Gisya menumpukan kedua tangannya di atas lutut, napasnya masih tersenggal karena habis berlari. Bibirnya terkikik geli karena berhasil mengusili Alfa. Ia mengalihkan pandangan, koridor kelas sebelas sangat sepi karena jam pelajaran masih berlangsung.
“SYIL!”
Ia tersenyum bahagia melihat bagaimana Syila dan Gilang yang begitu saling menyayangi. Tatapan penuh cinta dari dua orang yang sedang di mabuk asmara itu benar-benar kentara sekali.
“Mau bolos?” tanya Syila saat sudah berdiri di depan Gisya.
“Hmm ... Lima belas menit lagi pelajaran Bu Fatma habis.” Langkah kaki Gisya berbelok menuju toilet yang berada di ujung koridor.
Gisya sedang membenarkan ikat rambutnya saat pintu toilet di buka secara kasar. Muncul lima orang perempuan yang Gisya perkirakan semuanya kelas XII. Terlihat dari dandanan menor dan rok yang jauh lebih pendek dari peraturan yang diharuskan.
“He, lo yang namanya Syila, kan?”
Salah satu dari mereka mendekat dengan dagu yang di angkat. Gisya menyeringai, sepertinya mereka ingin bermain-main dengannya karena sudah mengganggu sahabatnya.
“Hmm ... Kenapa?”
Syila masih memainkan handphonenya sambil menghadap cermin di dalam toilet. Gisya pun sama, dia masih mengacuhkan mereka.
Tanpa Gisya sangka, perempuan yang sedari tadi menatap sinis pada mereka, menarik rambut Syila dan mendorongnya hingga Syila meringis merasakan sakit pada punggungnya karena terbentur dinding.
Gisya yang melihat Syila sudah meringis kesakitan mulai membalikkan badan, berjalan cepat dan menjambak rambut perempuan yang sudah mendorong Syila tadi dan menghempaskan badan perempuan itu pada dayang-dayangnya yang sudah melotot pada Gisya.
Gisya tidak peduli melihat pelototan mata mereka, ia segera menghampiri Syila yang masih meringis kesakitan. Tiba-tiba perempuan tadi berteriak dengan lantang kepada para pengikutnya.
“SERANG DIA!”
Gisya yang melihat mereka semua akan melemparkan sesuatu pada Syila langsung berusaha melindungi Syila dengan badannya.
Bau busuk dan amis segera menyerang indra penciuman Gisya. Tangannya mulai terkepal, ia tidak suka jika ada orang yang berani membullynya.
Syila sendiri sudah menangis, dia tidak menyangka sahabatnya ini akan melindungi dia dengan tubuhnya sendiri.
“Selama gue berhadapan sama mereka, lo keluar dari sini dan cepat cari bantuan. Gue gak bakalan kenapa-napa.” Setelah berbisik pada Syila, Gisya membalikkan badan dan melihat mereka yang menyeringai padanya.
“Tangkap gadis itu!”
Tiga dayang dari perempuan yang bername tag Arin itu sudah mencekal tangan Gisya.
Gisya mencoba mengumpulkan kekuatannya untuk melepaskan diri. Tepat dalam hitungan ke tiga, ia berhasil melepaskan cengkraman yang ada pada tangannya dan mendorong dayang-dayang Arin hingga mereka terjatuh.
Tidak usah dijelaskan lagi bagaimana kelanjutannya karena setelah bertarung beberapa menit, pintu toilet terbuka lebar dan di sana sudah ada Bu Susi beserta satpam dan beberapa guru lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/146597620-288-k926868.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of Stalker
Gizem / Gerilim[SELESAI️️] Cover by: @chrystalstories Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja ketika Gisya terlambat datang ke sekolah. Ia bertemu dengan Alfa, kakak kelas yang tampan menurut Assyila. Padahal menurut Gisya, Alfa itu biasa saja. "Gimana, lo mau...