Teruntuk kamu pengangum senja
Tidak bisakah kau berhenti mengaguminya
Yang memang indah namun cepat berlalu lalu menyisakan kegelapan
Dan mulai mencoba untuk menatap pagi
Yang meski tak kau suka
Namun mampu membangunkanmu dari mimpi semu yang membuatmu malas terjaga
Jantung Aina serasa diremas hingga rasanya dia sulit untuk bernapas. Kedua matanya mulai memanas, namun ia tidak ingin mengeluarkan buliran bening itu dari kedua matanya. Layar segi empat itu menampilkan sesosok yang sudah ia nantikan kehadirannya sejak tadi sedang duduk di samping ranjang rumah sakit dimana seorang wanita nampak tersenyum disana. Dan yang lebih membuat kedua matanya semakin memanas adalah kalimat yang tertulis di bawah foto tersebut.
Masih kah kurang untuk membuktikan nama siapa yang selalu bertahta di hati Arka? Selamanya, hati Arka hanya untuk Shella Athifa Claretta..
Ia ingin menangis, bahkan menjerit jika bisa. Tapi tidak, hari ini adalah hari bahagianya. Dan dia tidak ingin ada tangisan selain tangis bahagia. Aina tidak ingin membuat kebahagiaan yang terpancar dari wajah orang-orang terkasihnya berubah jika ia menunjukkan kesedihannya saat itu. Cukup dia sendiri yang mengetahui hal itu dan dia akan menyelesaikan ini dengan caranya.
Baru saja ia merasakan kebahagiaan, namun dengan cepat kesedihan mengambil alih posisi kebahagiaan itu. Kesedihan memang tidak akan pernah membiarkan kebahagiaan datang menghampiri manusia seorang diri sebagimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas'ud Radiyallahu'anhu :
"Pada setiap kegembiraan terdapat kesedihan. Tidaklah sebuah rumah dipenuhi dengan kegembiraan melainkan rumah itu juga dipenuhi dengan kesedihan."
****
Setelah memarkirkan mobilnya, Arka berlari dengan tergesa menuju halaman universitas. Namun sayang, halaman itu sudah sepi. Tak ada siapa pun, hanya beberapa dedaunan yang sesekali nampak diterbangkan angin. Ia mengusap wajahnya kasar dan melirik jam tangannya. Pukul empat sore. Pantas jika tempat itu sudah sepi mengingat acara itu mungkin telah selesai berjam-jam yang lalu.
Akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Berharap Aina ada disana dan gadis itu tidak marah kepadanya. Walaupun kemungkinannya sangat kecil karena ia sadar sudah mengingkari janjinya untuk datang ke acara wisuda gadis itu.
Arka memasuki rumah dengan langkah pelan, berharap Aina akan menyambutnya seperti biasa. Namun nihil, ia tidak menemukan keberadaan gadis itu walau ia sudah mencari ke setiap sudut rumah.
Jantung Arka berdetak cepat. Ia tidak bisa memikirkan kemungkinan terburuk bahwa Aina meninggalkannya karena kesalahannya tadi. Ia berjalan cepat untuk mengitari setiap ruangan di rumah itu sekali lagi, berharap ada kesalahan di penglihatannya dan menemukan Aina di salah satu ruangan. Tapi sayang, itu hanya sekedar harapannya karena pada kenyataannya Aina tidak ada dimana-mana. Arka memutar otaknya yang mulai terasa penuh dan kepalanya terasa berat. Ah ya, masih ada satu tempat yang belum ia datangi.
Dengan tergesa Arka menaiki satu per satu anak tangga yang akan membawanya pada sebuah tempat. Rooftop rumahnya. Dan akhirnya ia bisa bernapas lega saat menemukan sosok yang ia cari sejak tadi duduk di pinggir atap rumah dengan kedua kakinya yang berayun bebas di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Masa Lalu✔
RomanceApa jadinya jika seseorang yang telah susah payah Nafisha Aina Zakkiyah lupakan dari hatinya adalah orang yang sama yang Allah kirimkan untuk menjadi jodohnya? Mampukah ia kembali membuka hati untuk laki-laki itu? Ah tidak-tidak, yang benar adalah m...