Part 10 : Tinggal Bersama

4.1K 274 16
                                    

Setelah kejadian yang terjadi akhirnya keadaan kembali normal dan  begitu juga kasus gugatan terhadap Calvin yang dilayangkan oleh ayah Karen.

Gugatan terhadap diri Calvin berhasil di menangkan oleh Calvin, Calvin yang sudah di batas kesabarannya terhadap Uncle Delvano sempat menekan perusahaan milik Delvano. Tetapi konflik antara Calvin di redam oleh Mommy Grace yang meminta Calvin agar tidak menekan perusahaan Delvano yang merupakan perusahan adik dari Mommy Grace.

Calvin hanya memberikan satu kesempatan pada Uncle nya itu dan bila Uncle nya kembali berulah maka tidak segan-segan Calvin akan kembali menekan perusahaan Delvano bahkan mengambil alih perusahaan tersebut.

Hubungan antara Revan dan Karen semakin dekat, Revan setiap harinya mengantar jemput Karen di kantor Calvin.

Seperti hari ini Revan datang ke kantor Calvin untuk makan siang bersama Karen. Revan kin lebih terang-terangan datang menghampiri ruang kerja Karen.

"Selamat siang Mr. Revan." Sapa Mitha saat Revan memasuki ruang kerja Karen.

"Selamat siang. Apa Karen ada ? " Balas Revan.

"Karen sedang berada di ruang manajer Adrian." Kata Mitha memandang kagum Revan yang kini berdiri dihadapannya.

"Oh. . . Aku akan menunggunya." Kata Revan.

Revan berjalan menuju meja kerja Karen, kemudian Revan duduk di kursi dan ia melihat-lihat sebuah bingkai foto yang ada di meja kerja Karen, disana terdapat terdapat foto Karen dan dirinya 2 tahun lalu saat dirinya dan Karen merayakan ulang tahunnya yang merupakan kejutan dari Karen.

Revan tersenyum saat melihat foto dirinya dan Karen. Kenapa baru ia sadari kalau dirinya begitu di cintai Karen.

"Gadis bodoh." Kata Revan pelan sambil menatap foto tersebut .

"Siapa yang kau panggil bodoh ?" Kata Karen yang tiba-tiba muncul dan berdiri di sampingnya dengan wajah cemberut.

Revan menatap Karen dan langsung menarik Karen hingga gadis itu jatuh terduduk di atas pangkuan Revan.

Revan tersenyum melihat wajah cemberut Karen bagi Revan Karen terlihat menggemaskan jika sedang merajuk.

Revan mencubit pipi Karen dan langsung menarik tengkuk Karen mencium bibir Karen dengan lembut.

Desahan keluar dari bibir mungil Karen dengan napas tersengal Revan melepaskan ciumannya karena Karen seperti kehabisan napas.

"Ehem. . . ." Terdengar suara deheman dari arah pintu.

"Apa kalian tidak sadar saat ini kalian sedang berada dimana ?" Goda Daniel yang memang sengaja datang ke ruang kerja Karen karena mendengar kabar jika Revan selalu datang setiap hari ke kantor Calvin.

"Kau sedang apa disini ?" Tanya Revan datar.

"Aku ? Aku sedang melihat pemandangan yang sangat membuat itu semua orang." Kata Daniel lagi dengan tatapan menggoda Revan dan Karen.

"Apa kalian tidak sadar jika kalian sedang menjadi tontonan di ruangan ini ?"

Karen dengan cepat bangun dari pangkuan Revan dan langsung kenapa sekeliling ya saat ini mereka menjadi pusat perhatian dari seisi ruangan. Terlebih lagi karena sekat pembatas hanya berupa kaca transparan membuat semua kegiatan yang di lakukan di setiap meja kerja terlihat jelas.

"Ah benar-benar panas suhu ruangan ini." Goda Daniel lagi.

Wajah Karen memerah ia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dan dengan cueknya Revan menarik Karen kedalam pelukannya.

Secret Love (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang