33

1K 107 0
                                    

HwaYoung melangkahkan kakinya dengan semangat. Senyuman terukir di bibirnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk semangat dan tersenyum. Ia tidak mau kebimbangan akan perasaannya terus mengganggu apalagi merusak hubungan pertemanannya

"Pagiiiii." Kata HwaYoung

"Apaan pagi? Lima menit lagi masuk noh." Yena

"Yah artinya gue kesiagan haha."

"Apaan sih lo Young?"

Hyunjin yang memperhatikan HwaYoung yang ceria. Saat jam pelajaran berlangsung pun HwaYoung sudah aktif kembali. Hyunjin merasa lega karena ia pikir HwaYoung sudah baikan dan tidak banyak diam lagi

"Kantin yuk." Ajak Yena

HwaYoung dan kawan kawan berjalan menuju kantin

Hyunjin berjalan di sebelah HwaYoung. HwaYoung meyakinkan dirinya untuk berbicara dengan normal dengan Hyunjin

"Eh Hyun. Kado yang kemaren udah lo beli lagi belom?"

"Ngga dibeli lagi Young. Kata Yuko gausah pake kado kadoan segala juga gapapa."

"Oh gitu. Oh iya kenapa lo kemaren ga bilang aja kalo gue yang mecahin?" Tanya HwaYoung

"Entah gue juga. Ya gue gamau aja bilang kalo pecah gara gara lo."

"Wiih terhura gue hahaha."

"Yee apaan sih lo."

Setelah memesan makanan mereka mengobrol sambil menunggu makanan mereka jadi

"Eh eh film yang semalem itu lucu banget sumpah. Pada nonton ga sih? Yang di Channel 1?" Yena

"Ngakak anjir gue." Changbin

"Yah, gue ga nonton. Emang gimana sih? Cerita dong."

"Jadi gini nih.....bla bla bla."

"Iya tah? Hahaha."

"Terus terus?"

Senyuman Hyunjin seketika lenyap. Lega di hatinya saat melihat HwaYoung tertawa hilang saat Hyunjin melihat mata HwaYoung lekat lekat. Di bibirnya ia tertawa dan senyum. Tapi matanya tidak. Matanya menyembunykan sesuatu. Seakan akan semuanya hanya topeng.

Semenjak hari itu Hyunjin semakin memperhatikan HwaYoung. Besok dan besoknya lagi HwaYoung masih seperti itu. matanya tidak tersenyum seperti bibirnya. Kalau HwaYoung mengajak Hyunjin berbicara, Hyunjin menjawabnya seperti biasa.

Satu pertanyaan di benak Hyunjin. 'Ada apa dengannya?' sampai akhirnya Hyunjin tidak tahan dengan HwaYoung yang 'pura-pura' itu.

Bel pulang berbunyi. Hyunjin pergi ke perpus untuk menemui HwaYoung. Sebeumnya Hyunjin bertanya kepada Yena dimana HwaYoung

Hyunjin mencari HwaYoung diantara banyaknya rak buku.

Hyunjin menemukan HwaYoung di antara rak buku sastra. HwaYoung melihat buku sastra yang ada di tangannya. Tapi bukannya membaca, HwaYoung seperti sedang bengong.

"Young." Hyunjin mendekat

"Eh. Ah Hyunjin." HwaYoung merespon namun mengalihkan pandangannya. Ia seperti menyeka matanya dan langsung berbalik tersenyum ke arah Hyunjin

"Ada apa Hyun?"

"Lo kenapa?" Tanya Hyunjin dengan tegas tapi suaranya kecil. Karena sedang di perpus

"Ngga ko gapapa. Ini gue baca puisi di buku ini. Sedih."

"Gausah bohong!"

"Gue beneran kok Hyun. Gue.."

"Young. Lo pikir gue gatau? Lo dari dua hari yang lalu gue perhatiin semua ketawa sama senyuman lo itu fake. Lo lagi nutupin apa sih sampe segninya? Jujur sama gue Young. Gue malah khawatir sama lo yang fake kayak gini."

HwaYoung menatap mata Hyunjin. Matanya benar benar melihat Khawatir ke arah HwaYoung

"Gue kayak gini itu untuk ngelindungin sesuatu Hyun. Gue ngejaga pertemanan kita plus hubungan lo sama Yuko." Akhirnya HwaYoung jujur

"Emang pertemanan kita kenapa sih Young?" Tanya Hyunjin

"Gaada yang salah ko Hyun dari pertemanan kita. Gue Cuma gamau lo terlalu khawatir sama gue. gue gamau kalo lo tetep terlalu care sama gue paldahal lo selalu ngebangga banggain Yuko."

Hyunjin terdiam sejenak

"Lo suka sama gue?" Tanya Hyunjin yang sukses membuat cairan bening di mata HwaYoung menggenang

"Please jangan tanya gitu Hyun. Gue."

"Jawab Young."

"Lo sayang kan sama Yuko? Lo gamau kehilangan dia lagi kan?" HwaYoung balik bertanya

Hyunjin terdiam. Mengalihkan pandangannya dari pandangan HwaYoung dan sekarang menatap HwaYoung sendu

"Gue.. gue gamau kehilangan Yuko lagi Young" Kata Hyunjin

"Huft. Gue udah menduga jawaban lo kok Hyun. Thanks udah jadi temen baik gue selama gue sekolah disini. Maaf banget kalo gue ngacak ngacak pertemanan kita Hyun hehe. Gue balik duluan ya. Bye"

HwaYoung melewati Hyunjin. Hyunjin ingin mengejar HwaYoung tapi badannya tidak mampu bergerak. Otaknya sedang mencerna kejadian singkat tapi menyesakkan itu.

Hyunjin juga tidak ingin pertemanan nya dengan HwaYoung rusak. Namun apalah daya kalau dia di dekat HwaYoung hanya membuat HwaYoung menahan sakit.

♡♡♡♡♡♡

Blind Rider {Hwang Hyunjin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang