16

1.4K 157 0
                                    

Hyunjin masih memeluk HwaYoung. Begitupun HwaYoung yang masih bertahan di pelukan Hyunjin. Tak lama kemuadian, Suara tangisan HwaYoung sudah tidak terdengar lagi.

"Udah Young? Apa masih betah di pelukan gue?" Tanya Hyunjin dengan tawa yang ditahan

"Ih apaan sih. Maap maap gue ingetnya yang meluk gue kaka gue." Kata HwaYoung yang melepaskan diri dari pelukan Hyunjin

"Hehe iya gapapa. Gue siap ngasih pelukan ko kalo lo butuh." Kata Hyunjin cengengesan

"Yee dasar. Eh yang lain kemana?" HwaYoung baru sadar dua temannya yang lain sudah tidak ada di ruangan

"Udah keluar. Abisnya lu meluk gue lama banget sih."

"Hah? Yang bener? Aduh maap maap Hyun."

"Hahaha lo lucu deh kalo nangis. Kayak anak kecil yang butuh dipeluk."

"Ih apaan sih ah udah udah keluar yuk cari yang lain." Kata HwaYoung dan ia keluar mendahului Hyunjin

"Abis nangis aja masih lucu Young." Kata Hyunjin dengan suara yang kecil.

***



"Yena, Changbin. Maap ya gue nangis gitu aja."

"Ga dimaaapin. Lu utang penjelasan ama kita. gue kaget tau lo nangis kejer gitu." Kata Yena

"Iya. Gue kira lo malah kesambet Young." Tambah Changbin

"Ye Bin, serem juga. Oke Yen, gue pasti ngejelasin ko."

"Eh, gue kumpul dulu ya kesana. Mau pengambilan hadiah. Kalian tunggu disini dulu."

HwaYoung, Yena dan Changbin mengangguk meniyakan



Tak lama kemudian, Hyunjin datang membawa piala

"Yeee menang. Ayo kita foto dulu." Ajak Yena

Semuanya berfoto dengan Hyunjin

"Eh, guemau foto berdua dong sama HwaYoung. Buat kenang kenangan." Kata Hyunjin

"Kenangan apaan? Gue nangis?" Kata HwaYoung

"Hehe iya, kan ada yang nangisin gue." Kata Hyunjin

"Geer banget dah lo."

"Sssst udah udah buruan sini gue foto. Berisik amat." Kata Yena

Hyunjin menarik tangan HwaYoung ke dekatnya untuk berfoto. HwaYoung mempoutkan bibirnya dan Hyunjin tersenyum sambul memegang piala

"Lah dia foto malah manyun." Kata Changbin

"Gapapa bin. Biar imut dia." Kata Yena

"Eh Bin, gue pulang balik sama lo ya? Bawa mobil kan?" Kata Hyunjin

"Motor lo gimana Hyun?" Tanya Changbin

"Ditinggal. Motor yang rusak bakalan dibenerin dan diganti rugi ko."

"Oh sukur lah."

"Makan yuk. Pada laper kan pasti?" Ajak Yena

"Yuk lah laper gue." Changbin

"Yuk. Gue deh yang traktir. Tapi jangan ngelebihin setengah uang hadiah gue hehe." Hyunjin

"Asiiiik Yuk lah, gue juga gamau pulang dulu. Ini mata gue pasti masih bengkak deh." HwaYoung

"Pipinya juga." Ledek Hyunjin

"Bodo."




HwaYoung, Hyunjin, Changbin dan Yena makan di salah satu restoran.

"Young, lu masih utang penjelasan sama kita." Kata Yena

"Oh iya. Jadi lima tahun lalu, pas kakak gue seumuran kita. dia itu pembalap motor. Gue dekeeet banget sama dia. Gue juga mulai nyoba nyoba kayak kakak. Nah pas kakak ikut balapan gitu.

Ada motor jatoh di belakang motor kakak gue dan kakak gue kena. Posisinya kakak gue juga lagi ngebut. Abis itu kakak gue langsung dilariin ke UGD. Kakak gue koma tiga hari dan abis itu kakak udah gaada.

Makanya pas Hyunjin jatoh kayak gitu gue langsung flashback parah. Gue udah nahan nangis. Pas kita nyampe ruangan Hyunjin dan Hyunjin gapapa, gue ngerasa campur aduk banget, terutama lega. Mangkanya gue nangis kejer banget hehe." Cerita HwaYoung panjang lebar

"Aaaa terharu gue Young. Pantesan lo nangis kejer banget." Kata Yena

"Hmm, Hyunjin peka banget ya artinya. Pas lo nyebut kakak gitu dia langsung dateng ke elo Young." Changbin

"Nah iya. Kok lo kayak langsung peka gitu Hyun, lo emangnya tau cerita gue?" Tanya HwaYoung ke Hyunjin

"Hehe ya sebenernya gatau ditailnya. Pas gue ke rumah lo buat ngerjain tugas tante lo bilang kalo lo punya kakak tapi udah gaada. Mangkanya pas lo nyebut kakak otak gue langsung nyambung." Jelas Hyunjin

"Oh, dari tante. Pantes aja." HwaYoung

Mereka menghabiskan makan dan setelah itu mereka pulang

♡♡♡♡♡♡

Blind Rider {Hwang Hyunjin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang