Happy reading.
Jangan lupa untuk tekan bintang di pojok kiri dan komentar sebanyak-banyaknya ya😉〰️〰️〰️
Gisya masuk dengan canggung ke mobil Bayu. Bayu kali ini tampak tak baik-baik saja, terlihat dari lingkaran hitam di bawah mata teduh itu. Wajahnya pun terlihat sangat lelah. "Abang baik-baik aja, 'kan?"
Bayu tersenyum tipis, tangannya beralih menepuk-nepuk kepala Gisya. "Akhirnya kamu tanya keadaan Abang juga, Sya. Yeah, seperti yang kamu lihat sekarang."
Gisya mengangguk samar. "Gimana dengan Gilang, Sya?" Gisya yang baru saja menyalakan lagu di ponsel bergumam malas. "Gilang udah jadian sama si ular."
Bayu mengerutkan kening namun tak bertanya lebih banyak lagi pada Gisya. Lagu Never Be Alone yang dibawakan oleh Shawn Mendes menjadi pengiring perjalanan Gisya bersama Bayu.
Kurang dari 30 menit mereka sudah sampai di teras rumah Arvan yang masih gelap. "Abangmu belum pulang, Sya?"
Gisya mengedikkan bahu, ia mulai mendorong pintu bercat putih itu. Semilir angin yang berembus membelai tengkuk membuat bulu kuduk Gisya meremang.
Di sana tampak ada secercah cahaya, namun bukan itu yang membuat mata Gisya membulat sempurna.
Ada sosok lain di sana.
Terlihat berbaju putih panjang dan bergerak-gerak. Gisya menelan ludah, ia membalikkan badan pada Bayu. Mencoba menenangkan diri, Gisya menepuk pelan bahu cowok itu. "Bang, Gisya pinjam sepatu abang dong."
Bayu yang semula memperhatikan sekitar jadi menaikkan sebelah alis. "Untuk apa?"
"Udah cepetan, ini urgent!"
Walaupun bingung, Bayu tetap memberikan sepatunya. Gisya ikut melepas sepasang sepatunya itu. Mencoba mengontrol napas, Gisya merapalkan doa di dalam hati.
Pelan tapi pasti kepalanya kembali menengok ke dalam. Matanya enggan terbuka, hitungan mundur ia mulai, dengan cepat sepatu itu melayang ke rumah Arvan.
Suara gedebuk itu terdengar nyaring di ikuti pekikkan seseorang. Gisya mengembuskan napas, itu artinya bukan hantu yang sedang berkeliaran di rumah Arvan.
Dengan amat pelan Gisya membuka mata, ia berdoa semoga maling di rumah abangnya ini tidak banyak membawa senjata tajam.
"HUAAAAAAAA!""DASAR MALING GAK TAHU DI UNTUNG. MATI LO! MATI!"
Bertepatan saat ia membuka mata, ada orang lain juga yang sama-sama melongokan kepalanya keluar. Gerakan refleks saat tiba-tiba musuh datang langsung Gisya terapkan pada maling ini.
Bayu tersentak kaget saat melihat Gisya membabi buta orang yang ada di dalam rumah Arvan. Ia melongokan kepala lantas berdecak tak percaya.
Gisya sedang memiting leher seseorang. Bibir gadis itu banyak berteriak dan mengumpat malam ini.
"Astaga, Sya. Lepasin, itu teman abang!" suara Arvan yang memerintah tak membuat Gisya menyerah begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of Stalker
Mistero / Thriller[SELESAI️️] Cover by: @chrystalstories Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja ketika Gisya terlambat datang ke sekolah. Ia bertemu dengan Alfa, kakak kelas yang tampan menurut Assyila. Padahal menurut Gisya, Alfa itu biasa saja. "Gimana, lo mau...