; O6

251 38 1
                                    


Wonwoo tahu.

Tahu bahwa kencannya dengan Mingyu hanya dari permainan. Permainan yang —baru ia sadari— sangat bodoh, karena melibatkan perasaan didalamnya.

Tahu bahwa ia salah. Tak seharusnya menumbuhkan perasaan ini kepada seseorang yang bahkan masih belum bisa melupakan mantannya.

Tahu apa yang akan dilakukan olehnya, untuk saat ini; menjauh dari Kim Mingyu.

Maka dari itu, Wonwoo langsung mengetik beberapa kata di kolom chat.


[LINE]

Boleh. ✔

Kita bertemu di depan rumahku.✔

Mingyu : Mengapa tidak langsung di taman saja?

Jeon Wonwoo tidak menerima penolakan. ✔

Wonwoo tidak tahu, di seberang sana Mingyu sedang meneguk ludahnya kasar, menyadari betapa galak nan imutnya Wonwoo.

✴✴✴

Tepat pukul 15.15, Wonwoo bersiap-siap karena ada yang mengetuk pintu. Sesungguhnya, ia tidak benar-benar bersiap-siap. Ingat rencana sebelumnya? Ia akan menjauhi Mingyu.

Maka dari itu, ia akan menemui Mingyu di depan rumahnya, memasang 'topeng berwajah dingin', mengatakan bahwa ia akan menjauhi Mingyu sambil menyelipkan beberapa kata kasar —menurutnya ini akan membuat Mingyu menjadi ilfeel—, memastikan bahwa Mingyu menjauh darinya, lalu masuk kerumah dengan menutup pintu kasar. Dan voila! Ia akan berhasil membuat Mingyu tidak mau menjadi temannya lagi.

Namun kenyataan tak sesuai ekspektasi.

Setelah membuka pintu, ia berhadapan dengan Mingyu, pria yang ingin ia jauhi. Ia menunduk sebentar guna menyiapkan mental untuk sekedar berbicara.

2 detik terlewati.

Wonwoo mendongak, tidak sengaja menatap dalam manik mata Mingyu. Sebuah kesalahan besar yang dilakukannya. Ia menemukan dirinya telah jatuh kepada Mingyu, seutuhnya. Tidak rela bila harus berpisah dengan Mingyu hanya karena pemikirannya belaka.

Tanpa disadari, bulir-bulir air mata menetes dipipi tirus Wonwoo. Ia terisak dalam tangis, merutuki kebodohannya jatuh hati pada pria didepannya itu.

Mingyu langsung membawa Wonwoo dalam dekapannya.

"Sudah, jangan menangis, hm? Cerita padaku, siapa yang sampai membuat adik kesayanganku menangis? Sini akan ku hajar dia dengan kekuatan super, hahaha." Mingyu tertawa seraya mengelus pelan rambut Wonwoo.

Wonwoo melepas pelukannya sambil mengeluarkan amarah.

"KAU KIM!! KAU! KAU YANG MEMBUAT HIDUPKU TIDAK TENANG. KAU YANG MEMBUAT JANTUNGKU BERDEGUP TIDAK KARUAN KETIKA AKU BERSAMAMU. KAU YANG BERTINDAK SEOLAH KAU MENCINTAIKU!" Wonwoo memukul dada Mingyu sambil menatap kebawah, tidak mau memperlihatkan isak tangisnya.

"Tapi apa, Kak? Aku tahu kau hanya memanfaatkanku untuk teman-pengisi-waktu-luang saja. Aku tahu kau masih menyimpan perasaan pada mantan kekasihmu itu. Aku juga berusaha sadar diri, bahwa aku tidak lebih cantik dan baik daripada mantanmu itu," ucap Wonwoo berhenti di tengah-tengah.

"Jadi aku mohon, jauhi aku. Aku tahu kau pasti memilih mantanmu itu, dan aku akan mengalah. Bila kau tidak mau menjauh, maka aku yang menjauh."

Wonwoo berbalik ke dalam rumah.

Brak!

Pintu dibanting keras. Ia hanya terduduk dibalik pintu sambil memegang dada, terasa sangat perih. Tangisannya pecah. Pikiran Wonwoo berkecamuk;

Menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Merutuki kebodohannya jatuh hati pada Mingyu.

Memaki diri sendiri karena menjadi penghalang kembalinya Mingyu pada Jeonghan.

Ya. Ia tidak tahu bahwa hanya dari sebuah permainan sederhana, benih cinta dapat tumbuh. Jika tahu dari dulu, Wonwoo takkan sudi mengikuti permainan itu, meski hanya sebentar. Tak peduli dengan ocehan dan paksaan sahabat cerewetnya, Kwon Soonyoung.

Wonwoo menutup telinga. Berpura-pura tidak mendengar ketukan dari luar. Yang ia lihat sekilas dari balik jendela adalah Mingyu mengacak rambutnya frustrasi lalu meninggalkan Wonwoo. Dirinya kembali melayangkan tatapan sendu pada kepergian Mingyu. Seolah tak ada hentinya, air mata kembali terjun dari pelupuk mata. Membuat sang empunya kewalahan menyeka.

Ia terus berpikir dan berpikir,









Salahkah keputusan yang diambilnya?


-tbc-


———

Hmmm aku bingung ni mau sampe berapa chapt

Pokoknya kudu selesai tanggal 19! '-')9

See ya on next chapter

Infinity Love ; Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang