21;Ngidam

9.9K 793 119
                                    

Di play ya mulmednya:)
Ga nyambung sih cuma suka aja sama lagunya hehehe



*

Wajah cantiknya terpantul dari cermin. Sendu namun masih memperlihatkan keindahan di setiap sudut ukiran muka milik seorang Choi Lisa. Wanita itu menyapu setiap helai rambutnya dengan jemari tangan lentiknya.

Lisa menatap dirinya dengan air wajah muram. Sesekali melihat ke arah perutnya yang semakin membesar. Tersenyum sembari mengelus perut buncitnya.

"Sayang ayahmu enggak ada disini, baby."

Sehari setelah penjemputan Jungkook kemarin, Lisa merasa hidupnya hampa. Bahkan berbagai candaan yang dilontarkan Bambam tak mampu membuatnya tertawa lepas seperti dulu. Lisa merasa ada sesuatu yang hilanh dari hidupnya. Lisa menginginkan Jungkook lebih dari sekedar hitam diatas putih.

Helaan nafas terdengar. Malam ini sunyi karena Bambam sudah terlelap di sofa depan setelah menonton acara ragam di televisinya.

Lisa melangkah ke lemari, mengambil selimut dan melangkah menuju Bambam. Lisa menyelimuti adiknya ini. Tangannya meraih ponsel yang ada di meja. Membuka kunci ponselnya dan menelusuri isi ponsel itu.

Menekan tombol dial pada kontak yang diberi nama 'Hyung Jahat' oleh Bambam.

Satu detik.

Dua detik.

Lisa memutuskan untuk membatalkan panggilannya. Lisa rasa ini tidak wajar. Harusnya Lisa sadar Jungkook milik wanita lain.

Namun, tiba-tiba ponsel berdering.

Hyung Jahat is calling....

Lisa bingung harus menekan tombol apa. Meski harus diakui ia rindu, ya merindukan Jungkook wlaau hanya mendengar suaranya saja itu tak apa buatnya. Ibu jarinya berhenti pada tombol hijau, namun belum juga menyentuhnya.

"Ah, ini tidak boleh."

Lisa memilih untuk membiarkan ponselnya terus berdering. Cukup sakit ia mendengar segala ancaman Eunbi, bagaimana kalau Eunbi tahu dirinya lebih jauh mendekati Jungkook?

.

.

.

Sementara itu, ponselnya masih menempel pada telinga milik Jungkook. Hanya terdengar suara dengungan tak bernada. Tidak ada tanda-tanda akan mendapat jawaban dari seberang sana.

Ini pukul 23.00 KST, mungkin saja Lisa sudah tertidur. Jungkook berusaha untuk berfikir kalau ponselnya tak sengaja tertekan. Tapi tetap saja, Jungkook khawatir. Terlebih dari yang Jungkook tahu kalau wanita yang sedang hamil biasanya akan meminta hal yang aneh-aneh pada suaminya bahkan tengah malam sekalipun. Lisa hanya bersama Bambam, itu tak cukup membuatnya tenang.

Pria itu terbangun dari ranjangnya, mulai membuka lemari pakaiannya dan mengenakan jaket yang telah lama tak ia gunakan. Kesehariannya terlalu formal sehingga ia melupakan jaket yang dulu sangat ia sayangi, dan malam ini ia gunakan lagi karena kemungkinan diluar bisa jadi sangat dingin meski ini masih dalam musim panas.

Jungkook keluar kamar, melangkah dengan sangat hati-hati karena takut membuat bising yang bisa membangunkan Eunbi di kamar sebelah. Namun baru saja Jungkook keluar kamar, terdengar seperti suara yang tak asing buatnya. Suara itu seakan sengau merintih. Suara itu dari kamar yang ditempati Jimin.

Penasaran karena ia yakin suara itu milik isterinya, akhirnya Jungkook melangkah menuju kamar itu. Menempelkan telinganya pada badan pintu, suara itu terdengar lagi. Suara yang pernah Eunbi perdengarkan padanya di kamar, malam itu, iya sangat lama sekali ia tak mendengarnya hingga kini ia mendengar lagi tapi bukan karenanya.

2ND || LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang