahal Lia sudah berharap Refal tidak mengungkitnya.
Netra Refal tak lepas dari punggung Lia yang sudah menjauh. Senyum tak lepas dari wajahnya. Perasaan senang membuncah sampai membuat Refal jadi ingin berjingkrak- jingkrak kesenangan.
"Yes!! Yes!!" Ujar Refal senang.
Baru hari ini, dia dan Lia bisa berinteraksi sedekat itu. Tentu saja, membuat Refal kesenangan bukan main.
Doi sudah terlihat menyalakan lampu hijau, tinggal Refal menggasnya.
"Hahahahha... Twitter i love you."
"Loh... Kak Refal?"
Refal jadi mengerjap, bersikap kalem kembali, kepalanya menoleh menatap siswi yang mengerjap memperhatikannya dengan kaget.
"Sheiren, anak club musik kan?" Tebak Refal menyunggingkan senyum ramah membuat si empunya jadi tersetrum lalu memalingkan wajah yang bersemu begitu saja.
Refal jadi mendekat membuat Sheiren menunduk agak gugup juga dekat dengan kakak kelas famous dan ganteng ini.
Apalagi Refal tahu namanya, itu alasan yang cukup untuk dia bisa salto dari gedung Ips lantai 3 karena kegirangan.
"Eh iya, kukira Kak Refal gak kenal aku loh...," ujar Sheiren mulai menatap Refal.
"Satu club musik, masa gak kenal." Jawab Refal santai membuat Sheiren terkekeh kecil.
"Kok, Kak Refal belum pulang? Setau aku latihan band udah selesai dari tadi kan?" Tanya Sheiren.
"Ah... tadi ngobrol dulu sama anak kelas." Jawab Refal ringan membuat Sheiren membulatkan mulut kecil.
Refal jadi mengangkat alis, menoleh pada adik kelasnya membuat Sheiren ikut berhenti menghadap Refal lurus.
"Kalau lo? Kenapa belum pulang? Udah mau magrib loh." Tanya Refal sirat khawatir membuat Sheiren jadi menggigit bibir kecil diperhatikan kakak kelas tampan ini.
"Ah-em... itu-aku lagi nungguin jemputan." Jawab Sheiren merutuki diri kecil karena gugup nya terlalu kelihatan.
"Masih lama gak? Gue anterin aja ayok." Ajak Refal berjalan melangkah duluan membuat Sheiren berhenti terpaku.
"Gapapa Kak, takut ngerepotin-,"
"Ngerepotin apa? Nggak kok. Ayok!" Ajak Refal menoleh kecil pada Sheiren membuat Sheiren jadi diam-diam mengulum senyum.
Sheiren berlari kecil menghampiri Refal. "Kakak bawa motor apa mobil?" Tanya Sheiren.
"Motor, gapapa kan?" Tanya Refal membuat Sheiren jadi gelagapan.
"Eh-kak, maksud aku bukan gitu, cuman mau nanya aja gitu." Jawab Sheiren membuat Refal menyunggingkan senyum ramahnya melihat tingkah adik kelasnya yang menggemaskan.
**
Mohon dikoreksi jika ada kesalahan kata atau typo 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS ✔
Teen Fiction# 1 - Nyesek 16 Agustus 2022 # 1 - Drummer 2 Oktober 2021 # 1 - Accismus 11 September 2021 # 1 - Liaitzy 30 Mei 2022 # 4 - Dowoon 18 Desember 2022 # 1 - Refal 1 Januari 2023 Refal menoleh kecil saat seseorang meneriakan namanya dibalik kerumunan, s...