10. MARAH

228 14 1
                                    

Natalia pov

Sudah sekitar dua minggu ini masalah pertunagan ini belum selesai. Hampir setiap hari juga aku seperti diteror oleh dua keluarga yang menginginkan adanya pertunagan.

Aku sendiri dibuat jengkel oleh Tian yang tidak ada tanda tanda mau melamarku. Setiap diajak bicara mengenai permasalahan ini dia selalu diam hanya aku yang marah marah sendiri. Lama lama aku capek setiap hari ditelfon mamanya tanya gimana jawaban Tian. Tapi Tiannya malah diam saja, aku nggak tau apa yang ada difikirannya

Aku tidak sengaja bertemu dengan Tian ditempat makan dekat dengan butikku

"Tian kok disini?"

"Iya. Rencana mau kebutik kamu kan aku kangen"

"Oh gitu"

"Kamu kenapa sih bawaannya marah marah terus kalau ketemu sama aku?"

"Nggak apa apa, cuma ya kesel aja sama kamu kan kamu cowok seharusnya bisa lebih berani aja."

"Aku bingung mau ngomong gimana ke mama, sayang"

"Kamu tau nggak sih aku selalu ditelfon setiap hari sama mama kamu cuma nanyain itu. Di rumah juga ditanyain terus sama papaku. Aku capek yan lama lama aku bisa stres tau nggak"

Diam Tian

"Nggak bisa jawab kan. Kamu kasih pengertian ke mereka kenapa kamu nggak siap ngelamar aku yan. Gampang kan aku yakin mereka paham kok karena niat kamu juga baik mau bikin keluarga kita bahagia di masa depan"

"Aku akan ngomong ke mereka"

"Setiap hari kamu juga ngomong gitu tapi mana? Nggak ada perubahan yan"

"Maaf Nat"

"Aku nggak butuh maaf kamu yan. Atau jangan jangan kamu nggak serius sama kamu ya?"

"Jaga omongan kamu ya Nat" ucap Tian mulai emosi

"Yaa kamu sendiri kayaknya nggak mau banget nglamar aku. Kenapa?"

"Kamu tau alasannya kan Nat"

"Iya aku tau. Cuma itu kan? Ini cuma pertunangan yan bukan pernikahan"

"Udahlah nat, cuma masalah kayak gini kita jadi berantem"

"Apa? Cuma? Cuma kamu bilang?. Dewasa dong yan jadi orang, ubah sifat kamu yang egois" ucapku yang mulai mengeluarkan air mata "aku pergi dulu. Kalau pulang hati hati"

Aku tidak kembali ke butik tapi langsung pulang dengan keadaan yang kacau. Tian itu egois cuma mementingkan dirinya sendiri. Nggak mau nglamar aku tapi juga nggak mau kasih pengertiann ke orang tuanya.

Sabarkan san kuatkan aku Tuhan

Halo aku punya cerita baru nih judulnya The Last Show dibaca yaa.

Tapi aku tetep rajin update cerita Designer and Doctor kok

So Don't Worry Guys 😊

Doctor And Designer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang