"Nyoung, gue laper"
"Makanlah"
"Masakin"
"Mager"
"Ayo dong nyoung"
"Ga"
"Gue turutin deh apa kemauan lo, asalkan lo masakin makanan buat gue"
Sekarang itu gue baru pulang sekolah seperti biasa dengan jinyoung. Udah ga kerasa besok hari terakhir jinyoung tinggal dirumah gue, mumpung besok libur juga jadi gue pengen ngabisin waktu gue seharian sama jinyoung.
"Bener nih bakalan diturutin?"
"Iya"
"Janji?"
"Iya ih"
"Oke" jinyoungpun langsung pergi menuju dapur karena dia akan masak makanan buat gue.
Gue juga langsung ngebuntutin dia sampe dapur. "Lo tungguin di meja makan aja"
"Ga mau"
"Udah sana"
"Ga mau ih"
"Terus?"
"Pengen disini liatin lo masak"
"Dasar manja" gue lagi pengen banget dimanjain tau nyoung.
Jinyoungpun lanjut fokus untuk acara masaknya. Cowo kalo pinter masak? Duh idaman banget.
Selesai memasak, dia langsung membawa makananya ke meja makan, guepun menghampirinya dan duduk disebelahnya
"Makan yg banyak"
"Lo juga makan"
"Gue udah kenyang tadi"
"yaudah gue makan sendiri"
"Ohiya Zuyu--" panggilnya.
"Hm"
"Nanti malam lo ikut gue ya?"
"Ikut kemana?"
"Gue akan diangkat jadi direktur perusahaan, soalnya appa gue punya perusahaan di seoul"
"Terus?"
"Ya gue mau ngadain hari perayaan disana, jadi lo harus ikut dengan gue"
"Jam berapa?"
"Jam 8 malam masih lama ko, lo bisa tidur dulu jadi nanti kalo pulang malam lo ga terlalu ngantuk"
Ohiya, sekarang itu baru jam 14.25
"Selesai makan, gue langsung tidur"
"Ga takut gendut?"
"Gue udah sering ngelakuin kaya gini, tapi tetep aja gapernah gendut"
"Ckk, dasar" ucap jinyoung sambil ngacak ngacak rambut gue.
"Lo langsung kerja disana?"
"Engga, gue kesana satu minggu sekali"
"Kenapa bisa gitu?"
"Karena gue mau tamatin sekolah dulu"
"Dan--" sambungnya.
"Dan apa?" Jawab gue sambil makan.
"Dan selulus SMA nanti gue akan--"
"Akan apa?"
Ko hati gue jadi dugun dugun ya.
"Gue akan menikah"
Menikah? Sama siapa? Ko gue ga rela ya jinyoung sama orang lain.