Two

78 6 2
                                    

Happy Reading📖














"Jinwoo~ya apa yang sedang kamu lihat?" Tanya Seungyoon bingung melihat Jinwoo yang tiba tiba berhenti tertawa.

"Tidak apa apa, aku hanya penasaran dengan mereka" ucap Jinwoo sambil menunjuk kearah salah satu meja dengan tiga cewek yang tidak lain adalah Eunha dan teman-temannya.

"Wae? Neo geu yeoja johaeni?" (kenapa? Apa kau menyukai perempuan itu?) Tanya Minho penasaran begitu juga dengan Seungyoon.

"Tidak, bukan begitu. Apa kalian tidak penasaran dengan mereka? Sementara semua yeoja sibuk memperebutkan bangku untuk duduk didekat kita, mereka malah duduk pada jarak radius 10 meter lebih dan asik dengan makanan dan obrolan mereka sendiri. Apa aku salah?" Tanya Jinwoo penasaran pada kedua temannya.

"Aku setuju, mereka yeoja yang aneh, bagaimana mereka bisa tidak tertarik dengan namja seperti kita?" Ucap Minho menyetujui Jinwoo.

"Aku rasa tidak seperti itu, mungkin saja mereka tidak ingin membuang waktu istirahat mereka seperti siswi lainnya." Ucap Seungyoon menatap kearah tiga yeoja tersebut atau lebih tepatnya kesalah satu yeoja dengan tatapan yang sulit diartikan.

Teman temannya yang lain pun hanya saling melempar tatapan bingung yang ditujukan pada Seungyoon. Entah apa yang dipikirkannya saat ini hingga membuat kedua temannya itu penasaran.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya Seunghoon yang sudah hadir pun berkumpul kembali dengan ketiga anggota Winner lainnya. Seperti biasanya mereka akan berkumpul disekitar lorong sekolah pada pagi hari.

"Yak Seunghoon~a, kemana saja kau semalam? Apa kau tidak tau aku kesepian tanpamu? Mereka bertiga mengejek ku seharian semalam. Kau benar benar sahabat yang tidak setia." Ucap Minho dengan nada ngambek yang dibuat buat dan menghampiri Seunghoon untuk memeluknya. Ketiga sahabatnya itu pun hanya tertawa melihat tingkahnya.

"Yak Song Minho hentikan, jangan memelukku seperti ini, aku masih menyukai perempuan" ucap Seunghoon mengelak dari pelukan Minho dan disambut tatapan mematikan dari sahabatnya itu.

"Teganya kau Lee Seunghoon, bagaimana kau bisa memperlakukan perempuan lebih dari sahabatmu sendiri?" Ucap Minho mengerucutkan bibirnya.

"Yak yak lihat lah disana" panggil Jinwoo memotong candaan mereka dan menunjuk kearah 2 yeoja yang berjalan kearah mereka.

"Nice catch Jinwoo~ya" ucap Seunghoon tersenyum melihat 2 yeoja cantik yang ditunjuk Jinwoo dan kemudian ia pun berjalan menghampiri kedua yeoja tersebut.

"Yak Lee Seunghoon bukan itu maksudku" panggil Jinwoo putus asa melihat Seunghoon yang sudah terlanjur menghampiri mereka karena salah tangkap pembicaraan dari Taehwan.

"Ehmm, annyeong. Boleh kenalan gak cantik?" Tanya Seunghoon tersenyum percaya diri. Urusan seperti ini bukan lah pertama kalinya, Winner dengan empat anggota cowok tampan dan populer ini dikenal sebagai playboy tingkat atas disekolah mereka. Dalam seminggu mereka bisa berganti yeoja hingga 4-5 kali, bisa diperkirakan seberapa brengseknya mereka. Namun pengecualian bagi satu member nya yaitu Seungyoon, ia terjerat masa lalu dan sulit untuk memulai hubungan dengan wanita lain.

"Kenalan? Pake wajah lo yang norak gini, sorry ya gak sudi gue" jawab Yongra sewot.

"Eh eh sewot banget sih lo, sombong banget jadi cewek" Ucap Seunghoon mulai naik darah.

"Lagi pula tubuh lo gak ada bagus bagusnya juga, datar semua" lanjut Seunghoon menghinanya dan disambut satu tonjokan dari Eunha.

"YAKKK" teriak Seunghoon berapi api menyadari bibirnya yang mengeluarkan darah. Ia pun ingin membalasnya namun dihadang ke empat sahabatnya.

"Yak yak hajima, ingatlah dia perempuan" (yak yak jangan) ucap Jinwoo.

"Iya sabar Seunghoon~a" ucap Minho juga.

Eunha dan Yongra yang sudah malas berdebat pun berjalan menjauh menghiraukan mereka.

"Menarikk" ucap Seungyoon melihat kepergian mereka.
.
.
.
.
.
"Aish..seharusnya tadi aku juga memukul nya sekali, cowok brengsek" ucap Yongra berapi api. Eunha pun terkekeh melihatnya.

"Yak kenapa kau tertawa seperti itu? Padahal kau yang terlihat lebih marah hingga memukulnya sampai babak belur"

"Yongra~ya, aku bukan marah karena kelakuannya yang brengsek itu melainkan karena dia berani menghina mu Lee Yongra"

"Omo begitu rupanya, aigoo aku begitu terharu chingu~ya, saranghaee" ucap Yongra bergelayut manja dan melemparkan tanda love dengan jari tangannya yang membuat Eunha tertawa.

"Duduk kembali ke tempat kalian masing masing" ucap Kang saem (guru matematika) yang masuk dengan suara lantang yang membuat semua murid serempak menuruti perkataannya.

"Hari ini kita akan mengadakan ujian dadakan, simpan buku kalian semua" ucap saem yang disambut eluhan dari seluruh murid.

"Hancurlah kita" ucap Yongra dengan wajah sendu. Eunha pun hanya tersenyum melihat temannya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yakk Byun Baekhyun kemarikan buku ku"

"Jika kau mau, cobalah tangkap aku blekk"

Padahal semalam baru saja suasana kelas berubah murung karena ujian dadakan dari Kang saem. Namun hari ini suasana kelas sudah kembali seperti pajak ikan. Ada yang berlarian, bergosip, dan berteriak tidak jelas. Salah satunya adalah Yongra dan Baekhyun. Satu hari tanpa mengganggu Yongra adalah hal yang tidak mungkin bagi seorang Byun Baekhyun, salah satu namja pengacau dikelas. Eunha yang menjadi teman sebangku Yongra hanya menggelengkan kepalanya pasrah melihat temannya itu.

"Semuanya ayo duduk, saem akan membagikan kertas ujian semalam" ucap Kang saem tiba tiba muncul.

"Akhhh tidakk" seru semua murid.

"Diam semua..baiklah mari kita lihat siapa pemilik nilai terendah kali ini" ucap saem melihat setumpuk kertas ditangannya. Semua murid menelan saliva nya karena adegan menegangkan ini.

"Baiklah selamat kepada Byun Baekhyun dengan pemilik nilai 0 dikelas, ayo tepuk tangan untuknya" ucap saem yang disambut tawa oleh teman sekelas. Namun bukannya bersedih Baekhyun malah dengan bangganya berjalan kedepan kelas dengan tangan yang berkacak pinggang ala model.

"Dan kini saem akan mengumumkan pemilik nilai tertinggi dikelas kita"

"Ah aku rasa tidak perlu disebutkan lagi"
"Iya, sudah pasti itu Hana"
"Siapa juga yang bisa mengalahkannya" Terdengar beberapa murid yang saling bergumam.

"Selamat kepada murid baru Park Eunha" ungkap saem.

"Nn..ne jeo-yo?" Ucap Eunha terkejut mendengar namanya disebut. Saem pun menggangguk menjawab pertanyaan Eunha.

"Park Eunha mendapat nilai tertinggi dengan nilai 98, berikan tepuk tangan untuknya, kemarilah ambil kertasmu" ucap saem. Eunha pun beranjak mengambil kertasnya.

"Baiklah untuk Hana tidak perlu bersedih karena kamu mendapat nilai tertinggi kedua dengan nilai 95, selamat ya" ucap saem pada Kang Hana didepan kelas.

"Ah bagaimana ini?" Tanya Eunha.

"Apanya yang bagaimana?" Tanya Yongra kembali.

"Aku merasa tidak enak dengan Hana"

"Eiss memangnya kenapa? Lagipula kau mendapat nilai itu tidak dengan cara curang, apa yang perlu ditakutkan"

"Tidak , hanya saja aku merasa tidak enak telah merebut posisinya"

"Ah sudahlah tidak usah di pikirkan, Hana bukanlah tipikal orang yang cemburu, jadi tidak usah khawatir. Sudahlah ayo kita kekantin" ajak Yongra beranjak dari duduknya.

"Park Eunha" panggil seseorang menghentikan mereka. "Bolehkah aku berteman dengan mu?"

"Nn..ne??"

※※※

Aiyooo siapa sih itu? Penasaran gak sih?

Ikutin terus ya kelanjutan ceritanya ya😊

Please Vote and Comment👍

See you next Chapter👋

LET ME LOVE YOU - WINNER FANFICTION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang