Three

263 10 0
                                    

Bagian 3

"Maksud lo tadi apa?!" Bentak samuel yang kini tengah beradu mata dengan syaqilah.

"Kenapa? Lo kesindir ya? Ups" ucap syaqilah di akhiri tawa kecil, ia bermaksud menyindir samuel.

Dengan rasa tak terima,kedua tangan samuel yang menggenggam di hentakan ditembok dan itu membuat tangannya menjadi lecet.

"Gue gak suka kalau di hina kayak gini!" Bentak samuel."Apalagi lo bantuin si chara ." lanjutnya.

Dan kali ini mata samuel benar benar membuat siapa saja ketakutan melihatnya,karena tatapan mata yang tajam serta sedikit memerah membuat bulu kuduk bediri.

"Sam,tenangin diri lo." Ucap seorang pria dari belakang samuel.

"Enggak usah ikut campur sama urusan gue saat ini.Lo udah banyak ngebuat gue sakit hati." Balas samuel.

"Yuk ikut gue!" Perintah pria itu sambil menarik jemari syaqilah.

"Ka-Alex? Samuel gimana?" Ucap syaqilah menahan tangan alex.

"Udah biarin aja." Balasnya dengan menatap syaqilah sekilas.

Syaqilah menerobos tangan kanan samuel yang masih menempel di tembok.Namun,sebelum itu berhasil.Tangan syaqilah telah di genggam oleh tangan samuel.

"Sam,lepasin tangan dia!" Perintah Alex.

"Enggak,dia milik gue sekarang. Lo gak bisa ngerebut dia." Tolak samuel.

"Lo nggak berhak ngelarang dia,apalagi dia juga gak suka sama lo." Balas alex.

"Cukup." Ucap syaqilah. Kini mata syaqilah menatap tajam ke arah samuel." Kenapa lo gangguin gue sih? Sejak awal gue ketemu lo, gue risih sama lo! bahkan gue muak sama kelakuan lo itu.Jadi, stop jangan ganggu gue dan oh ya? gue bukan cewek murahan yang mau aja jadi pacar lo selanjutnya." Timpal syaqilah, sambil menepis tangan samuel yang menggenggam erat di pergelangan tangannya.

Melihat kondisi ini,alex segera memutar tubuh syaqilah dan membawanya pergi dari hadapan samuel.
Alex terus berjalan melewati koridor sekolah,
pada saat itu suasana kelas tengah sepi karena murid murid sedang di ajar oleh guru pelajarannya masing masing.

"Ka,kita mau kemana?" Syaqilah menatap lekat ke arah mata alex yang begitu sipit.

Pertanyaan syaqilah hanya di abaikan oleh Alex,seperti hembusan angin yang bakal berlalu dengan cepat.

Sesampainya di tempat tujuan yang alex inginkan,syaqilah
mulai menatap seluruh isi dan suasana yang sangat asing baginya.Entah kenapa tempat ini membuat hatinya menjadi damai. Serta burung-burung yang berkicauan membuat hatinya 2 kali lipat menjadi lebih tenang.

"Gue seneng kalau berada disini." Ucap Alex sambil tersenyum menatap keindahan taman tersebut.

Tanpa basa basi,syaqilah melangkah lebih depan.Lalu ia rentangkan kedua tangannya lebar lebar sambil menarik dalam dalam udara yang ada disana lalu ia hembuskan secara perlahan- lahan.
Alex yang berada dibalik punggung syaqilah.Seketika, langsung terkekeh melihat gerak gerik nk yang seperti itu.

"Kenapa kaka ketawa?" Gumam Syaqilah,yang masih saja menatap ke arah pemandangan pada pagi hari.

"Lo lucu juga,ternyata." Ucap Alex yang kini tengah berjalan menuju syaqilah.

"B aja kok." Lirik syaqilah ke arah Alex.

"Wahh,ada yang mulai rese nih sama kaka kelas." Dengan kesalnya Alex menggelitik pinggang syaqilah.

"Ah geli ka." Ucap syaqilah sedikit terkekeh.

Karena syaqilah tidak mau kalah dengan Alex,ia segera membalaskan hal itu kepada Alex. Sontak,mereka berdua berlarian mengelilingi taman tersebut dan membuat keringat mereka berdua bercucuran.
Setelah cukup lama,syaqilah memutuskan untuk menyerah, karena kelelahan di kejar terus- terusan oleh Ka Alex.

Playboy but Considerate (My Boyfriend is Playboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang