{8} Missunderstanding

233 16 0
                                    


Arabelle sedang sibuk dengan berkas-berkas yang harus ia tangani sekarang. Tiba-tiba ia mendapatkan telpon jika ibunya kecelakaan. Sontak Arabelle panik, dan menelpon sahabatanya.

"Ya ampun angkat dong" Ara tampak bolak balik kebingungan ia tak membawa mobil, sedangkan Dio dalam perjalanan pulang dari luar negeri.

"Ya ampun gak ada yang di angkat. Damien.. ya Damien " Ara pun menelpon Damien

"Thanks god" karena Damien mengangkat telponnya.

"Kau ada dimana"
"....."
"Bisa kau antar aku,kerumah sakit"
".... "
"Terimakasih Damien"
"....."

Tak lama datangalah Damien dengan mobil sportnya. Ara memeluk
Damie dan menangis.

"Damie.. thanks " Ara masih terisak ia panik sangat panik.

"Ada apa Belle siapa yang sakit?"

"Mommy,mommy kecelakaan" lirih ara memeluk Damien erat.

"Sstt. Ayo kita pergi ke rumah sakit sekarang" kata Damien. Damien menggendong Arabelle ,membawa ara masuk kedalam mobil. Damie menduduk kan ara di sampingnya,kemudian masuk ke bangku kemudi. Ia memakaian seat belt, kemudian ia melajukan mobilnya.

Hujan pun turun dari langit kota Roma. Ara tak berhenti menangis pasalnya ia sangat dekat dengan ibunya.

Tanpa Arabelle dan Damien sadari seorang pria di sebrang jalan tampak kecewa. Ia meremas dan membuang bunga yang ia bawa. Pasalnya ia melihat gadis yang ia cintai di gendong lelaki lain, dan lebih parahnya pria itu mencium gadisnya.

"Shiit.. aku jatuh cinta pada orang yang salah" hujan pun turun membasahi tubuhnya. Ia menaiki motor sport nya dan melaju menuju salah satu club di sana.

Ia memesan 2 botol vodka. Dan meneguk habis botol demi botol . Ia mabuk berat saat ini.

Kembali ke Arabelle~

Cit..
Decitan ban mobil, manandakan mereka telah sampai di Rumah Sakit Ospedale Israelitico.

Ara segera berlari menuju ruangan ibunya, yang telah di beritahu oleh ayahnya.

Arabelle pun membuka pintu dengan tergesa-gesa namun.

Duar..
"Sureprise"... Arabelle menutup mulutnya tak percaya. Ibunya baik-baik saja namun semua temannya ada disini. Bahkan dio pun ada.

"HAPPY BIRTH DAY TO YOU.. HAPPY BIRTH DAY TO YOU.. HAPPY BIRTH DAY.. HAPPY BIRTH DAY.. HAPPY BIRTH DAY TO YOU" semua orang di sana menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Arabelle.

"Kalian mengerjaiku hiks..hiks.." Ara menangis tersedu-sedu.

"Sstt jangan menangis ini semua rencana Dio" kata Jennifer memeluk Ara.

"Kak Dio hiks..hiks" Ara berteriak kesal namun di satu sisi ia senang.

"Cup.. cup.. cup adek abang yang cantik jangan nangis" dio mengelus rambut Arabelle.

"Ra ayo tiup lilinnya" Charl dan Fio serta Valey membawa cake.

Ara memejamkan matanya membuat permintaan lalu meniup lilinnya.

°°°
"Happy birth day Abelle" semua sahabatnya satu persatu memeluk Ara.

"Kalian jahat" kata Ara sembari memajukan bibirnya.mereka pun tertawa bersama dan menikmati cake ulang tahun Ara.

Tiba-tiba ponsel Charlotte berbunyi.
"Aku angkat telpon dulu ya" kata Charl

Lalu dia kepojok ruangan.
"Halo"
"...."
"Iya dengan saya sendiri"
"...."
"Apa!!"
"...."
"Baik saya akan segera kesana"

Charlotte panik dan menangis.
"Charl ada apa?" Tanya Arabelle.

"Crish" lirih Charl

"Crish kenapa Charl" tanya Fio dan Ara

"Crish kecelakaan. Dia ada di IGD rumah sakit ini" Charlotte bergetar dengan air mata bercucuran hingga akhirnya ia pingsan.

Semua orang panik dan membawa Charlotte untuk segera di tangani.

Arabelle segera berlari keruangan IGD di susul Fio dan Dave.

"Hiks .. Crish..hiks" Ara menangis Fio memeluk Ara

"Dia baik-baik saja Ra" Fio berusaha menenangkan Ara.

Dave tampak gusar di depan ruangan IGD tersebut. Hingga seorang dokter keluar.

Arabelle langsung menghampiri dokter tersebut
"Dok bagaimana keadaan nya dok" Arabelle masih terisak.
"Pasien baik-baik saja. Ia kehilangan banyak darah karena luka di kepalanya. Dan operasi dilakukan berjalan lancar. " kata dokter tersebut yang membuat ara Dave dan Fio bernafas lega.

"Apa kami boleh masuk dok?" Tanya Dave

"untuk sekarang tidak , tunggu sampai pasien di pindahkan keruang perwatan" kata dokter tersebut.

"Terimakasih dok" kata Fio

•••

Arabelle duduk di samping pria yang sangat dicintainya saat ini. Ara menitikan air matanya kala melihat Crish terbaring lemah dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya.

"Wake up Crish" lirih ara sembari mencium tangan Crish.

'Sebenarnya apa yang terjadi' batin Ara. Air mata tak henti-hentinya menetes .

~flashback on

Setelah meneguk dua botol minuman Crish telah mabuk berat. Banyak wanita nakal disana mendekatinya namun semua di usir oleh Crish . ia tertawa, terkadang sedih,.
"Hahahaha.. aku salah jatuh cinta" racau Crish.
"Dia di gendong lelaki lain.." racaunya lagi.

"Arabelle aku mencintai mu Ara" dengan langkah gontai Crish keluar dari club tersebut setelah membayar minumannya terlebih dahulu.

Dalam keadaan mabuk Crish melajukan motornya di jalanan Roma yang saat itu di guyur hujan.

Hingga sebuah truk dari arah berlawanan tergelincir yang menyebabkan Crish mengerem mendadak dan terpental jauh. Kepalanya terbentur pembatas jalan.

~flashback off.

Ara duduk di samping Crish tanpa melepaskan tangannya dari tangan Crish. Hingga akhirnya ia terlelap dengan tangan yang menggengam erat tangan Crish.

--------tbc

Uh.. crish ..
GWS ya wkwkwkwk

Seeyou next>

Last Breath (Crishtopher Laurens) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang