Twelve

26 1 0
                                    

Happy Reading📖









Eunha Pov
Beberapa hari ini aku merasa ada yang hilang dalam diriku. Aku jarang tersenyum dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian. Aku tidak ingin mengakuinya tapi hati dan pikiranku menyadarkanku bahwa semua itu karena namja brengsek bernama Seungyoon. Aku bodoh untuk percaya pada perkataan Minho malam itu.

Flashback on
"aku ingin mengatakan suatu hal padamu.." ucap Minho memberi jeda. "Untuk pertama kalinya ia berani membuka hatinya untuk yeoja lain sejak ia putus dengan mantan pacarnya. Aku rasa Seungyoon benar benar menyukaimu. Ia tersenyum begitu ceria setiap kali bersamamu, padahal saat bersama kami ia jarang sekali tersenyum seperti itu" jelas Minho sambil tersenyum membayangkan sahabatnya itu.

"Eunha~ya" panggil Minho.

"Eeoh?"

"Jangan berpikir terlalu lama...jika kau menyukainya maka terima saja, aku mengatakan ini bukan karena aku sahabatnya tapi..Seungyoon benar benar namja yang baik. Tidak pernah terbesit dipikirannya sedikit pun untuk mempermainkan yeoja apalagi yeoja yang ia sukai..karena itu kumohon pikirkan baik baik" pinta Minho yang membuat Eunha tertegun. Ia begitu terharu melihat persahabatan keempat namja tersebut.

"Araseo, aku akan memikirkannya baik baik, gomawo Minho~ya"

"Kalau begitu aku pulang dulu"

"Hmm" gumam Eunha mengiyakan.
Flashback off

Dan aku benar benar terbodohi oleh semua ucapan itu. Padahal baru saja aku ingin mencoba membuka hatiku untuknya. Tapi dia mempermainkanku dan beralih pada yeoja lain. Hatiku benar benar sakit membayangkan setiap kali aku harus meratapi kebersamaan nya dengan Sejeong.

Hari ini pun aku lebih memilih menghabiskan bekal makanan yang kubawa dari rumah diatap sekolah. Bukannya aku tidak ingin makan siang dengan Yongra dan Hana, tapi untuk hari ini saja..aku benar benar ingin sendirian. Tapi langkahku terhenti karena kedua objek yang kutatap.

'Bruk' bekal makanan yang kubawa jatuh berhamburan

Dan kini untuk kesekian kalinya hatiku benar benar sakit. Aku ingin menangis..rasanya aku tidak mampu bernafas melihat mereka berdua yang baru saja melepas pelukan dan memandang kearahku terkejut. Dengan langkah berat aku pun berlari meninggalkan atap sekolah sambil memegang dadaku yang begitu sesak karena semua rasa sakit itu.

Author pov
Seungyoon terdiam mematung melihat kehadiran Eunha diatap sekolah yang menatap mereka dengan tatapan terkejut. Sejeong yang tau sedang terjebak disituasi yang salah pun tidak tau harus berbuat apa.

"Oppa ayo kejar dia..apa lagi yang kau tunggu, ayo cepat kejar dia" pinta Sejeong tergesa gesa. Ia benar benar tidak menyangka bahwa kakaknya bisa sebodoh ini jika menyangkut soal perempuan.

Seungyoon yang tersadar pun segera beranjak dan mengejar Eunha menuruni tangga dari atap sekolah. Ia tidak tau apakah Eunha menyukainya atau tidak tapi..ia yakin harus menjelaskan ini semua tanpa ada kesalahpahaman.

Eunha berniat bersembunyi didalam ruang musik sekolah untuk menyembunyikan tangis yang sudah tidak mampu ditahannya. Namun ia duluan tertangkap oleh Seungyoon yang sudah menggenggam tangannya dengan erat.

"Eunha~ya..huh.." panggil Seungyoon dengan nafas berat sehabis berlari. Ia tidak tau bahwa Eunha adalah pelari yang hebat.

"Jankamman...huh..tolong dengarkan penjelasanku dulu" ucapnya lagi, masih sambil menggenggam tangan Eunha.

"Lupakan, aku tidak ingin mendengar penjelasanmu" ucap Eunha menghempaskan tangan Seungyoon.

Namun bukan Seungyoon namanya jika ia mudah menyerah begitu saja. Seungyoon kembali menarik tangan Eunha hingga tubuh Eunha terhempas kedepannya dengan jarak yang cukup dekat. Eunha pun amat terkejut dengan posisi mereka saat ini. Ia merasa ia begitu bodoh, bahkan setelah semua itu ia masih bisa merasakan degupan jantung yang amat cepat saat bersama Seungyoon.

LET ME LOVE YOU - WINNER FANFICTION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang