Hari ini Lisa sekolah seperti biasa dan bodohnya dia terlambat bangun hari ini.
"Mampus udah jam segini," kata Lisa sambil lari ke kamar mandi.
Lisa langsung mandi bebek, yang penting kena air pikirnya.
Dengan tergesa Lisa berlari kecik menuju kamarnya dan saat di tangga kecil.
'Bugh'
Lisa terpeleset dan jatuh tepat di tulang ekornya.
"Ya ampun dek!!!" panik ayah Lisa.
Ayah Lisa langsung menuntun anaknya menuju kamar sedangkan Lisa hanya terdiam dan tidak bisa bernapas.
Lisa ingin menangis namun tidak bisa dan sekuat tenaga dia mengambil nafas.
'Gua ga mau mati sekarang, napas plis!' batin Lisa.
"Tarik napas pelan-pelan," kata Ayah Lisa sambil menenangkan putrinya.
Perlahan Lisa dapat bernapas.
"Makannya jangan buru-buru," kata Ayah Lisa sambil pergi keluar kamar.
Lisa tengkurap di kasurnya karena masih sakit padahal dia tau bel sebentar lagi berbunyi.
Perlahan dia bangun dan memakai seragam sekolahnya serta bersiap pergi ke sekolah walaupun tulang ekornya masih sakit.
Ayah Lisa mengantar Lisa dengan motor karena kalau menggunakan mobil akan memakan waktu lebih lama.
Di jalan Lisa sedikit menangis karena kesakitan matanya memerah.
Dia yakin pasti teman-temannya akan menanyakan kenapa dirinya saat ini.
Dan benar saja sesampainya di sekolah.
"Lisa lu kenapa?!!" heboh Jisoo.
Lisa hanya menggeleng dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.
"Itu temen lu kenapa jis?" bisik Jennie.
"Gatau dateng-dateng nangis gitu," jawab Jisoo.
"Lis, lu kenapa dah?" tanya Jennie sambil mengelus pundak Lisa.
"Kepleset," akhirnya Lisa buka suara.
"Hah?" heran Jennie sambil menahan tawanya bersama Jisoo.
"Ngakak Lis, gimana ceritanya?" tanya Jisoo sambil terkekeh.
"Anjir lah lu pada sakit ini," keluh Lisa.
"Jadi tadi gua kepleset di tangga kena tulang ekor gua, langsung ga bisa napas berasa mau mati tau ga," jelas Lisa.
Tawa Jisoo, Jennie, dan Rose yang baru saja datang pecah mendengar penjelasan Lisa.
"Jahat lu semua," kesal Lisa.
"Mau ngakak takut dosa gua sebenernya tapi udah ngakak gimana ini? Hahaha," kata Jisoo.
"Gblk lu Jis," toyor Jennie.
"Udah-udah jan nangis lagi udah mau masuk," kata Jennie, Lisa hanya mengangguk.
Lisa menjalani jam pelajaran seperti biasanya namun kadang ia sedikit meringis kesakitan tiap pindah posisi duduk.
Akhirnya dia duduk begitu saja dan tidak kemana-mana bahkan ke kantin sekalipun.
Sampai jam pulang sekolah tulangnya masih nyeri namun dia usahakan bersikap sebaik mungkin.
Karena menurutnya jika ia bilang sehat itu merupakan sugesti kepada tubuhnya dan tubuhnya akan kembali sehat seperti biasa.
Alasan lainnya Lisa ga suka ke dokter, apalagi bau obat di rumah sakit dia paling anti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love 2
סיפור קצר[SEQUEL] Aku pernah berjanji pada diriku sendiri, aku akan menjaga hatiku untuknya. Tapi kenyataan ini membuatku ragu apakah aku bisa menepati janjiku itu. 2018© Jihye.