Mungkin ini ada sedikit adegan dewasanya.
Happy reading♡
"Jinyoung"
Jinyoung menghampiri gue yg sedang mematung didepannya. Tatapannya itu sedikit mematikan, mungkin dia marah sama gue. Toh jinyoung juga ciuman kan dengan sibule?
"Ikut gue" ucapnya sambil menarik tangan gue kasar.
"Lepasin nyoung" gue memberontak, tapi itu gaakan mempan, karena dia lebih kuat dari gue.
Dan lagi jinyoung hanya menatap gue dan langsung menarik tangan gue lagi.
"Jin lo jangan kasar dong sama cewe" guanlin memang orang yg ga tegaan, makanya gue suka.
"Bukan urusan lo"
"Tapi lo jangan narik zuyu kasar banget jin liat tuh tangannya merah"
"Gue bilang bukan urusan lo"
jinyoung kembali menarik gue dengan kasarnya. Sampai dia dan gue tiba diparkiran.
"Naik" ucapnya dengan membukakan pintu mobilnya.
Eh? Jinyoung kapan punya mobil?
Ah sudahlah namanya juga holkay.
"Mau kemana?"
"Cepet naik" gue ga membalas ucapannya lagi karena gue takut banget sekarang dan langsung naik ke mobilnya.
"Kita mau kemana nyoung?"
Jinyoung masih diam membeku dan melajukan mobilnya.
Ya mungkin alangkah baiknya gue juga ikutan diam, seharusnya kan nih gue yg kecewa sama nih orang. Tapi kenapa jinyoung yg malah maki makian gue?
Dan suasana di dalam mobil ini awwarkd banget. Dari berangkat sampai tiba dirumah gue.
WHAT?
RUMAH GUE?
Kenapa jinyoung bawa gue kerumah? Bukan karena gue gamau ya kan ini rumah gue. Tapi saat marah marah begini jinyoung nganterin gue pulang.
"Ayo masuk" pintanya.
Gue langsung masuk kerumah dan bersampingan dengan jinyoung.
Ekspresi dia masih asemm kea tadi.
"Ganti baju"
Bener ya kata orang orang, cowo itu susah ditebak:')
Guepun lari menuju kamar dan langsung mengganti baju yg lumayan tertutup.
Karena gue takut, biasanya kalo cowo lagi marah suka khilaf hehehe.
Setelah gue ganti baju, gue berniat untuk kebawah menghampiri jinyoung. Gue tau pasti jinyoung mau jelasin masalah tadi. sebenernya gue lagi ga ingin membicarakan masalah yg sudah terjadi, Tapi yasudahlah.