eleven

87 0 2
                                    

Bagian 7

Sepulang dari sekolah,syaqilah dan samuel memutuskan untuk pergi ke tempat dessert kesukaan syaqilah yang berada tidak jauh dari sekolah mereka.

"Gimana? enak nggak sam? Sorry ya ini soalnya selera gue.Jadi ya gitu bisa jadi di lidah orang lain nggak enak." Ucap syaqilah dengan ekspresi penasaran.

"Enak kok,santai aja qil.Selera lo selera gue juga." Sahut samuel dengan sok taunya dan juga diakhiri dengan senyuman yang membuat dirinya terlihat tampan.

Tapi emang tampan sih,apalagi dengan out fit masa kini walaupun baru pulang sekolah.Sedangkan syaqilah hanya memakai seragam lengkap dan menjadi anak yang patuh akan peraturan sekolah.

"Gemass banget aku sama kamu sam." Syaqilah mencubit kedua pipi samuel dengan penuh kebahagiaan.

Namun,kebahagiaan itu pun berhenti ketika samuel menempelkan ice cream ke hidung syaqilah dan otomatis syaqilah pun akhirnya melepas kedua tangannya dari pipi samuel.

"Dasar lo sam." Syaqilah segera membersihkan ice cream yang berada di hidungnya itu.

Samuel hanya menatap wajah syaqilah yang terlihat bete karena kejailannya.But,hal itu justru membuat samuel tambah jatuh cinta kepada syaqilah.

"Enak ya liatin gue doang." Ketus syaqilah.

Tangan samuel meraih tangan kanan syaqilah,dan ia menarik tangan itu agar mendekat dengan dirinya. Seketika kecupan mendarat di punggung tangan syaqilah berulang kali.

" I love you babies."

Dasar cowok nggak bisa bedain tempat dan waktu yang tepat.'batin syaqilah.

Tangan sebelah kiri syaqilah hanya memegang dadanya dan memastikan agar detak jatungnya stabil.Walaupun,nantinya samuel bakal tau,karena wajah syaqilah sudah benar-benar memerah saat ini.Bagaimana tidak,karena samuel adalah pacar pertama syaqilah yang setelah umur 16 tahun akhirnya punya pacar.

"Qil mau jalan-jalan keliling kota nggak? atau lo mau nonton?" Tanya samuel kepada syaqilah.

"Jalan-jalan aja deh sam,gue butuh penenang diri saat ini" celetuk syaqilah.

Samuel menatap syaqilah
"Tapi lo udah izin sama nyokap lo kan?"

"Udah kok." Balas syaqilah sambil tersenyum.

Samuel segera berdiri dan membawa tasnya.Lalu mereka berdua keluar dari caffe desert.Samuel menatap syaqilah yang berada di belakangnya dan tangannya pun segera meraih tangan syaqilah lalu menggenggamnya dengan sangat erat menuju ke parkiran.

Sesampainya di parkiran,samuel memakaikan helm carglossnya di kepala syaqilah dan setelah itu memakai helmnya sendiri.

Syaqilah tersenyum manis dengan satu lesung pipi di kanan dan dia langsung duduk di jok belakang.

Mesin montor akhirnya dinyalakan,perjalanan sore ini sangat menyenangkan. Syaqilah yang terus saja canggung dengan menaruh kedua tangannya di paha serta wajah yang tak mau melihat ke arah samuel yang terus menatapnya.Benar keputusan syaqilah sekarang,bahwa jalan-jalan keliling kota berdua memanglah asyik untuk kencan pertama ini di tambah pemandangan sore hari dengan langit senja membuat ia selalu tersenyum.

"Qil kok diem aja? Kalau kamu ngantuk senderan aja di punggung aku." Ucap samuel yang sedang modus saat ini.

Syaqilah menatap samuel dan memukul punggungnya.
"Dasar genit lo"

Samuel sekarang ini,kadang suka bicara aku kamu dan kadang juga lo gue ke syaqilah.Yahh maybe because they are dating.

"Udah mau pulang nggak?" Tanya samuel.

"Enggak." Jawab syaqilah sambil mengkerucutkan bibirnya.

"Udah mau mahgrib nih,serius nggak mau pulang? Kan besok kita ketemu lagi." Sahut samuel.

"Yaudah deh"
Saat mendekati rumah syaqilah,tangan syaqilah memeluk pinggang samuel dengan sedikit canggung.

"Nahh gini dong dari tadi." Ucap samuel dan tangan kirinya memegang tangan syaqilah yang memeluk pinggangnya.

Saat sampai di rumah syaqilah,Mesin montornya pun dimatikan.Syaqilah segera turun dari montor samuel dan memberikan helm yang dia pakai ke samuel.Namun wajahnya terlihat sedikit sedih dan samuel langsung memeluk tubuh syaqilah dengan erat.

"Semangat,besok kita ada belajar di sekolah."

Syaqilah langsung melepas pelukan samuel.
"Oh iya,besokkan ada belajar buat osn ya ampun hampir lupa."

"Yaudah setelah ini shalat mahgrib,makan,shalat isya' dan belajar lalu jangan lupa cuci muka,gosok gigi,dan cu-

Syaqilah langsung mencubit hidung samuel yang mancung itu.
"Cerewet"

"Eh eh nggak bisa nafas gue." Tangannya langsung menepuk-nepuk tangan syaqilah dan syaqilah pun langsung melepaskannya.

"Yaudah kamu hati-hati dijalan ya.Kalau udah sampai jangan lupa kabarin aku." Ucap syaqilah khawatir.

Dan samuel langsung mengacak-acak rabut syaqilah.

"Ihh sam,baru shampo an tau.Tangan lo kan bau" ketus syaqilah.

"Heii ini tangan sultan sayang mana ada yang bau." Balasnya. "Yaudah gue pulang dulu ya" samuel melambai-lambaikan tangan ke arah syaqilah dan ia segera melaju dengan cepat.

"Dasar di komplek perumahan masih aja ngebut."

Setelah samuel hilang dari tatapannya.Syaqilah segera masuk ke dalam rumah.

Maaf Typo tersebar dimana-mana.📣Thank you for reading guys.
Coment dong! Jarang banget yang coment😀

Jangan lupa turn on notification↙🌟❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playboy but Considerate (My Boyfriend is Playboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang