Pembaca mohon bijak dalam membaca chapter ini,
Yang belum 17+ jangan dibaca ya teman teman.Happy Reading📖
"Jackson?" Tanya Eunha terkejut menyadari pemilik suara disebrang saja.
"Hahaa..ternyata kau masih belum melupakanku Park Eunha"
"Apa maumu?" Tanya Eunha yang mulai geram mendengar suara tersebut.
"Mauku? Entahlah..hmm..bagaimana jika kau kembali padaku? Hahaa.." ucap nya lagi dengan tawa yang semakin menghabiskan kesabaran Eunha.
"Jika tidak ada yang penting aku tutup" ucap Eunha ketus dan berniat memutuskan panggilannya.
"Eh eh eh tunggu dulu dong, sayangku ini gak sabaran banget sih..gimana kalau kamu ngedengerin suara ini" ucap Jackson yang membuat Eunha bingung.
"Ngomong nih cepat" perintah Jackson dengan keras. "Nunaaa tolong aku...nunaaa..." teriak seseorang disebrang telefon.
"JINJIN? YAK BRENGSEK KAU APAKAN ADIKKU HAH? JANGAN COBA COBA MENYAKITI ADIKKU ATAU.." teriak Eunha panik namun kemudian dipotong kembali oleh Jackson.
"Hahaaa..." terdengar tawa dari Jackson disebrang telefon. "Kalau lo pengen adik kesayangan lo ini balik, datang ke alamat yang gue kirim sekarang, oh iya gue ingatin satu hal..lo harus datang sendiri dan jangan coba coba telefon polisi atau gue gak akan segan segan nyakitin adek lo, Park-Jin-Jin..tut tut tut" ucapnya dan langsung memutuskan panggilan telfon tersebut.
"YAK SAEKKIAaa..YAKKK" (yak brengsek..yak) Teriak Eunha putus asa.
"Eunha~ya waegaerae?" (Ada apa Eunha ya?)
"Neo gwaenchana?" (Apa kau baik baik saja?)
"Musuniriya?" (Apa maksudmu tadi?)
Teman temannya terus menanyakan tentang penelfon tadi dan Eunha pun menjelaskan mengenai masalalunya dan Jackson, mantan kekasihnya yang dikencaninya selama satu tahun. Mereka mempunyai usia terpaut 5 tahun. Eunha memutuskannya sejak ia mengetahui bahwa Jackson merupakan anggota geng motor yang cukup berbahaya.
"Terus apa yang akan kamu lakukan sekarang Eunha~ya?" Tanya Yongra dengan wajah khawatirnya.
"Iya, bagaimana ini? Jika kau pergi sendiri akan membahayakanmu tapi kalau lapor polisi adikmu yang akan dalam bahaya" jelas Seunghoon yang juga bingung dengan situasi Eunha saat ini.
"Sudah lah aku akan pergi sendiri, aku yakin aku akan baik baik saja, jadi jangan ikuti aku dan jangan beritahu orang lain, araseo?" Ucap Eunha tegas yang membuat teman temannya tidak mampu membantahnya. Ia pun pergi sendiri menuju alamat yang dikirim oleh Jackson menggunakan taksi.
"Aku akan mengikutinya dan terserah dengan kalian apakah ingin ikut atau tidak, aku tidak akan mungkin membiarkannya menghadapi bahaya itu sendirian" ucap Seungyoon memutuskan apa yang akan dilakukannya.
"Aku ikut" ucap Jinwoo
"Nado" ucap Yongra
"Nado" ucap Hana
"Nado kajjiga" ucap Minho
"Kajja" ucap SeunghoonMereka berenam pun beranjak mengikuti Eunha menggunakan sepeda motor dengan Yongra yang dibonceng Seunghoon dan Hana yang dibonceng Jinwoo. Setelah satu jam mereka menelusuri jalanan Seoul mengikuti taksi yang ditumpangi Eunha, mereka pun akhirnya tiba dipinggiran kota, dimana terletak sebuah gedung kosong yang sudah tidak terurus dan menjadi markas geng motor tersebut.
Eunha Pov
Setelah menerima telefon ancaman dari Jackson, pikiranku benar benar kacau. Aku takut akan bahaya yang terjadi apabila menemuinya, tapi tidak mungkin aku membiarkan Jinwoo dalam bahaya. Bahkan aku juga tidak boleh menelefon polisi atau tidak, Jinjin akan celaka dibuatnya. Setelah berpikir matang matang, aku pun memutuskan untuk datang kemari, sebuah gedung kosong yang kuketahui sebagai markas geng motor tersebut.Dengan memberanikan diri aku pun melangkah masuk kedalam gedung yang gelap gulita ditemani cahaya flash dari smartphoneku.
'Akhhh'
Aku yang sedang menelusuri gedung tersebut tiba tiba saja mendengar teriakan yang kuyakini adalah suara dari adikku, Jinjin. Tanpa berlama lama, aku langsung berlari menuju asal suara tersebut. Setelah mencari kebeberapa ruangan aku pun menemukan ruangan asal suara tersebut dan dengan perasaan takut dan khawatir aku pun mencoba mengintip kedalam ruangan, ada sekitar 10-15 orang dalam ruangan tersebut.
"Wah liat siapa yang datang?" Ucap Jackson yang melihatku dibalik pintu yang tidak tertutup sepenuhnya. Ia menatapku dengan tatapan mengejek.
Aku tidak tau harus bagaimana sekarang. Aku ingin memakinya dan segera membawa Jinwoo keluar dari tempat ini. Tapi rasa takut karena bahaya disekitarku sekarang mengurungkan niatku. Kedua teman Jackson yang kukenali bernama Bambam dan Yugyeom datang menarikku kesamping Jinjin dan ikut berlutut didepan mereka.
"Apa maumu?" Tanyaku menahan rasa marah dan takut yang kualami sekarang.
"Mauku? Entahlah...mungkin.." jedanya berpura pura berpikir dengan mengadah keatas dan kemudian kembali menatapku dengan seringaiannya. "...melihatmu menderita" lanjutnya tertawa yang semakin membuat amarahku memuncak. Namun apa dayaku yang cuman seorang gadis yang tidak mampu melawan segerombolan karnivora didepanku sekarang.
"Nuna aku takut" ucap Jinwoo dengan tubuhnya yang terlihat gemetaran karena takut. Aku pun segera merangkul nya untuk menenangkannya.
"Tenanglah aku ada disini, kita pasti akan baik baik saja..percayalah padaku" ucapku dengan senyum paksa agar Jinjin tidak larut dalam ketakutan.
"Bawa dia kemari" perintah Jackson pada temannya yang kuyakini ditujukan padaku. Bambam dan Yugyeom pun kembali bergerak menarik dan membawaku agar mendekat kearah Jackson. Laki laki brengsek tersebut hanya terus menatapku dengan seringaian yang membuatku semakin muak.
"Mulailah" perintahnya lagi yang tidak kumengerti maksudnya. Dan kemudian kedua temannya itu bergerak melakukan hal yang tidak kusangka dan membuat harga diriku semakin jatuh. Mereka mengikat mulut, kedua tangan dan kakiku. Tidak berhenti disitu saja, kedua mataku kembali menangkap ada yang aneh, mereka kembali mengeluarkan gunting dari saku belakang mereka. Kemudian mereka merobek baju seragam yang kupakai. Aku ingin berteriak rasanya, tapi mulutku diikat hingga tidak mampu mengeluarkan jeritan. Aku hanya terus menangis memikirkan seluruh harga diriku yang telah jatuh didepan orang brengsek dan juga adikku sendiri.
"NUNAAAA..."
Jinjin terus berteriak dan menangis melihatku yang diperlakukan selayaknya binatang.
"Sebentar biar aku yang melanjutkannya" ucap Jackson lagi dan mengambil gunting dari tangan Bambam. Belum cukup baju seragamku yang sudah robek, ia merobek kaos dalamku hingga menampakkan pakaian dalam yang kupakai.
"Mmghhmm..", Aku hanya terus menangis dengan teriakan yang tertahan.
"Aigoo uljima chagi-ya" (aigoo jangan menangis sayang) ucap Jackson yang membuatku jijik.
"Inilah balasan atas perlakuanmu padaku. Setelah memutuskanku kau malah dengan asiknya berkencan dengan pria lain. Dan seperti yang kau lihat, inilah anggota geng motor yang kau bilang sangat rendahan dan tidak mampu disebut manusia..tapi bukankah hari ini pikiranmu akan berubah?...haha..karena kau lah yang menjadi binatang peliharaanku kali ini" jelasnya dengan hinaan yang membuatku ingin memaki dan meludah diwajahnya. Namun tiba tiba saja terdengar suara dobrakan pintu. Beberapa polisi dengan genggaman pistol masuk dan menangkap Jackson dan teman temannya.
"Angkat tangan kalian..kalian ditangkap atas aksi penculikan"
※※※
See you next Chapter😊
![](https://img.wattpad.com/cover/148738265-288-k934310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME LOVE YOU - WINNER FANFICTION [COMPLETED]
FanfictionGenre: School-romance Winner FF Cast: Park Eunha Kang Seungyoon Lee Seunghoon Song Minho Lee Jinwoo Lee Yongra Park Hana Park Eunha, seorang siswi yang menginginkan kehidupan biasa dan tenang seperti siswa SMA pada umumnya. Namun realita tidak sesua...