6. Berharga

2.9K 187 27
                                    

"Rezeki itu bukan hanya berupa harta, karena sahabat yang baik juga adalah rezeki terindah dari Allah." -Twenty Three

-//-

"Home sweet home!"

Salsha merebahkan dirinya di kursi setelah satu minggu kemarin berada di kota orang. Bunda pun langsung mengambil koper beserta perlengkapan Salsha untuk disimpan lagi ke tempatnya.

"Loh, Mbak Tuti mana, Nda?"

"Pulang kampung dia," jawab Bunda yang kemudian datang lagi dengan membawa orange juice dan diberikan pada Salsha. "Anaknya sakit katanya."

Salsha manggut-manggut, tangannya membopong gelas berisi orange juice itu kemudian langsung diteguknya hingga tersisa setengah. Hingga akhirnya ia bangkit sambil mengamit jacket dan dislempangkan dipundaknya. "Ya udah Salsha ke kamar dulu ya, Nda."

"Eh, Sal!" Seru Bunda sambil menarik tangan Salsha.

"Iya kenapa, Nda?"

"Kemarin tuh ada Abang kurir JNE nganterin paket buat kamu."

"Paket?" Tanya Salsha bingung karena seingatnya, ia sedang tidak memesan apa-apa di online shop manapun. "Perasaan Salsha lagi gak beli apa-apa deh, Nda."

"Tapi disitunya atas nama kamu dan alamatnya juga bener alamat rumah ini."

Salsha semakin bingung, ia berusaha berfikir lagi. Apakah memang dirinya yang lupa pernah pesan sesuatu atau memang ada haters yang mengiriminya sebuah teror?

"Aelah, jadi mikir yang enggak-enggak kan gue." Batin Salsha.

"Coba mana paketnya, Nda? Salsha mau liat."

"Udah Bunda simpen di kamar kamu."

"Oh, oke."

Salsha kemudian segera menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Perasaannya campur aduk. Takutnya ketika paket itu dibuka, tiba-tiba terdengar ledakan yang begitu dahsyat hingga akhirnya ia tidak sadarkan diri bahkan bisa jadi meninggal.

"Wallahua'lam dah, bismillah."

Pintu kamar akhirnya terbuka, ruangan terlihat gelap karena lampunya belum dinyalakan. Salsha akhirnya meraba-raba dinding untuk mencari saklar. Dengan satu hentakan akhirnya...

*Cetrek

Betapa terkejutnya Salsha ketika melihat sebuah teddy big size yang sudah dilengkapi dengan bajunya dan satu buah bouquet boneka lotso. Salsha pun segera meraih kertas kecil yang terdapat didalam bouquet.

Dan tulisan itu akhirnya sukses membuat Salsha tidak bisa menghentikan senyumnya.

Tulisan pada kertas :

Teruntuk Salshabilla Adriani tersayang,

Untuk lebih jelasnya, buka kado yang aku kasih sewaktu di Jogja ya.
Makasih :))

Ttd : Aldi Maldini

Salsha akhirnya segera mencari kado yang dimaksud, dan ia pun segera membukanya dengan perasaan yang benar-benar bahagia. Bagaimana tidak? Aldi memang selalu punya cara agar bisa membuat Salsha tersenyum.

"Surat lagi?" Batin Salsha sambil membuka lipatan kertas warna pink itu.

Isi surat dalam kado :

Twenty Three [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang