One

246 4 0
                                    

Happy Reading📖



















"Kringggg..Kringgg" begitulah denting alarm seorang gadis bernama Park Eunha yang berulang kali berbunyi.

"Eunha~ya ireohna pali" panggil seseorang diiringi pintu kamar yang terbuka.

"Aish jinjja, kenapa alarmnya sangat berisik" erangnya sambil mencoba menggapai alarm diatas nakas. Ia tidak menyadari bahwa yang menyuruhnya bangun bukanlah alarm sialnya itu melainkan ibunya yang sudah berdiri berkacak pinggang disamping tempat tidurnya.

"Apa kau masih belum mau bangun..eoh..pali ireohna" omel ibunya sambil mencoba menarik selimut dan memukuli bokongnya.

"Ah..eomma biarkan aku tidur 10 menit lagi" ujarnya santai masih dengan mata yang terpejam.

"10 menit apanya, cepat bangun sekarang!!, apa kamu lupa ini hari apa?" Tanya eomma nya yang sudah mulai lelah mengurusi anaknya yang satu ini.

"Memangnya ini hari apa? Tidak mungkin ini hari ulang tahunku,lagi pula ulang tahunku sudah lewat 2 bulan yang lalu." jawabnya sambil mencoba meraih kembali selimut yg di tarik ibunya tadi.

"Cepatlah bangun, ini hari pertama disekolah barumu, dan kamu tau kalau ini sudah jam 7 pagi?"

"MWOO?" Teriaknya terkejut mendengar jawaban ibunya. Ia pun bergegas bangun dan melesat kedalam kamar mandi. Ibunya yang melihat hal tersebut pun hanya menggelengkan kepalanya melihat anak perempuannya itu.
.
.
.
.
"Eomma, apa nuna belum bangun?" Tanya Jinjin, adik laki laki Eunha yang baru saja keluar dari kamarnya dan menuju keruang makan. Ibunya yang baru saja turun dari lantai atas kamar Eunha pun hanya menjawab dengan helaan nafas. Melihat hal tersebut Jinjin pun sudah tau jawabannya dan hanya menggelengkan kepalanya mengingat nuna nya yang tidak disiplin itu. Setelah selesai makan pun Jinjin langsung bergegas berangkat dan tidak mau menunggu nunanya.

"Eomma, apa Jinjin sudah berangkat?" Tanya Eunha yang baru saja turun dengan seragam rapi sekolah barunya dan segera memakai sepatu.

"Iya dia baru saja pergi tadi"

"Ah..eomma mengapa tidak menyuruh dia menungguku. Kan aku bisa lebih cepat sampai dengan motor barunya itu" kesal Eunha sambil menghentakkan kakinya.

"Jangan menyalahkannya, kamu saja yang tidak disiplin dan terus membuatnya terlambat hingga ia tidak mau mengantar kamu lagi"

Eunha pun hanya terdiam dan mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan eommanya itu. Ia merasa ibunya itu sangat pilih kasih dalam membagi kasih sayang antara dia dan adik laki lakinya.

Eunha pun sudah terbiasa dengan hal itu dan bergegas berangkat ke sekolah tanpa mau mendebatkan masalah kecil itu dengan ibunya, lagi pula ia sudah bukan anak kecil yang butuh perhatian lagi.
.
.
.
.
.
Eunha Pov
Pagi ini benar benar hari yang mengesalkan. Aku hanya terus mengomel disepanjang jalan sambil berlari menuju sekolah baruku. Untung saja aku belum telat karna kulihat masih banyak murid yang berlalu lalang disekitar gerbang sekolah.

Aku menyusuri lorong sekolah, berniat mencari ruang guru untuk menanyakan kelasku. Namun tiba tiba saja terdengar kericuhan diujung lorong dan kulihat segerombol siswi yang nampak mengerubungi sesuatu. Setelah aku mencoba menajamkan penglihatanku ternyata mereka mengerubungi beberapa siswa yang entah siapa pikirku. Aku pun tidak memedulikan hal tersebut dan segera bertanya pada 2 siswa didepanku yang nampak sedang berbincang.

"Permisi, mau nanya..ruang guru disebelah mana ya?" Tanyaku pada 2 siswa tadi. Baru saja aku mau mendengar jawaban mereka, tiba tiba saja aku terdorong oleh segerombol siswi yang kulihat tadi.

LET ME LOVE YOU - WINNER FANFICTION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang