Tiga Belas

8.9K 684 1
                                    

Untuk yang ke-dua puluh kalinya, Naura bergerak gelisah di atas kasurnya. Matanya yang di paksakan untuk terpejam tapi tubuhnya meneriakkan kalimat-bangun sialan aku lapar!

Argh!

Naura melemparkan guling yang ia peluk kemudian bangkit dari tidurnya.

Total hampir dua hari perutnya sama sekali tidak di isi oleh makanan, sejak kejadian di depan toko emas yang membuatnya seperti seorang gadis buron yang di tuduh mencuri, Naura berlari kencang saat melihat Rakasya memelototinya dari seberang jalan, ketika ia berhasil sampai di dalam taksi, dua orang petugas polisi lalu lintas berjalan kearahnya dan tidak membiarkan taksi yang ia tumpangi untuk segera melaju.

Double sialan ketika ia bersikeras untuk tidak membuka kaca jendela yang terus menerus di ketuk oleh Rakasya, si lelaki yang mengaku dirinya aktor papan atas itu menempelkan layar ponsel yang berisi ancaman-Jika kau tidak segera keluar, berita pernikahan kita akan tersebar 1 jam dari sekarang!-yang tentu saja membuat Naura akhirnya menyerah.

Bukankah seharusnya Rakasya-lah yang takut jika berita pernikahannya tersebar ke media? Aneh, justru Naura-lah yang paling takut, membayangkan dirinya tidak akan pernah hidup tenang karena terus diikuti oleh reporter atau mendapat teror dari fans fanatiknya, dan yang terpenting hubungannya dengan Hendri yang sudah di pisahkan jauh oleh jarak akan semakin renggang jika kekasihnya mendengar berita pernikahan-pura pura-dirinya yang akhirnya membuat gadis itu menyerah ketika Rakasya mengancamnya dengan kalimat 'tersebar ke media'.

Rakasya sialan Aditama!

Rakasya Aditama sialan!

Naura menggerutu sambil menuruni tangga yang akan membawanya ke dapur apartmen megah dua lantai ini.

Rakasya sialan itu mengurungnya di dalam apartmen dengan tidak memberinya makan, walaupun  dikata Naura bisa saja keluar dari apartmen ini, tapi ia yakin Rakasya sialan Aditama itu pasti akan menemukannya, mengancamnya lagi dan akhirnya membuat ia kembali terkurung, maka Naura memutuskan membiarkan lelaki itu untuk menang. Lagi pula Rakasya tidak menyekapnya di dalam kamar atau mengancam akan membunuhnya jika ia tidak makan, tidak seperti film psikopat P2 yang dulu pernah di tontonnya.

Naura berdecak, mengamati isi kulkas yang hanya berisi beberapa botol air mineral, sepotong kubis yang sudah layu dan setengah kaleng mayonaise.

Untuk apa punya kulkas dua pintu jika isinya hanya -- Naura bahkan tidak tahu bagaimana mendeskripsikan benda benda di depannya.

Ia juga tidak yakin apa kubis di campur mayonaise akan membuatnya kenyang.

Tapi mengingat tubuhnya sudah mulai bergetar karena lapar, gadis itu akhirnya memilih mengambil kubis yang mungkin kandungan vitaminnya di dalamnya sudah menghilang karena terlalu lama di simpan.

Dari pada tidak makan sama sekali. Pikirnya.

Diambilnya sebuah piring di lemari dapur kemudian meletakannya di atas kitchen-bar, menarik kursi di depannya kemudian duduk sambil menikmati kubis layu campur mayonaise, menyedihkan.

" Adik yang meninggal, klasik sekali alasanmu, Ara, tapi aku tidak mengerti mengapa pelayan bodoh itu bisa terpedaya dengan aktingmu itu "

Naura yang baru saja menuangkan mayonaise diatas lembaran kubis yang sudah di pisahkannya terhenti saat mendengar Rakasya sialan Aditama bergerak menuju ke tempatnya.

" Sejak kapan putri tunggal sepertimu mempunyai seorang adik? Aku tidak mengerti bagaimana bisa kau menipunya dengan alasan tidak masuk akal itu "

Naura menghela napas sambil memasukkan potongan kubis itu ke mulutnya, melihat Rakasya duduk di sampingnya sambil memandanginya membuat gadis itu ingin melumuri wajah menyebalkan Rakasya dengan mayonaise di piringnya.

YOU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang