El bertanya pada ibunya Afdal apakah kakak Afdal pergi karena disuruh. Ibunya menjawab tidak.
El langsung panik. Dia teringat saat kakaknya Afdal mencoba menyentuh Morgan.
El segera mengambil sepeda dan bergegas menyusul Morgan.
Di tengah perjalanan, Morgan teringat kalau dia lupa menanyakan ukuran sandal El. Dia lalu meminjam ponsel kakak Afdal.
"bisakah kau meminjamkan aku ponsel? " tanya Morgan
"untuk apa? " tanya kakak Afdal dengan nada sedikit tidak senang,
"aku tidak membawa ponsel. ""benarkah? Lalu apa yang harus kita lakukan? "
Morgan bingung dan tanpa sengaja dia menemukan ponsel milik kakak Afdal di depan.
"ini dia, kau membawanya. "
"oh... Benarkah? " ujar kakak Afdal.
Morgan segera menghubungi El untuk menanyakan ukuran sandalnya. Belum sempat bertanya, El langsung menanyakan keberadaan Morgan sekarang.
Morgan bingung kenapa El menanyakan keberadaannya. El yang semakin khawatir langsung menggertak,
"cepatlah! Di mana kau sekarang? "
Morgan melihat sekitar. Dia menjelaskan kalau dirinya saat ini sedang menuju sebuah gudang garam.
El menanyakan tempat yang lain. Morgan bilang kalau dia sekarang sudah di ujung jalan.
Tiba-tiba kakak Afdal mengambil ponselnya dan melemparkannya di samping kursinya. El semakin panik karena tiba-tiba teleponnya ditutup.
El segera mencari tempat yang dimaksud Morgan.
"ada apa kak? " tanya Morgan bingung dengan sikap kakak Afdal.
"diamlah. Jika kau dengar baik baik, tidak akan terjadi hal buruk. " jawabnya sambil mengunci pintu mobil.
El terus berusaha mengejar Morgan, sampai sampai dia terjatuh di jalan. Dia berusaha bangkit dan mengambil sepedanya lagi.
Mobil kakak Afdal akhirnya berhenti. Morgan mulai ketakutan dengan sikap kakak Afdal.
Kakak Afdal bilang kalau Morgan itu sebenarnya perempuan. Morgan mencoba mengelak.
Akhirnya hal itu pun terjadi. Kakak Afdal berusaha memperkosa Morgan.
Morgan berhasil melarikan diri. Tapi sayangnya dia tertangkap.
Tamparan keras pun mendarat di pipi Morgan. Gelang pasangan itu pun jatuh.
Kakak Afdal semakin marah. Morgan berusaha minta tolong.
Kakak Afdal mengejek Morgan bahwa tidak satu orang pun yang akan menolong.
Tiba tiba sebuah tendangan keras mengarah ke kakak Afdal. Kakak Afdal terhempas ke kubang air.
Mereka berdua berkelahi. Morgan melihat mereka dengan perasaan khawatir sekaligus taku.
Akhirnya El berhasil melawan kakak Afdal. Kakak Afdal pergi melarikan diri.
Morgan mencegah El untuk tidak menyusul kakak Afdal.
El melihat Morgan dengan tersenyum lega karena Morgan selamat tapi dia juga minta maaf karena dia datang terlambat. El lalu memeluk Morgan.
Sementara itu kakak Afdal melarikan diri dengan mobilnya. Saat mobilnya diundurkan ke belakang, tanpa sengaja menindas sepeda yang diba El.
Sepeda itu rusak.
"El, aku tidak bisa bernafas " ujar Morgan
"kenapa? Apa kau ada yang terluka? " tanya El sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU
Любовные романыHidup itu seperti permainan ANGGRY BIRD ketika kita tidak mengenai sasaran maka ada BABY yang menertawakan