Masa Lalu

361 16 0
                                    

Hai masa lalu...

Bagaimana dengan keadaanmu? Tidak, aku hanya ingin menyapa. Berdebukah kau? Maaf sekali aku semakin jarang mengunjungimu. Setiap hari aku disibukkan dengan masa kini dan impian masa depan. Tenang saja, aku tak akan melupakanmu. Mungkin, aku hanya jarang untuk sekedar menengokmu.

Hai masa lalu...

Aku hanya ingin menyapa. Terima kasih pernah ada. Terima kasih sudah menjadi bagian dari diriku. Terima kasih pernah menjadi bagian perjalananku. Kesedihan maupun kebahagian. Kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa lalu yang akan membentuk kepribadianku di masa kini? maka dari itu, aku sangat berterima kasih padamu.

Hai masa lalu...

Aku pernah jatuh. Aku pernah sakit hati. Aku pernah di kecewakan. Tapi sudah kusimpan semua cerita itu dalam sebuah kotak kenangan, dan menjadi bagian masa lalu ku. Ya aku tahu, mungkin ruangmu kini gelap. Aku pasti akan sering kembali melihat ruangmu. Namun hanya sebentar. Aku tak mau terjebak di masa lalu ku sendiri. Sekedar melihat lagi, seperti apa jalan yang ku lalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kini ku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah.

Hai masa lalu...

Lihatlah aku di masa kini? Bagaimana menurutmu? Semoga kau bangga, sebab apapun yang kucapai sekarang adalah karena semua pelajaran di masa lalu. Begitu membekas dan mampu membentuk ku.

Hai masa lalu...

Mari kita berdamai, aku akan belajar mendewasa. Menjadi lebih tangguh di masa kini. Sebagai penguat langkahku. Dan pemantap kisahku di masa depan.

Notes.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang