warning; lowercase.
•••
Seharusnya, hari ini menjadi hari terbahagia untuk Seulla. Karena, Taehyung--yang semoga menjadi kekasihnya, akan mulai bekerja hari ini.
Beruntungnya lagi, Jisung menyuruhnya untuk membantu Taehyung, jika lelaki itu mengalami kesulitan.
Tapi, semua pasti memiliki tapi, Seokjin datang dan menghancurkan semua kesenangan Seulla dalam sekejap. Seulla bahkan tidak bisa mencerna kalimat Seokjin dengan baik.
"Seul, aku ingin berbicara." Seulla tengah membersihkan signature knife miliknya. Ia mengangguk singkat.
"Bagaimana jika--"
Seokjin terdiam sebentar. Seulla yang penasaran pun menoleh kearah Seokjin dan memandangnya dengan tatapan tanya yang besar.
"Hmm, bagaimana jika, anu ehm, aku menyukaimu?"
Hampir saja pisau kebanggaan milik Seulla melukai tangannya sendiri. Apa katanya barusan? Menyukainya? Setelah bertahun-tahun?
Dia sudah gila, ya?
Seulla tertawa meremehkan, "Kamu kemana saja selama ini, Seokjin?"
"Ma- maksudmu bagaimana?" Mata Seokjin melebar begitu saja. Tangannya mengeluarkan keringat dingin. Sangat dingin.
"Aku pernah menyukaimu, dulu sekali. Tapi, sekarang aku sudah menyukai Taehyung. Jadi, aku minta kepadamu, berhenti disini."
Seokjin terkekeh miris mendengar pernyataan mutlak dari Seulla. Dadanya semakin berdetak dengan hebat. Oh, jangan lupakan juga tubuhnya merasakan denyut yang hebat di sekitar dadanya.
Jisung, sepertinya aku memang sudah menyesal sekarang. Seharusnya, sedari dulu aku mengakuinya, ya?
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema ✔
Kısa Hikayeft. Kim Seokjin Biasanya, perempuan yang suka dilema. Memilih laki-laki yang selalu berada disampingnya atau memilih laki-laki yang ia cinta. Tapi, bagaimana jika seorang Kim Seokjin dengan gender laki-laki tulen, ternyata dilema, memilih perempuan...