9. Klub pecinta alam

177 12 0
                                    

Beberapa hari semenjak Hani mendengar percakapan Camilla dan Andrew, dia menjadi lebih dingin dengan Camilla, Hani tidak mengatakan apa-apa terhadap Camilla, bahkan dia juga tidak bercerita apa-apa terhadap Lyra, Beby, Dinah, dan Monalisa, termasuk tentang Ben yang ternyata penulis dari surat rahasia itu.

Dia tidak mau terjadi pertengkaran hebat antara mereka, karena Camilla, cukup dirinya saja yang sakit hati, tanpa yang lain tahu.

Dia sudah mengiklaskan Andrew dengan Camilla walau dia tahu ternyata Andrew 'pernah' juga suka dengan dirinya. Tapi ya sudahlah, meski dia belum benar-benar bisa memaafkan Camilla tentang yang meremehkan dirinya bahkan menghina dirinya di depan Andrew.

"Hani!" teriak Beby di kuping Hani memekakkan telinga.

Hani sampai kaget dan melihat Beby dengan melotot.

"Kenapa teriak-teriak?" tanya Hani kesal.

Beby memasang wajah tak kalah galaknya sambil mencubit pipi Hani pelan. "Aku dari tadi memanggil mu, tapi kau melamun terus". Ujar Beby duduk di bangku samping Hani yang kebetulan kosong.

"Ada apa?, apa kau punya anak dan suami yang kau tinggalkan di rumah?" sindir Beby.

Hani hanya mengerucutkan mulutnya mendengar itu.

"Bagaimana, kau sudah pilih klub mana yang mau di pilih? tanya Beby lagi, kita harus pilih minimal satu klub loh untuk syarat kenaikan kelas, yang lain sudah lama masuk klub, kita berdua saja yang belum sampai sekarang, batasnya minggu ini". Terang Beby kepada Hani.

Jujur saja, Hani malas sekali jika harus menambah kegiatan lagi selain belajar di kelas. Rasanya hal penting seperti 'tidur' dan 'bermain' akan berkurang jadinya. 😅

Lyra datang dan duduk di bangku depan mereka sambil menghadap ke mereka, kebetulan kelas lumayan kosong, karena jam istirahat, jadi bisa duduk dimanapun saat itu.

Pada saat yang sama, Camilla juga datang dan duduk di samping Lyra, persis di depan Hani, tersenyum dan menyapa mereka seperti biasa yang dibalas oleh Beby dan Lyra seperti biasa juga tanpa tahu apa-apa.

Hanya Hani saja yang diam dan seperti menganggap Camilla tidak ada meski begitu, Lyra dan Beby tidak menyadarinya.

Beby lalu bersandar di bangku yang sedang ia duduki sambil bersedekap. "Aku pikir, aku akan masuk ke klub yang sama dengan Daniel". Katanya sambil memijit-mijit kepalanya.

"euw, kau yakin, klub memasak?" tanya Hani tidak yakin, Daniel memang suka dan pandai memasak karena itu dia masuk klub memasak di sekolah, sedangkan Beby kurang bahkan hampir tidak suka memasak, karena itu Hani merasa tabjuk.

Lyra hanya tertawa pelan dan menyanyikan lagu lama "jika sudah cinta, apapun di lalui" bermaksud menggoda Beby, Beby pun memukul bahu Lyra dengan pelan.

Hani pun ikut bersandar di bangkunya, "lalu aku masuk klub apa dong, apa ga ada "klub peneliti tidur siang", jadi nanti aku tidur siang aja, biar anggota lain yang meneliti?". Tanya Hani asal, yang lain memasang wajah datar.

"kenapa gak masuk klub 'penelitian jika tanpa oksigen aja', jadi kau berhenti napas, biar yang lain meneliti?" jawab Beby pula dengan muka malas.

Lyra hanya tertawa mendengar itu. Sedang Hani hanya cengengesan.

"Kalau gitu gabung di klub pecinta alam aja bareng aku". Kata Camilla setelah dari tadi diam.

Tapi Hani seperti tidak mendengarnya.

"Iya Han.. Aku juga gabung klub ini, pasti lebih seru kok!" kata Lyra menimpali.

"Oh ya, sepertinya asyik, apalagi ada kamu yang aku kenal..". Balas Hani baru memberi reaksi setelah Lyra yang berbicara.

handsome devil's trapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang