Hani tanpa sengaja memegang lengan Chris takut..
Chris juga kaget ketika Hani tiba-tiba memegang lengannya dan melihat ke arah Hani yang sedang ketakutan.
"Ada apa Hani?"
"Kak, itu ada yang sedang melotot ke sini," tunjuk Hani ke arah si pengintip.
Chris segera melihat arah telunjuk Hani, tapi tidak melihat siapa-siapa.
Chris lalu berjalan ke tempat orang itu di balik dinding atau siapapun itu yang mengintip mereka, di ikuti Hani, tapi kosong.
"Sudahlah tidak apa-apa, hanya orang yang melihat-lihat kita saja mungkin." Kata Chris sambil mengusapkan kepala Hani.
Hani tidak sadar lagi jika Chris sudah menyentuh rambutnya, biasanya kalau di keadaan normal, dia pasti canggung.
"Tapi dia melotot kak, matanya itu mengerikan" kata Hani lagi yang masih ketakutan berjalan serapat mungkin dengan Chris.
Dia memang takut kalau itu manusia, tapi Hani lebih takut lagi kalau itu hantu.
Hani memang penakut pada apapun sih...
"Tenang aja, aku udah biasa di intipin kok, bahkan pada saat mandi pas di sekolah dulu, itu hal yang biasa" kata Chris mencoba menenangkan Hani tapi malah membuat Hani makin merinding.
Diintipin saat mandi kok hal yang biasa.
Tapi Hani berpikir, mungkin memang itu pasti salah satu pengemar Chris yang cemburu melihat Hani berduaan dengan Chris..
Akhirnya mereka berjalan sampai benar-benar keluar dari area gedung sekolah mereka yang besar itu. Chris akan mengantar Hani ke asrama putri, dan kini mereka melewati taman bunga yang indah di senja hari menambah suasana yang romantis untuk orang pacaran.
Tapi sayangnya mereka bukan pasangan.
Diperjalanan, Hani baru benar-benar tidak takut lagi dan sudah merasa sedikit aman.
Dia sudah bisa bercanda-canda dengan Chris lagi setelah mereka duduk sebentar di taman itu.
Chris melihat pada Hani yang sibuk mengagumi indahnya bunga-bunga tersebut lalu bertanya hal yang mengganggunya dari tadi.
"Hani apa kamu suka sama Ben?" tanya Chris membuat Hani kaget dengan pertanyaan Chris barusan.
"Ah kata siapa?" Hani menggaruk-garuk kepalanya yang memang gatal, sudah tiga hari tidak sampoan itu.
Chris menatap Hani, melihat pantulan senja di wajah Hani yang memerah entah karena matahari yang mau tenggelam, atau memang karena memerah karena dia malu. Dia pun tidak mengatakan apa-apa lagi.
Hani sendiripun memang belum tahu, apakah dia memang suka dengan Ben, atau apa karena rasa senang saja, karena Ben adalah pengemar rahasianya. Dia merasa kalau dirinya memang masih labil, gampang suka sama cowok, jadi dia juga tidak bisa menjawabnya.
Tapi lagipula kenapa Chris bertanya hal itu, mau suka sama siapa, kan itu hak Hani... Apa... Jangan-jangan, Chris cemburu.
Hani langsung tersenyum lebar memikirkan kemungkinan itu, dan pada saat yang sama dilihat oleh Chris.
"Hani, kamu lagi membayangkan apa, kok senyumnya mengerikan begitu?" tanya Chris sambil ikut tersenyum juga.
Hani langsung menutup mulutnya yang memang tersenyum lebar mencurigakan.
"gak ada kak."
"Hani! Kamu jangan kegeeran, kak Chris hanya bertanya karena penasaran, bukan cemburu" kata Hani lagi di dalam hatinya. "lebih baik kamu fokus kepada orang yang benar-benar suka sama kamu, seperti kak Ben". Nasihat Hani pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
handsome devil's trap
Mistério / Suspensedi kota white Ivory, Hani Mileys seorang gadis yang biasa saja, diantara teman-temannya yang sudah punya kekasih atau paling tidak sudah pernah pacaran, hingga suatu hari ketika Hani bertemu Chris seorang cowok yang sangat tampan dan sempurna, Hani...