Thirteen

24 1 0
                                    

Happy Reading📖




















15:30, Bowling centre

"Yongra~ya apakah Eunha tidak datang?" Tanya Seungyoon mengganggu kegiatan bowling antara Yongra dan Seunghoon.

"Entahlah aku sudah memberitahukannya tadi dan dia bilang akan datang" ucap Yongra.

"Eoh, geurae? Gomawo" (oh, benarkah? Makasih) ujarnya.

Sebenarnya tujuan Seungyoon mengumpulkan mereka hanyalah ingin bertemu dengan Eunha dan ada yang ingin ia tanyakan padanya.

"Eoh, Eunha~ya waseo" (Oh, Eunha~ya kau sudah datang)Ucap Minho menyadari kedatangan Eunha.

"Eoh, maaf aku terlambat"

"Aniya, yeogi anjabwa geurigo igeo" (tidak, duduklah disini lalu ini) ucap Minho memberikan segelas cola untuknya.

"Eoh gomawo" ucap Eunha meraih segelas cola.

"Lalu bagaimana Eunha~ya? Apakah kau benar benar tidak akan pergi ke festival?" Tanya Seunghoon memulai. Tertarik dengan pembicaraan tersebut, yang lainnya pun ikut bergabung.

"Entahlah, aku juga tidak yakin"

"Hei ayolah, aku yakin itu akan menyenangkan Eunha~ya, kajja..emm?" Ucap Hana merengek pada Eunha dengan mengayun ayunkan tangannya.

"Aaaraseo na saengakkaebulkae" (baiklah aku kan memikirkannya)

"Ah ini sudah waktunya aku menjemput adikku" ucap Minho tersadar setelah melihat arloji yang sudah menunjukkan angka 5. "Ahh..Seungyoon~a kau yang antar Eunha pulang hari ini ya, mianhae Eunha~ya aku tidak bisa mengantarmu hari ini" ucap Minho bangkit dengan tas ditangannya.

"Aaniya gwaenchana, na honja halsuiseo, aku akan naik bus saja" (tiidak aku bisa pulang sendiri,...) ucap Eunha sambil melirik kearah Seungyoon. Bahkan kini ia jauh lebih canggung dengan Seungyoon setelah kejadian siang tadi diatap sekolah.

"Sudahlah, biar aku yang mengantarkanmu.."

"Aku..." baru saja Eunha ingin menolak, ia kembali dipotong oleh Seungyoon.

"..dan aku tidak ingin mendengar penolakan darimu." Ucap Seungyoon tegas hingga Eunha tidak berani membantahnya.
.
.
.
.
"Gomawo" ucap Eunha sambil menyerahkan helm yang dipakainya pada Seungyoon. Keduanya pun terdiam cukup lama menunggu satu sama lain memulai pembicaraan. Hingga akhirnya Seungyoon lah yang mengalah.

"Hmm..Eunha~ya"

"Hmm, eoh..wae?"

"Festival musik nanti..kau akan datang kan?"

"Hmm..entahlah aku tidak yakin, geundae wae?"

"Tidak, aku hanya ingin kau melihat penampilanku aaahh maksudku penampilan Winner dan..."

"Dan?"

"Ada yang ingin kukatakan padamu"

"Tidak bisa mengatakannya sekarang saja?"

"Enngg tidak, aku ingin mengatakannya saat festival, jika kau tidak datang..mungkin aku tidak jadi mengatakannya padamu"

"Hmm..baiklah aku akan memikirkannya"

"Araseo palli deureoga, neomu chuwo" (baiklah cepat masuk, sangat dingin disini)

"Eohhh, josimhae ga" (oh, hati hatilah)

"Hmm..araseo" ucap Seungyoon sambil terus melihat Eunha hingga ia masuk kedalam rumah.

Disisi lain, Eunha merasa jantungnya berdebar saat mengetahui Seungyoon yang terus memastikan hingga ia masuk kedalam rumah. Ia sudah tau mengenai perasaannya namun hingga sekarang ia terus menolak untuk mengakui semua itu.
.
.
.
.
.
.
.
'Pranggg'

"Ahh jinjja, yakk ... mengapa kau harus berulah di saat sekarang" ucap Yongra geram melihat ... yang terkenal dengan kecerobohannya.

"Yak geumanhae" (yak berhentilah) ucap Hana menenangkan Yongra dan membantu membereskan serpihan gelas kaca yang telah hancur dan bertebaran di tanah.

Hari ini tibalah festival musik akhir tahun yang sudah dinanti para siswa siswi. Mulai dari perlombaan stan kelas terbaik hingga perlombaan seni dan musik ditampilkan untuk memeriahkan. Termasuk lah kelas Yongra dan teman temannya yang sudah mulai sibuk melakukan berbagai persiapan.

"Aishh kenapa hari ini tidak ada yang berjalan baik" omel Yongra sambil mengacak acak rambutnya.

"Waegaerae Yongra~ya? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Hana. Namun baru saja Yongra ingin curhat, hal itu pun terpotong oleh suara Seunghoon yang baru saja tiba didepan stan.

"Yongra~ya tolong dengarkan penjelasanku dulu, kumohon.." ucap Seunghoon yang baru saja tiba dan berdiri didepan stand dengn tatapan putus asa. Baru saja 2 jam yang lalu keduanya bertengkar karena Seunghoon menolak ajakan kencan dari Yongra.

"Sudahlah, aku tidak mau dengar penjelasan darimu. Bukankah sudah jelas bahwa kau lebih memilih si nenek sihir itu, pergilah sana dan berkencan dengannya" ucap Yongra sakartis. Tuduhan itu bukannya tanpa alasan. Sehari yang lalu Yongra melihat Seunghoon dan seorang yeoja yang ia sebut nenek sihir.

"Yak yak ada apa dengan kalian berdua?" Tanya Hana sambil berusaha melerai pertengkaran sepasang kekasih tersebut. "Apa yang kau maksud nenek sihir itu Jisoo? Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Hana yang bingung melihat keduanya.

"Iya, dia berselingkuh dengan Kim Jisoo" ucap Yongra memalingkan wajahnya.

"Geureungeo aniya Yongra~ya, aku benar benar tidak ada hubungan dengannya, kami hanya bertemu untuk mengerjakan tugas kelompok yang Lee saem berikan dan tidak lebih dari itu, kumohon percayalah padaku" (bukan begitu Yongra~ya,...) ucap Seunghoon serba salah.

"Omo Eunha~ya kau benar benar datang hari ini" ucap Yongra berlari menghampiri Eunha dan memeluknya. Seunghoon yang merasa diabaikan pun hanya menatap dengan putus asa.

"Eohh, bagaimana dengan stan kelas kita?"

"Kemarilah biar kutunjukkan" ucap Yongra, namun dipotong oleh kedatangan Jinwoo, Minho, Sejeong dan Seungyoon.

"Eoh kalian sudah datang rupanya, hmm..Seungyoon~a, boleh tolong bantu temani Eunha sebentar?"

※※※



Vote❤ and Comment💭 Please!

See you next chapter👋

LET ME LOVE YOU - WINNER FANFICTION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang