3. Secret Admirer

299 18 0
                                    

"Camilla! aku kira siapa tadi.." teriak Hani kaget

Camilla segera duduk di bangku kosong dan meletakkan pouchnya yang berisikan alat make up mahalnya ke atas meja dengan wajah acuh tak acuh, lalu ia mulai mengeluarkan sisir dan menyisir rambut pirangnya yang indah tersebut.

"Kalian tampaknya penasaran dengan kak Chris.." katanya sambil tetap menyisir rambutnya dengan hati-hati

"Tapi sayang sekali, kalian ga bisa dekat-dekat dengannya, kalau aku sih sudah lumayan akrab, kak Chris orang yang asyik " tambahnya lagi dengan sombong

Seketika Beby dan Lyra, memasang wajah malas, mereka tahu Camilla dapat berkenalan, karena sekarang Camilla bergabung dengan grupnya kak Andrew, pacarnya yang kebetulan Chris masuk ke kelas yang sama dan grup yang sama.

Hani hanya tersenyum saja menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Meskipun begitu, kau juga tidak boleh dekat-dekat dengan dia, kau kan juga udah punya kak Andrew.

********************************

Saat ini Hani sedang berjalan menuju perpustakaan sekolahnya, bermaksud untuk bermalas-malasan di perpustakaan asramanya yang tenang dan nyaman tersebut, tidak ada seorangpun kecuali dirinya dan pustakawan yg sedang berjaga.

Dirinya sedang malas untuk mengikuti pelajaran bahasa bersama madam Vivi yang terkenal galak hari ini.

Dengan alasan tidak enak badan, dia melarikan diri dan meninggalkan ketiga sahabatnya yg lainnya dimedan tempur.

Sekali-sekali boleh dong bolos..(jangan ditiru ya..).

Hani berjalan santai diantara rak-rak buku besar yang berjejer,merasakan nyamannya keadaan yang tenang dan damai tersebut, namun langkahnya terhenti ketika matanya menatap seseorang yang sedang serius membaca..

Chris Edward!!

Oh, my gosh! Seriously, bagaimana bisa ada malaikat tampan diantara tumpukan buku buku tua ini?

Ah... Menyilaukan.....

Karna saking fokusnya memperhatikan, Hani tidak sadar menyenggol beberapa buku yang kebetulan ditumpuk saja dimeja dibelakangnya, sehingga jatuh dan menimbulkan bunyi berisik.

Mendapat tatapan tajam dari pustakawan yang sedang berjaga, Hani menunduk dan segera mengambil beberapa buku yang sudah tergeletak pasrah dilantai.

"Ah sial, untung si tampan tidak melihat, memalukan...".

Setelah merapikan buku-buku tersebut, Hani kembali memperhatikan si "famous boy" ditempatnya duduknya tersebut dan shock ketika si "netra cokelat terang" itu malah sedang menatapnya.

Salah tingkah...

Hani segera menutup mukanya, dan membalikkan badan, namun malah menabrak meja yang berisikan buku-buku tadi dan menjatuhkan semuanya kelantai.

"Double shiiit!!!" Tanpa memperdulikan sekitarnya lagi termasuk tatapan protes pustakawan, Hani segera mengambil buku-buku tersebut dan menaruhnya di atas meja.

"kenapa juga bukunya ga diberesin sih...". Celetuk Hani dalam hatinya.

Saat ini yang diinginkannya hanya pergi secepat mungkin dari sana.

Ketika sedang sibuk mengambil buku buku tersebut, tiba-tiba sepasang tangan dengan jari-jari panjang terjulur didepan Hani.

Ah, Chris..

Lelaki tampan itu sudah berada didepannya, dan membantunya mengambil buku-buku sialan itu.

Hani tidak sanggup menatap cowok tampan didepannya yang sudah berbaik hati menolongnya ini, dia benar-benar malu dan ingin lenyap saja kedalam bumi jika bisa.

handsome devil's trapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang