Selama pelariannya Karen lebih banyak menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan mengelilingi pantai dengan di kawal beberapa orang bodyguard suruhan Calvin. Meski aga risih dengan kawalan bodyguard mau tindak mau Karen harus menurut in semua perintah Calvin sebelum ia di kirim ke Canada karena untuk menghindari kejaran dari Daddynya.
Karen yang menghabiskan waktu untuk merenung dan menghilangkan kesedihannya terus menatap ke laut hamparan laut yang luas tak berujung serta debutan ombak serta suara daun-daun kelapa yang bergesekan menjadikan sebuah melodi alam yang menenangkan berkali-kali Karen menghapus air matanya yang menetes dari kedua pelupuk matanya yang membasahi pipinya.
"Kenapa . . . Disaat aku sudah bisa mencintai seseorang, aku tidak dapat memilikinya, apa ini hukuman untukku karena memiliki penyakit yang membuatku sering melupakan mereka yang tidak berhati tulus kepadaku."
Isakan tangisan karen membuat beberapa bodyguard kepercayaan Calvin merasa iba mereka cukup mengenal baik Karen sebagai adik dari majikan mereka dan mereka juga ada yang berusaha menghibur Karen.
Di mana hari-hari di lalui oleh Revan dengan mencari keberadaan Karen tidak terasa hari pertunangan Revan dan Irene semakin dekat dan sampai saat ini Revan belum juga menemukan Karen.
Meski pun Calvin sudah mengatakan bahwa keadaan Karen baik-baik saja tetapi tetap saja Revan merasa khawatir dan tidak tenang dan Revan berulang kali berusaha meminta Calvin untuk memberitahukan keberadaan Karen dan ia juga meminta Keysa memberitahu tetapi mereka semua hanya bungkam di tambah lagi dengan kedatangan Mr. Delvano ayah Karen yang juga mencari keberadaan Karen.
Hari pertunangan semakin dekat dan Revan pun kembali ke Norwegia dan ia mempersiapkan pesta pertunangannya dengan Irene, Revan juga sudah beberapa kali pergi keluar untuk menemani Irene memilih gaun untuk pesta pertunangan mereka dan juga cincin pertunangan.
Irene dapat merasakan raut tidak bahagia di wajah Revan tetapi bagi Irene untuk menikah dengan Revan merupakan keuntungan baginya selain tampan Revan merupakan salah satu pengusaha muda yang berbakat di Norwegia begitu pula dengan kekayaan keluarga Marazzi saat ini yang jauh berkembang dari 3 tahun sebelumnya.
Bagi Irene Revan adalah pundi uang yang tidak akan pernah habis. Irene menyetujui pertunangan mereka karena alasan tersebut. Dan ia juga tidak mendapatkan syarat apapun dari Revan jadi untuk berbuat semaunya nanti setelah menikah tidak akan jadi masalah baginya.
"Sayang." Panggil Irene kepada Revan.
Revan yang saat ini sedang melamun memikirkan keberadaan Karen yang sampai saat ini ia tidak ketahui, bahkan ada rasa rindu di hatinya, terlebih setelah 3 tahun ia lalui bersama Karen yang selalu mmanja ceroboh dan selalu terkena masalah yang sama yang berakhir selalu hampir di pukul oleh para mantan kekasih yang Karen lupakan.
Revan menghela napasnya panjang setiap kali ia mengingat Karen. Pikirannya selalu tertuju pada Karen dan ia tidak mampu menghilangkan pikirannya tentang Karen walau sebentar saja.
Irene yang melihat Revan melamun mulai merasa kesal, karena walau pun tubuhnya berada di hadapannya tetapi jiwanya seolah berada di tepat lain, hal ini membuatnya seperti berjalan dengan boneka hidup.
"Baiklah kau boleh cuek dan tidak perduli kepadaku tetapi lihat saja setelah semua selesai aku akan mengambil alih kekayaanmu. aku harus bersabar untuk sekarang sampai pernikahan kita Revan sayang." Kata Irene didalam hatinya sambil tersenyum licik.
"Sayang . . ." Panggil Irene manja.
"Kau melamun lagi ? Apa makanannya tidak enak ?" Tanya Item sambil menggelayut manja di lengan kokoh Revan.
Seperti baru tersadar Revan pun melepaskan tangan Irene yang menggelayut manja padanya.
"Ada apa ?" Jawab Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (HIATUS)
RomanceCerita tentang Revano Archelis Marazzi ( baca terlebih dahulu I Love You My Wife ). Mulai Part 3 aku akan Private dan beberapa part akan aku private secara acak jadi Follow akun aku terlebih dahulu. ?Karen Veronica Threevantine ? Mungkin orang akan...