9

1K 110 8
                                    

Terimakasi udah mampir 😚

**

Langkah kakinya dibawa menjauh keluar dari rumah Lia. Tangannya bergerak menyugar rambut, helaan napas keluar dari bibirnya.

Refal sudah merasa aneh dari awal tentang Fauzan. Kenapa temen SMP biasa harus menemani Lia menunggu gojek dan pagi ini sudah menyalip Refal dengan berada di ruang tamu Lia?

Refal mengambil ponsel dan membuka chatroom. Kepalanya menoleh saat Lia dan Fauzan sudah bersiap pergi dengan menaiki motor. Badan Refal berbalik kembali ke arah rumah, membelakangi Lia dan Fauzan yang lurus.

Refal : gue jemput ya, bawa mobil ini

Kenath : katanya lo pindah? Kemana?

Kenath : kenapa?

Ailee : mau jemput? Udah otw apa belum? Mau makan dulu ini

Refal : ini otw

Ailee : bohong, emang bawa mobil bisa typing? -_

Kenath : wkwk Refal

**

"Apa? Lo pindah perum Lia?" Tanya Kenath saat sudah berada di kursi depan sementara Ailee di belakang.

"Bego!! Kalau gitu ngapain jemput? Lo nya jadi muter padahal ke sekolah tinggal lurus 5 menit nyampe!!" Ujar Ailee jadi mengomel kecil.

"Gapapa kali, lagian udah lama gak berangkat bareng." Jawab Refal santai dari kursi kemudi membuat Ailee memukulnya dari belakang gemas.

"Udah lama? baru kemarin-kemarin juga." Ujar Ailee membuat Refal tertawa pelan.

"Kenapa gak bareng Lia?" Tanya Kenath membuat garis wajah Refal turun seketika.

"Keduluan sama Fauzan," jawab Refal membuat Kenath yang tahu sesuatu jadi membelalak kecil.

"Fauzan saha? Anak mana? Kok gue gak kenal?" Tanya Ailee cengo.

Refal yang sadar raut wajah Kenath jadi membasahi bibir. "Jadi Kenath, Fauzan itu siapa?" Tanya Refal akhirnya.

**

"Thanks," ujar Lia setelah turun dari motor membuat Fauzan tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Duluan ya, belajar yang rajin." Pamit Fauzan lalu berlalu membuat Lia menghembuskan napas pelan.

Langkah Lia gontai, perasaanya jadi tidak karuan sejak Refal bahkan tidak menatapnya saat berangkat tadi. Refal malah membelakanginya dan kembali ke arah rumahnya... sepertinya.

Lia jadi berdecak, kenapa perasaanya tidak enak begini? Ia merasa bersalah juga padahal Refal sudah mengajaknya terlebih dahulu hanya saja Fauzan yang datang lebih dulu.

Lagian siapa yang tadi mundur? Refal sendiri kan yang menyerahkan Lia pada Fauzan? Berarti ia tidak perlu merasa bersalah begini.

**

Tangan Lia bergerak menyodorkan Map berisi formulir pendaftaran Olimpiade Matematika pada Pak Saiful--walikelasnya--.

Pak Saiful menerima dengan malas, tangan satunya melambai, mengusir Lia membuat Lia menunduk pergi tidak banyak bicara juga.

"Nambah kerjaan aja,"

Telinga Lia mendengar, namun ia mengabaikan karena sifat walikelasnya memang begitu. Kakinya beranjak menghampiri meja guru yang lain.

“Ouh iya untuk pelajaran Ibu yang tentang drama, anak kelas sudah pada siap untuk tampil minggu depan?” tanya Bu Ayu sesaat setelah Lia menyimpan Map berisi tugas di mejanya.

“Sudah Bu,” jawab Lia sopan meskipun raut wajahnya datar.

“Yasudah bagus!! Kelompok drama kamu gimana Julia? Kemarin waktu disuruh diskusi untuk menentukan peran, kalian belum selesai kan?” Bu Ayu menyindir halus mengingat kejadian kemarin.

Lia jadi mengulum bibir. "Sudah selesai Bu, minggu depan kelompok saya siap tampil." Jawab Lia percaya diri membuat Bu Ayu mengangguk.

Kepala Lia menunduk, pamit. Kakinya diseret untuk keluar dari ruang guru. Helaan napas keluar dari bibirnya melihat undakan tangga di depan. Belum lagi kelasnya sangat jauh dari sini.

Nasib sekolah lega, ya begini.

Lia jadi mengerjap, tersadar obrolannya dengan Bu Ayu barusan. Bohong, padahal kelompoknya belum menentukan peran sama sekali karena Refal susah diajak kompromi.

Belum lagi anggota lain seperti tidak terlalu peduli akan memerankan apa, mereka terlalu santai.

Sepertinya, biar Lia saja yang memutuskan.

Lia menunduk, mengambil ponsel membuka roomchat teman sekelas sekaligus teman sekelompoknya.

Lia : Vin, peran drama gue yg tentuin gpp?

Alvin : gpp sayang

**

“Refal!! Lo jadi pacar gue,” ucap Lia datar membuat seluruh atensi kelas tertuju padanya.

“HAH?!?!”

**

Mau apdet ah, semoga ada yang nungguin wk😚

Jangan lupa pencet ⭐

ACCISMUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang