PART 5

7.6K 410 21
                                    

Hai semuaaaa.. Plis sekali lagi aku ingatkan, jangan jadi silent readers. Makasih cantikkk luv u❤
Dan ada kabar bahagia.. Sekarang cover wattpad ku udah berubah. Vector Bintang dan Hannan karya kembaranku, Fara😳 bisa follow wattpadnya di aqielaa yakkk! Muach! BTW, selamat membaca gengss...😆 jangan lupa kasih bintang yakk...

Hannan mengambil nafas dalam di balkon gedung yang lumayan besar itu. Hannan sudah seminggu di Mesir melanjutkan pendidikannya. Sebelumnya, Hannan sudah dilatih bahasa Arab sehingga ia ke Mesir sudah siap bergaul dengan orang sekitar. Hannan menatap langit yang dihiasi bulan cantik itu, terang menghiasi bumi. Hannan menggeser pandangannya ke arah bintang yang berada di samping bulan. Bintang itu tidak seterang bulan, tetapi Hannan bisa melihatnya dengan jelas. Bintang itu layaknya menatap tajam Hannan yang juga sedang melihatnya. Hannan tersenyum puas.

"Masih adakah aku dihatimu, Bintang?" gumam Hannan dalam hati.

Bintang itu perlahan semakin meredup hingga tak tampak lagi bak menghilang. Hannan menghembus nafas kesal.

"Andaikan bintang disana itu kamu, aku pasti sudah tak kuasa menahan sakit hati. Karena kehilanganmu adalah kelemahan terbesarku," Hannan melantunkan puisi kepala sang pujaan hati di Indonesia sana.

"Apik tenan mas!" Puji Eko yang juga sekamar dengan nya. Eko umurnya 2 tahun lebih muda dari Hannan sehingga Eko memanggil Hannan dengan sebutan "mas".

"Matur nuhun, Ko!" jawab Hannan dengan bahasa jawa yang sedikit ia pahami.

"Puisi nggo sopo to mas?" tanya Eko yang artinya puisi untuk siapa sih mas.

"Kepo wae kowe, Ko!" Hannan menepuk pundak Eko sambil tertawa.

"Yowis mas, aku tak turu meneh yo. Ojo berisik!" Gerutu Eko kepada Hannan yang hanya direspon Hannan dengan senyuman manisnya. (Artinya: yasudah mas, aku tidur lagi ya. Jangan berisik!)

Hannan membanting tubuhnya ke kursi yang juga berada di balkon itu. Hannan teringat Bintang lagi dan lagi. Ia membuka ponselnya lalu membuka instagramnya.

Jari-jari Hannan menari-nari diatas ponselnya menuliskan nama Bintang disana. Hannan tersenyum simpul saat menemukan instagram Bintang.

"Banyak banget followers kamu," gumam Hannan dalam hati, takut menggangu Eko.

Hannan merubah fokusnya kepada postingan nya. Melihat satu-persatu foto yang diunggah nya.

"Like di fotomu saja berkali kali lipat dengan like di fotoku," gerutu Hannan dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Like di fotomu saja berkali kali lipat dengan like di fotoku," gerutu Hannan dalam hati.

"Ini foto jaman kamu belum pindah ke pondok pesantren ya?" tanya Hannan dalam hati.

Hannan meng-scroll postingan selanjutnya.

Hannan meng-scroll postingan selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALAL? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang