Conversation

4.5K 713 133
                                    

Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samudra

Akan ada masa-masa ketika manusia mulai mempertanyakan perilaku diri sendiri. Baik itu berkelanjutan mau pun hanya beberapa saat.

Dulu gue juga pernah mempertanyakan diri sendiri, kenapa sih gue harus bertemu dengan perempuan-perempuan yang nyentrik dan malah berakhir nyusahin? Sekalinya ketemu yang nggak nyusahin, kenapa kata komitmen telah berubah menjadi beban buat gue.

Sekarang, gue justru mempertanyakan sikap sendiri yang secara tiba-tiba ambil keputusan untuk cabut dari kantor dan nyamperin anak kecil ini. Anak kecil yang sekarang duduk menikmati Udon dan udang goreng tepung dia. Bener-bener keliatan menikmati, nggak memperdulikan tatapan gue yang masih sulit lepas dari dia.

Tadi, begitu gue selesai memenuhi kuota kuesionernya dia, gue langsung minta dia untuk pamitan sama atasannya yang ada di salah satu restoran tanpa bilang kalo ada gue kesana. Udah cukup tim mereka ngga minta bantuan sama tim marketing, ngga usah lah gue menunjukkan diri di depan mereka semua dan malah bikin suasana makin ga enak.

Begitu kita pamitan, gue ajak Sashi cabut dari sana untuk cari makan. Tadinya dia sempet nolak dan minta untum makan di mall itu aja. Tapi karena tau nggak mungkin atasan dan tim dia tau gue disana, Sashi berubah pikiran.

"Pelan-pelan makannya."

Sashi mengangguk. Dua matanya yang bulat menonjol itu melirik ke arah gue dan makanan di depan gue, "Kok lo gak makan sih? Gak laper?"

"Laper, tapi liat lo makan aja udah kenyang."

Bukannya malu atau apa, dia ketawa. Heran, bukannya dia tadi yang marah-marah karena penjelasan gue ya? Kenapa ini anak sekarang malah ketawa.

"Iya. Sorry ya gue kalo makan bar-bar."

Mengangkat bahu, gue menjawab. "Nggak bar-bar sih."

"Tapi?"

"Nggak jaim."

Dia menggeleng, "Ya ngapain juga jaim sama lo."

Iya ya. Bener juga, ngapain dia perlu jaim sama gue? Tapi hari Senin lalu, bukannya dia yang lari dari gue dan Chrys nggak lama setelah gue menyapa dia? Kalo bukan jaim, itu apa namanya? Malu?

Dengan banyak pertanyaan yang membayangi pikiran, gue melanjutkan makan. Restoran Udon malam ini cukup ramai. Dan insting gue selalu mengatakan kalau pergi ke mall yang bukan bagian dari property perusahaan, ada baiknya memperhatikan banyak hal. Terutama alasan kenapa restoran dan toko di dalamnya punya banyak pengunjung.

SashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang