Pagi yang cerah, Arabelle telah siap dengan baju kaos berwana putih, celana jeans di atas lutut berwarna biru tua, coat hitam, boot serta tas tangan miliknya. Tak lupa kaca mata hitam."Idih mau pergi kemana lo Ra" Damien angkat bicara.
"Iya nih cantik bener" tambah Tris.
"Apaan sih, yuk pergi" ajak Ara
"Okay, come on" kata Charl semangat.
"Ngomong-ngomong kita serba biru, putih dan hitam ya" kata Cindy.
"Iya nih kompak banget" tambah Fio.Mereka pun berangkat menggunakan mobil. Ara dan Damien menggunakan mobil ferarri 458 italia milik Damien. sedangkan Cindy, Charl, Fio,dan Tris menggunakan mobil SUV milik Tristan.
Mereka pun berangkat menuju tempat-tempat yang di sebutkan ara kemarin. Colosseum,Trevi Fountain, Roman Forum, Pantheon, dan Piazza Navona.
Sepanjang perjalanan mereka bersenandung ria, tapi Ara ia sibuk dengan pemikirannya. Damien yang melihat Ara hanya bisa tersenyum pahit.
'Andai aku bisa di posisi crish, tapi itu hanya mimpi semata karena kami tak kan pernah lebih dari sekedar sahabat" batin damie.Siapa yang tidak terpengaruh pesona Arabelle, tidak terkecuali Tristan dan Damien mereka juga memendam perasaan untuk Ara. Namun mereka harus sadar, untuk bersahabat dengan Ara saja itu adalah suatu keberuntungan. Bukannya Ara sombong, tapi ia tidak suka banyak lelaki yang terlalu dekat dengannya.
Akhirnya mereka pun sampai di colosseum,
"Yeay.. akhirnya sampai" kata Charl semangat.
"Idih semangat bener" kata Tris
"Iya nih " sahut Cindy.
"Maklum selama di sini aku gak pernah jalan-jalan. " kata Charl."Udah yuk masuk" ajak Damien
"Yuk" kata mereka serempak.Mereka berjalan jalan, tak lupa berfoto-foto di sana setelah puas mereka melanjutkan kebtempat yang akan mereka kunjungi selanjutnya. Yaitu Trevi Fountain.
°°°°
Setelah mengunjungi empat tempat yang ingin mereka kunjungi, sekarang mereka ke tempat ke lima sekaligus yang terakhir yaitu Piazza Navona.Piazza Navona, Alun-alun indah yang dianggap paling berhasil menampilkan arsitektur barok kota Roma ini mendapatkan fasadnya di pertengahan abad ke-17 di bawah kekuasaan Paus Innosensius X, yang mempekerjakan seniman seperti Bernini, Borromini dan Rainaldi untuk mengubah alun-alun ini menjadi tempat pameran karya seni Roma yang hebat.
Selain itu alun- alun ini juga menyuguhkan keindahan Fontana dei Quattro Fiumi (Air Mancur Empat Sungai) yang spektakuler, rancangan Bernini yang menggambarkan empat dewa sungai di bagian dasarnya, tempat menyembulnya monumen Obelisk dari Domitian yang sangat besar, serupa dengan monumen Mesir di Piazza San Pietro .
"Wah ini indah sekali" kata Charl dengan mata berbinar.
"Kau suka Charl" kata Arabelle.
"Iya aku sangat suka, terimakasih kalian sudah mengajak ku juga " kata Charl
"Lain kali kita pergi ketempat yang indah lainnya" kata Damien.
"Uh.. aku menyayangi kalian" lalu mereka berpelukan disana. Setelah berfoto-foto ria mereka pun pulang.°°°
Mereka makan malam bersama di rumah Arabelle. Setidaknya Arabelle melupakan sedikit masalahnya. Walau rasa sakit masih saja menjalar di lubuk hatinya."Ra kami pulang dulu ya" kata Charl.
"Iya Ra makasih untuk semuanya" kata Fio.
"Iya, aku senang banget kalian ada disini" kata Ara
"Kami pulang dulu dah" kata kelima sahabat Ara tersebut
"Iya, hati-hati ya dah" Arabelle melambaikan tangannya ke arah para sahabatnya itu.^°°
Arabelle duduk termenung di balkon kamarnya sembari menikmati indahnya langit malam . Ia membawa selembar foto, yaitu fotonya dan Crish.
"This is so hurt" lirih Arabelle air matanya tak terbendung lagi, ia menangis di sana. Hingga hujan pun turun seakan ikut bersedih
"Rainy, kau pasti sangat menyukai hujan" lirih Arabelle tersenyum pilu. Ia mengingat saat crish menyelamatkannya. Dan saat mereka berhujan berdua saat pulang sekolah dulu . Mereka berpelukan di bawah hujan, dengan crish yang mencium puncak kepala arabelle.
"I love you, you're mine" bisik Crish.
"I love you too, yes I'm your " bisik Ara juga.Air matanya tak henti-hentinya mengalir. Ara memukul dadanya karena rasa sakit di sana. Bagaikan ada belati yang menghunus hatinya merobek dan memporak porandakan hatinya.
"Arrgghhhh this is so hurt" teriak Ara.
"Mengapa ... mengapa kau tega .. mengapa kau seperti ini Crish. Arghhh" Arabelle terus terisak, ini sakit sungguh sakit ia tidak tahu lagi harus bagaimana.
"Mengapa jatuh cinta itu sakit " lirih Ara.
"Mengapa harus dia yang seperti ini" lirih Arabelle.Hingga kegelapan pun melanda Arabelle. Ia kedinginan ditambah guyuran air hujan yang deras.
Seseorang memapah tubuh lemah Ara, mengganti pakaian basah itu dengan pakaian kering dan menidurkan Ara di ranjang tidurnya.
"Apa yang terjadi Ra" lirih Dio lalu mencium puncak kepala adiknya.
---------tbc -
Arabelle kamu kuat okay ...
Seeyou>
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Breath (Crishtopher Laurens)
RomanceSeries #2 in Romance Kekerasan yang sering kali ia dapatkan membuatnya terlahir menjadi sosok yang jauh dari kata 'baik'. Kasar,dingin,berbahaya, kesan itu yang menempel pada dirinya. Minuman keras, obat-obatan terlarang, sex bebas adalah rutinitas...