5. Seperti Semula

2.6K 179 69
                                    

"Mengapa harus pergi jika berdua dengannya lebih menyenangkan?" -Twenty Three

-//-

[Author's POV]

Waktu shubuh telah berlalu, fajar mulai menampakkan pesonanya dari arah timur secara perlahan, suara alarm sudah berkali-kali memanggil, tetapi ketiga cewek ini masih saja terlelap.

Dengkuran halus kian memperindah ritme nafas Steffi, mulut sedikit nganga pun semakin menambah manis wajah Beby, juga Salsha yang terlihat lesu akibat matanya sedikit membesar karena semalaman menangis.

Matanya sedikit demi sedikit terbuka ketika lagu count on me milik bruno mars terdengar dari ponsel pintar miliknya, tanda ada panggilan masuk. Salsha pun segera meraih ponsel yang tergelatak di atas meja nakas.

Responsnya tidak begitu antusias ketika melihat nama yang tertera di layar ponsel ternyata adalah Aldi. Spontan dengan sigap jarinya segera men-touch lambang merah tanda menolak panggilan.

Baru saja ingin bangun untuk ke kamar mandi, lagu itu akhirnya terdengar lagi dan lagi-lagi nama yang tertera di layar ponsel adalah Aldi.

Pasrah, Salsha akhirnya menempelkan ponsel pada telinga kanannya.

"Ada apa?"

"Alhamdulillah diangkat. Selamat pagi sayang."

"Pagi."

"Semalem tidurnya mimpiin aku gak?"

"Gak."

"Masih marah sama aku?"


"Ya menurut lo? Lo tau gak sih, Di? Aing tuh sakit hati, aing cemburu, aing sayang banget sama lo, aing gak mau kehilangan lo. Dan lo masih nanya, marah enggak ketika aing tau lo abis berduaan sama mantan?! Cik atuh mikir!" Gerutu Salsha di dalam hati.


"Gak."

"Aku kangen kamu."

"Oh."

"Kamu gak kangen aku?"

"Gak."

"Jalan-jalan ke pantai yuk? Mumpung masih pagi udaranya juga masih sejuk."

"Males."

"Oh ya udah. Btw, kamu dipanggil Mama suruh ke kamar tuh. Mama kangen katanya."

"Masa?"

"Serius sayang. Boleh lah kamu marah ke aku, tapi please, sama Mama sih jangan ya?"

Aldi benar. Tidak seharusnya Salsha menginap di kamar Beby dan Steffi dan meninggalkan Tante Mel tidur sendiri di kamar. Tidak seharusnya juga Salsha mengabaikan Whatsapp dari Tante Mel, karena ia tidak bersalah, tidak tahu-menahu dengan kedatangan Katya dan tidak harus tahu juga kalau memang hatinya saat ini sedang dilanda cemburu.

"Siapa juga yang marah."

"Ya udah atuh sini. Temuin Mama."

"Iya."

*Tuuuut

Salsha lebih dulu mengakhiri panggilan. Dan ia melihat ada chat dari Aldi semalam, sepertinya sewaktu ia tidur. Ia pun segera membukanya.

Twenty Three [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang