{9} forgive me crish

224 14 0
                                    


Jumpa lagi sama crish dan ara wkekwk

A: maafin gue ya crish.
C: gak, gue gak kuat diginiin ra (pasang muka tersakiti)
A: lo salah paham crish
C: cukup ra, aku gak kuat. Aku lelah.
A: udah ah bodo amet (arabelle pergi begitu saja)
C:tidakk........

Wkwkwk tabok aja author...

Happy reading*

Crish mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Hingga ia pun bisa melihat dengan jelas, bau obat-obatan menyeruak di indra penciumannya. Kepalanya terasa pusing. Ia merasakan ada yang menggenggam tangan nya.

"Arabelle" lirih Crish.

Crish mengerjapkan matanya lagi.
'Tidak mungkin ini hanya ilusi' batin Crish. Akan tetapi pandangannya tetap sama.

'"Crish" lirih Ara dengan suara khas orang bangun tidur. "Kau sudah sadar?" Tanya Ara sembari mengucek matanya.

'Lucu sekali kau ra' batin crish ia tersenyum.

"Aaa Crish kau sudah bangun" teriak Ara saat kesadarannya sudah terkumpul sepenuhnya. Ara refleks memeluk Crish.

"Hiks.. hiks.. Crish. Apa yang terjadi sebenarnya hiks..hiks.." Arabelle menangis.

"Hei, kenapa menangis, aku baik-baik saja sekarang" kata Crish lembut sembari mengusap rambut Ara.

"Apa yang terjadi kenapa kau seperti ini hiks.."

"Ra, ada yang ingin ku tanyakan" kata Crish ragu.

"Tanyakan lah" kata Ara sembari menghapus air matanya.

"Siapa pria yang bersama mu malam itu" kata Crish

"Dia da-" ucapan ara terputus karena segerombolan orang masuk.

"Maksud mu aku" kata Damien yang masuk. Sebenarnya mereka sedari tadi di depan dan menguping pembicaraan Ara dan Crish.

"Iya" jawab Crish singkat dengan tatapan dingin kepada Damien.

"Ck.. aku cuma sahabatnya. Kau salah paham, dia memeluk ku karena ia panik saat mengetahui jika ibunya mengalami kecelakaan" jelas Damien.

"Iya kak, kami merencanakan kejutan untuk Ara di hari ulang tahunnya kemarin dengan mengatakan jika ibunya mengalami kecelakaan" kata Charl

"Terus kenapa dia mencium ara" kata Crish tanpa sadar.

'Shit kurasa otak ku eror sekarang' rutuk Crish.

"Hmpf hahahahahaha" Damien tertawa sendiri yang membuat yang lain menatap sinis ke arahnya.

Damien mengangkat tangannya tanda menyerah.
"Kau tahu.. aku hanya memasangkan seat belt Ara." Kata Damien di sisa tawanya.

"Wah jadi ada yang cemburu nih" goda Valey.

"Iya nih, makanya kalau suka jangan di pendam" tambah Fio.

"Apaan sih" kata Ara yang malu .

"Cie.. cie.. " goda Cindy, Tris dan Dio bersamaan.
"Jadi lo tabrakan gara-gara gue" kata Ara lirih.
"Bukan gitu Ra ak-" ucapan crish terpotong karena Ara kembali memeluknya.

"Please forgive me" lirih Ara di sela isakannya.

"Ra.. ini bukan salah lo" lirih Crish.

"Forgive me crish" lirih ara
"Okay,I forgive you" lirih Crish.

"Ehm..ekhm.." semua orang di sana pura-pura berdehem. .

"Masih ada orang lain kalik" kata Cindy.
"Iya nih .. masih di rumah sakit woii" protes Dio.

Ara dan Crish hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

°°°°

Sekarang tinggal Crish dan Arabelle yang berada di ruangan. Ara menyuapi Crish dengan pelan.
"Ra aku bisa makan sendiri" kata Crish.
"Sstt kamu masih sakit ayo makan lagi" kata Ara sembari menyuapi Crish lagi.

Crish pun memakan makanan dengan senang hati. Ia tak pernah di beri perhatian seperti ini sebelumnya. Saat ia sakit ia lebih memilih diam, karena ia tak mau merepotkan siapa pun.

"Setelah ini kamu minum obat, dan istirahat ya biar cepat sembuh" kata Ara sembari menyuapi Crish.

Crish mengangguk sembari tersenyum hangat.
'Oh god apakah ini bidadari yang kau utus untuk ku' batin Crish. Tak terasa setetes air matanya jatuh. Ara yang melihat Crish menitikkan air mata pun menghapus air mata Crish.

"Kenapa Crish" kata Ara dengan wajah khawatir.
"Tidak.. aku merasa beruntung sekali kenal dengan mu Ra" Crish tersenyum tulus.

°°°°
Satu minggu sudah Crish di rawat di rumah sakit. Selama itu juga Ara terus berada di samping Crish, menyuapi Crish,membawa Crish jalan-jalan di taman rumah sakit, dan banyak lagi.

Hari ini Crish akan pulang kerumah keluarga Glade karena kondisi kesehatannya yang sudah cukup baik. Di tambah lagi Crish sudah bosan di rumah sakit dan tak ingin terus menerus merepotkan Arabelle.

"Arabelle" panggil Crish.
"Iya ada apa Crish?" Tanya Ara

"Tidak aku hanya ingin melihat wajah bidadari di hadapan ku ini" kata Crish sembari tersenyum.

"Crish.. gombal mulu ih" kata Ara yang malu wajahnya sudah memerah karena malu.

"Aku suka wajah mu saat memerah seperti ini" kata Crish sembari mencubit kedua pipi Ara dan menggerakkan kekiri dan kekanan.

"Crish sakit" kata Ara cemberut.

Cup

Sebuah kecupan mendarat di pipi mulus milik Ara yang membuatnya membeku.

"I Love you" bisik Crish.

Arabelle terpaku dan tak menjawab ucapan Crish karena ia sangat gugup. Detak jantungnya bertambah berkali-kali lipat.

'Nggak gue pasti salah dengar' batin Ara.

"Ara.." Crish mengibaskan tangannya.

"Ah.. iya ada apa" kata Ara gelagapan.

"Kita sudah sampai. Turun yuk" ajak Crish. Lalu mereka berdua pun turun dari mobil . Mereka telah di sambut oleh Charl, Joana, Fiona, Dave, Dio, Cindy, Tris, Damien dan juga Valey.

'" kakak" teriak Charl kemudian memeluk kakaknya.

"Jangan teriak-teriak telinga gue sakit dengernya" kata Crish

"Ih.. aku kangen " kata Charl manja.

"Iya, kakak juga kangen sama adek kakak yang jelek ini" kata Crish sembari mencubit pipi Charl.

°°°°
semua orang berkumpul di ruang keluarga kecuali Crish. Karena ia harus istirahat untuk memulihkan kesehatannya..

"Arabelle" bisik Charl.
"Iya ada apa? " kata ara juga berbisik.
"Bisa ikut gue bentar" kata Charl yang di jawab anggukan oleh Arabelle.

Mereka pun undur diri dari sana menuju taman belakang.
"Ra, lo serius mau nerima kakak gue" kata Charl to the point
"Em.. iya. Emangnya kenapa?" Arabelle bingung
"Ra, kakak gue itu udah rusak banget, minum-minuman, sex,obat-obatan semua yang buruk pernah ia lakuin kecuali membunuh" kata Charl lirih.

"Charl.. dengerin gue" kata ara sembari memegang pundak Charl dengan kedua tangannya.

"Semua orang bisa berubah Charl. Baik buruknya seseorang bukan lah alasan untuk jatuh cinta. Dan aku yakin kakak mu itu bisa berubah" kata Ara mencoba meyakinkan Charl.

"Terimakasih Ra, karna kau dia sekarang menjadi lebih hangat" Charl menumpahkan air matanya di pelukan Arabelle.

"Sstt.. bukan aku, tapi ini kehendak tuhan. Aku cuma jadi perantara saja" kata Ara sembari mengelus punggung Charl.

Tanpa mereka sadari Crish mendengar pembicaraan mereka.

"Tuhan terimakasih telah mengirimkan nya untuk ku, " batin Crish.

------------tbc

Tembak dong bang.. wkwkwk

Seeyou next>



Last Breath (Crishtopher Laurens) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang